(Minghui.org) Ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindas Falun Gong pada tahun 1999, saya tidak menyadari betapa parahnya situasi itu. Saya bertanya pada seorang praktisi Falun Gong karena penasaran, “Apa tujuan dari Falun Gong?” Dia berkata pada saya bahwa itu sebuah latihan untuk mengkultivasi sifat Kebuddhaan dan dengan melatih tubuh dan pikiran, seseorang akan tampak muda dan cantik.
Saya berkata, “Saya tidak peduli apakah latihan itu bisa membuat saya cantik. Selama saya dapat berkultivasi menjadi Buddha, saya tidak keberatan berubah menjadi sosok berusia 80 tahun.” Saat itulah saya memutuskan untuk berlatih Falun Dafa atau juga disebut Falun Gong.
Dua puluh tahun telah berlalu, dan sekarang saya berusia 51 tahun. Tanpa mengharapkan perubahan pada penampilan saya, kulit saya menjadi halus dan bercahaya kemerahan. Saya hanya memiliki sedikit kerutan, dan rambut saya masih hitam. Saya tampak berbeda dari orang seusia saya. Orang-orang sering berpikir bahwa saya menjadi lebih muda di usia saya dan semakin lebih cantik. Mereka memanggil saya “awet muda.”
Saya punya dua anak perempuan. Meski tidak berkultivasi, tetapi mereka tahu bahwa Falun Dafa baik dan sering membantu saya mengerjakan proyek-proyek Dafa. Mereka sering membawa teman sekelasnya ke rumah dan saya mengklarifikasi fakta tentang Dafa serta penganiayaannya kepada mereka. Kemudian saya meminta mereka untuk mundur dari PKT dan organisasi pemudanya. Setiap kali putri saya mengalami kesulitan, pikiran pertama mereka adalah melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Mereka juga memperoleh manfaat dari Dafa.
Keampuhan Dafa
Pada tahun 2009, putri tertua saya jatuh dari sebuah balkon sekolah dan mengalami luka serius. Ini terjadi tepat sebelum ujian masuk sekolah menengah atas. Dia menderita fraktur kompresi di tulang belakang dan tulang di kedua pergelangan kakinya patah. Kami tiba di rumah sakit secepat mungkin, agar dia segera dibawa ke ruang operasi, karena dokter ingin menghindari kelumpuhan.
Saya meminjam uang untuk operasi, yang berlangsung lima jam. Begitu efek biusnya memudar, putri saya menjerit kesakitan. Dokter berkata, biasanya malam pertama akan menjadi yang terburuk.
Sebagai seorang praktisi, saya melafal “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” bersamanya. Dia tertidur saat melafalkan kalimat ini, tidur dengan nyenyak sampai pagi. Pasien lain yang menjalani operasi serupa hari itu menangis akibat rasa sakit selama lebih dari seminggu.
Ketika putri saya menyatakan ingin membaca buku-buku Dafa, saya memberinya Zhuan Falun, buku utama Dafa. Begitu ia mulai membaca, lukanya jadi terasa hangat. Dia merasa aneh dan ingin membaca buku Tiga Kerajaan pemberian pamannya. Namun, membaca novel itu tidak berefek sama. Ini membuatnya semakin yakin pada Dafa, jadi dia melanjutkan membaca Zhuan Falun. Dokter berkata bahwa perlu tiga bulan baginya untuk bisa berjalan, namun ia kembali ke sekolah dan mengikuti ujian dalam sebulan.
Kebaikan Praktisi Dafa
Cidera putri saya sudah memenuhi golongan kelumpuhan Kelas III, di mana sekolahnya diwajibkan memberi kompensasi kepada kami ratusan ribu yuan. Saya adalah praktisi Dafa dan harus mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya mengembalikan sumbangan sekolah tersebut, mengganti perawatan medis koperasi perdesaan dan yang kami terima dari asuransi muridnya. Kepala sekolah sulit memercayainya, khawatir bahwa kami nantinya mengeluh karena tidak menerima kompensasi apa pun. Karena itu kami membuat dokumen yang menyatakan bahwa kami tidak ingin ada kompensasi yang kemudian disahkan secara hukum.
Pejabat sekolah mengucapkan terima kasih, ingin memberikan saya hadiah dan mengundang saya untuk makan malam. Kepala sekolah mengantar saya ke rumah dan berkata, “Para kultivator memang memiliki kriteria tinggi.”
Kerabat saya berpikir itu adalah sesuatu yang bodoh untuk dilakukan. Mereka berkata bahwa saya memiliki belas kasih untuk sekolah, tapi tidak untuk putri saya. Bagaimana bisa mereka memahami apa itu belas kasih sejati? Putri saya sembuh total, sehat, dan tidak mengalami kelumpuhan. Dia juga sehat secara psikologis. Ketika dia melihat setumpuk uang kertas lecek dari sekolahnya, dia menangis. Dia berkata, “Bu, teman sekelas saya menyumbang uang itu dari uang makan mereka. Mereka sangat miskin. Mari kita kembalikan.”
Selama 20 tahun saya berkultivasi, anak-anak saya telah mendapat manfaat oleh kekuatan belas kasih Dafa. Dafa tidak hanya meningkatkan perilaku seorang kultivator tapi juga meningkatkan perilaku orang lain. Dafa dapat membawa keharmonisan keluarga dan perilaku beradan pada masyarakat. Seperti yang dikatakan kepala sekolah, “Para kultivator memiliki kriteria sangat tinggi.”