(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di wilayah Chicago Raya menggelar aksi damai dan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok pada 18 Juli 2020. Mereka memperingati rekan-rekan praktisi yang meninggal akibat penganiayaan dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan menyerukan diakhirinya penindasan tersebut.
Praktisi menggelar aksi damai di depan Konsulat Tiongkok pada 18 Juli 2020, di Chicago.
Mengekspos Penganiayaan Brutal
Praktisi Zhifang Yang
Beberapa praktisi berbicara tentang bagaimana mereka dianiaya karena mempertahankan keyakinan spiritual mereka. Zhifang Yang berkata bahwa dia dan suaminya Hua Yuliang pergi ke Beijing untuk berbicara tentang Falun Dafa pada 1999.
Setelah itu mereka diberhentikan dari pekerjaan. Mereka ditangkap, ditahan, dan dipenjarakan di kamp kerja paksa berulang kali. Mereka menjadi sasaran penyiksaan, termasuk pemukulan brutal dan kejutan listrik.
Ibu Yang merawat putrinya dan hidup di bawah tekanan dan ancaman. Dia meninggal dunia pada 2015. Ibu mertua Yang menjadi sakit karena kekhawatiran dalam waktu lama dan mengalami tekanan. Dia meninggal pada 2016.
Anak perempuan Yang pindah ke Amerika Serikat untuk belajar jurnalisme pada tahun 2019. Dia ingin bekerja sebagai reporter, bersuara untuk kelompok-kelompok agama dan membangkitkan hati nurani orang-orang.
Bill Foster dan Rodney Davis, Anggota Kongres dari Illinois, menulis surat untuk menyatakan dukungan mereka. Kedua anggota kongres mengutuk penganiayaan dan memuji praktisi atas keberanian dan ketekunan mereka.
Nyala Lilin
Praktisi mengadakan nyala lilin di malam hari untuk memperingati rekan-rekan praktisi yang telah meninggal akibat penganiayaan.
Nyala lilin
Matt mendukung praktisi dan memberikan mereka acungan jempol.
Matt, seorang pejalan kaki yang membaca informasi itu, mengatakan setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia sangat mendukung kegiatan yang mengungkap penganiayaan.
Claito mengagumi keberanian dan keteguhan hati praktisi.
Claito, yang bekerja di sekitar daerah konsulat, berkata bahwa dia melihat kegiatan nyala lilin praktisi setiap tahunnya. Karena sibuk, ia tidak pernah punya waktu untuk mendapatkan informasi mengenainya. Ketika ia mendengar tentang penganiayaan, dia berkata dia mengagumi keberanian dan keteguhan hati praktisi. Dia mendukung praktisi.
Falun Dafa atau dikenal sebagai Falun Gong didasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Banyak praktisi merasa moral mereka meningkat setelah mereka mulai berlatih. Jiang Zemin yang pernah menjabat sebagai pemimpin PKT memulai penganiayaan pada 20 Juli 1999.
Penganiayaan brutal telah berlangsung selama 21 tahun. Kematian lebih dari 4500 praktisi Falun Dafa telah didokumentasikan sejak 20 Juli 1999. Ratusan ribu praktisi dipenjara atau dijebloskan ke kamp kerja paksa, menderita penyiksaan secara fisik dan mental, bahkan menjadi korban pengambilan organ secara paksa.
Angka kematian yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena PKT menutup-nutupi dan melakukan sensor informasi. Meski ada tekanan yang luar biasa, para praktisi terus meningkatkan kesadaran publik akan penganiayaan.