(Minghui.org) Selama ribuan tahun, budaya tradisional Tiongkok warisan para dewa telah menginspirasi orang-orang untuk menjadi baik. Tiongkok kuno bertumpu pada peningkatan karakter mereka. Mereka memperlakukan orang lain dengan hormat dan mempertahankan diri mereka pada standar moral tinggi.

Keharmonisan ini terganggu beberapa dekade lalu setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) berkuasa. Dalam nama egalitarianisme (doktrin bahwa semua orang adalah sama dan mendapatkan hal dan kesempatan yang sama), PKT mengadvokasi perjuangan kelas melalui resolusi kekerasan, membuat orang-orang saling menentang satu sama lain dan memisahkan mereka dari nilai tradisional akan kebaikan dan keramahan.

Setelah menjadi saksi bagaimana rezim secara konstan menutupi dan memberikan informasi palsu kepada masyarakat tentang wabah virus corona, lebih banyak orang Tiongkok mulai merenungkan bahaya yang dibawa oleh PKT dan mencari masa depan yang lebih aman dan cerah. banyak orang telah menemukan jawaban dari praktisi Falun Gong yang telah menelepon orang-orang di Tiongkok, menawarkan pandangan yang berharga tentang kesalahan PKT -- khususnya bagaimana PKT telah menggunakan taktik yang sama dalam penanganan virus yang salah yang mereka pakai dalam 21 tahun penganiayaan secara sistematis terhadap Falun Gong.

Di bawah ini adalah kutipan beberapa percakapan telepon antara praktisi Falun Gong di luar negeri dan orang-orang di Tiongkok baru-baru ini.

Pemuda dari Timur Laut Tiongkok

Seorang pemuda di timur laut Tiongkok berkata ia telah mendengar tentang Falun Gong, tapi tidak mengetahui banyak tentangnya. “Apa anda bisa memberi tahu saya lebih banyak lagi?” ia bertanya.

Praktisi berkata kepadanya bahwa Falun Gong adalah sistem meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Meskipun telah dipraktikkan di lebih dari 100 negara oleh sekitar 100 juta orang, ia telah ditekan oleh PKT sejak Juli 1999. Lebih dari 4,300 praktisi diketahui telah kehilangan nyawa mereka akibat penganiayaan tersebut, dan lebih banyak lagi yang ditahan dan disiksa karena keyakinan mereka.

Percakapan ini berlangsung selama satu jam dan pemuda ini mengajukan banyak pertanyaan. Ia berkata bahwa kesehatannya buruk dan ia telah mencoba berbagai metode berbeda untuk tetap sehat. Praktisi membagikan pengalamannya sendiri bagaimana ia meningkatkan kesehatannya melalui latihan ini dan mendorongnya untuk mencoba.

“Bahkan mendukung praktisi yang tidak bersalah karena keyakinan lurus mereka selama penganiayaan kejam ini akan baik bagi anda,” praktisi menambahkan. Ia berkata bahwa orang-orang Tiongkok percaya bahwa manusia selalu diperhatikan oleh dewa dan siapa pun yang mengikuti hati nurani mereka akan diberkati.

Pemuda ini sangat tersentuh. “Ketika saya masih muda saya diberi tahu bahwa mereka yang melakukan kebaikan akan diselamatkan oleh langit ketika bencana datang… beberapa orang berbicara tentang hal ini sekarang,” katanya. “Apa yang anda katakan masuk akal. Terima kasih banyak!”

Keluarga beranggotakan Tiga Orang di Wuhan

Penerima telepon lain dari praktisi adalah seorang remaja putri di Wuhan, pusat dari wabah virus corona. Ketika praktisi bertanya bagaimana keadaannya, anak perempuan ini berkata ia sangat sedih. “Banyak orang meninggal. Saya dan teman-teman tidak bisa pergi ke sekolah, dan keluarga saya tidak berani keluar juga. Saya sangat takut.” katanya.

Praktisi berkata kepada anak perempuan ini, yang juga mengajak orang tuanya mendengarkan percakapan telepon, bahwa virus corona lebih menular dibanding epidemi SARS 2003. Selain itu juga belum ada vaksinnya. “Cara terbaik untuk tetap aman adalah untuk memisahkan diri kita sendiri dari rezim PKT,” kata praktisi. “Ketika bergabung dengan organisasi PKT, kita semua membuat perjanjian untuk menyerahkan hidup kita kepadanya. Jika PKT disingkirkan oleh sejarah untuk semua kejahatan yang telah ia lakukan, bukankah semua yang berhubungan dengannya akan berada dalam bahaya juga?”

