(Minghui.org) Selama lebih dari 21 tahun penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong, bahkan praktisi lansia tidak luput dari sasaran penganiayaan karena keyakinan mereka. Di bawah ini adalah tiga kasus penganiayaan yang terjadi baru-baru ini terhadap praktisi lansia.
Polisi Mencoba Masuk Paksa ke Rumah
Suo, perempuan usia 80-an, tinggal di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Dia berada di rumah sendirian pada 23 Mei 2020 ketika dia mendengar suara berisik di pintunya. Dia membuka pintu dan melihat beberapa pria muda berlarian, meninggalkan sebuah tas berisi peralatan.
Suo membawa peralatan ke dalam rumah dan menelepon putranya. Segera, putranya datang. Sementara ia membukakan pintu untuk putranya, tiga pria muda juga menerobos masuk. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah petugas polisi dan Suo telah dilaporkan masih berlatih Falun Gong.
Baik Suo maupun putranya mengklarifikasi fakta kepada para petugas tersebut, yang akhirnya pergi tanpa melakukan penangkapan.
Perempuan Usia 79 Tahun Ditangkap
Miao Xianmin, 79, dari Kota Jining, Provinsi Shandong, tengah berjalan pada 9 Juni 2020, ketika dua pria dan seorang perempuan tiba-tiba memegang tangannya dan mendorongnya ke bangku di tepian. Mereka mengklaim sebagai petugas dari Departemen Kepolisian Rencheng, Kota Jining.
Miao bertanya mengapa mereka menghalangi jalannya. Mereka berkata, “Anda adalah praktisi Falun Gong.” Mereka mendorongnya masuk ke kendaraan dan membawanya ke kantor polisi.
Polisi menginterogasi Miao, tetapi ia menolak menjawab pertanyaan mereka. Miao dibebaskan sekitar pukul 1 pagi esok harinya.
Rumah Pasangan Lansia Digeledah
Pasangan lansia, suami 88 tahun, istri 85 tahun, tinggal di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang. Para petugas dari Departemen Kepolisian Chengfeng pergi ke rumah pasangan ini pada 11 Juni 2020 dan menggeledahnya.
Polisi menyita lebih dari 70 buku Falun Gong, DVD ceramah, dan beberapa kalender dengan informasi tentang Falun Gong.
Nama pasangan tersebut tengah diinvestigasi.