Anak perempuan itu dan orang tuanya setuju untuk mundur dari PKT dan organisasi Partai untuk anak-anak dan orang muda. “Saya juga akan memberi tahu teman-teman saya tentang hal ini, karena saya ingin mereka selamat juga,” kata anak perempuan itu.

Penganut Buddha: Saya Percaya Kata-kata Anda

Seorang wanita di Provinsi Shandong berkata kepada praktisi bahwa ia adalah penganut Buddha. “Virus corona sangat menakutkan,” katanya.

“Ada banyak kisah dalam sejarah yang menceritakan bagaimana ketika orang-orang yang melakukan banyak kejahatan, karma mereka membawa berbagai macam masalah bagi diri mereka,” praktisi merespons. “Lihat apa yang telah PKT lakukan kepada Tiongkok--sekitar 80 juta orang telah meninggal selama berbagai kampanye politik mereka. Jika orang membabi-buta mengikuti PKT bukannya mengikuti pikiran atau hati nurani mereka sendiri, bukankah mereka akan berada dalam bahaya ketika PKT menuju kehancuran?”

Wanita ini berkata ia percaya kepada nubuat, “Kebaikan akan mendapat balasan kebaikan dan kejahatan akan mendapat balasan kejahatan.” Praktisi melanjutkan, memberitahunya bagaimana praktisi telah menderita di tangan rezim Tiongkok karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar. Ia berkata bagaimana praktisi yang tidak terhitung banyaknya telah menjadi korban pemukulan, kerja paksa, pelarangan tidur, penyiksaan mental dan bahkan pengambilan organ paksa.

Wanita ini sangat tersentuh. “Dahulu, saya tidak tahu apa itu Falun Gong karena seluruh yang dilaporkan media [dikendalikan-negara] adalah negatif. Dengan berbicara kepada anda, saya bisa berkata bahwa anda melakukan ini dengan tulus untuk kebaikan orang lain,” katanya. Kemudian ia menambahkan, “Apa yang anda lakukan sangat penting bagi kita semua, seperti keselamatan yang disebut-sebut dalam agama Buddha.”

Di akhir pembicaraan mereka, ia mengajak praktisi untuk mengunjunginya nanti jadi mereka bisa melanjutkan pembicaraan ini.

Staf Medis di Provinsi Gansu

Dalam percakapan telepon lain, seorang kepala dokter di rumah sakit di Provinsi Gansu mengangkat telepon. Ketika praktisi menyapanya dan berharap bahwa ia dalam keadaan baik, dokter itu berkata bahwa bekerja di baris depan untuk menyelamatkan orang-orang itu sangat berbahaya. “Saya bisa tertular kapan saja. Siapa yang tahu?” ia berkata dengan pesimis.

Praktisi mengerti kekhawatirannya. Selain untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, ia juga menyarankan bahwa ia tetap berpikiran positif karena kebaikannya menolong orang akan dibalas. “Dalam dua kali wabah Romawi Kuno dan pandemi virus corona hari ini, ada kisah di mana orang-orang yang lurus diberkati,” katanya.

Sekelompok perawat di rumah sakit juga menerima telepon dari praktisi. “Banyak wabah dalam sejarah berhubungan dengan penganiayaan terhadap orang-orang beriman,” Praktisi menjelaskan. “Jika orang-orang ingin menjadi penduduk yang lebih baik, tapi mereka ditekan oleh rezim totaliter, apakah artinya bagi masyarakat? Dan apa yang akan terjadi pada masyarakat yang menjadi saksi kebrutalan dan memilih untuk memenuhi keinginan tiran?”

“Kebrutalan yang sama telah terjadi di Tiongkok hari ini,” ia melanjutkan. “Setelah menargetkan kelompok berbeda selama berbagai kampanye politik, PKT sekarang fokus kepada Falun Gong. Sebagai hasil dari propaganda fitnah PKT, banyak orang salah paham dan telah berbalik menentang Falun Gong dan prinsip Sejati-Baik-Sabar.”

Ketika percakapan berakhir, perawat berkata bahwa hal ini sangat membantu dan mereka berterima kasih kepada praktisi. Seorang perawat berkata dengan tulus, “Percayalah, kami semua akan mengingat apa yang anda katakan kepada kami, ‘Falun Dafa baik’ dan ‘Sejati-Baik-Sabar baik.’”