(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama 22 tahun tetapi tidak bisa fokus mempelajari ajaran Fa dengan baik di masa lalu. Pikiran saya sering ngelantur atau merasa mengantuk selama belajar Fa.
Karena saya tidak belajar dengan baik, saya juga tidak berkultivasi dengan teguh, saya jarang mencari ke dalam untuk menemukan kekurangan. Bahkan jika saya melakukannya, saya tidak dapat menemukan akar penyebab dari keterikatan.
Akibatnya, saya sangat membenci suami. Saya sering berpikir dia harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk membantu saya merawat putra kami dan melakukan lebih banyak pekerjaan rumah sehingga saya dapat memiliki lebih banyak waktu luang untuk belajar Fa
Guru berkata:
“Ada beberapa orang ketika membaca “Zhuan Falun” pikirannya tidak terpusat, sedang memikirkan yang lain, tidak dapat berkonsentrasi di tengah Xiulian. Ini sama dengan menghamburkan waktu.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa,”Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 11)
Tahu kondisi kultivasi saya tidak benar, tetapi meskipun sangat khawatir, saya tidak bisa membuat terobosan dan meningkatkan diri.
Keterikatan Mengandalkan Orang Lain
Pada Malam Tahun Baru di tahun 2019, saya bekerja lembur dan pulang terlambat. Saya bertanya-tanya hidangan khusus apa yang mungkin disiapkan suami untuk hari besar itu.
Di atas meja, saya melihat dua piring kosong. Rupanya, suami dan putra saya sudah makan.
Keduanya terus berbicara di ponsel mereka dan tidak mengatakan apa pun. Saya sangat marah dan hampir berbalik untuk pergi. Tapi saya berhenti dan malah mengeluh kepada suami. Dia membantah dan memarahi putra kami.
Pada akhirnya, kami semua dalam suasana hati yang buruk di Malam Tahun Baru, dan samar-samar merasakan bahwa itu semua salah saya.
Setelah mencari ke dalam secara diam-diam selama beberapa hari, akhirnya menemukan keterikatan mendalam pada mengandalkan orang lain! Terhalang oleh keterikatan mengharapkan orang lain melakukan sesuatu, saya belum belajar untuk bersikap toleran. Saya mengeluh tentang mereka dan berpikir tidak diperlakukan dengan adil.
Saya menyadari bahwa konflik itu membantu mengungkap keterikatan tersembunyi dan konsep manusia.
Hardikan Tongkat dan Terus-Menerus Meningkat
Suatu hari saya pulang ke rumah setelah memberi tahu seorang teman fakta tentang Falun Dafa dan mengambil Zhuan Falun untuk belajar dan menghafal.
Ketika saya membaca, “Pada Tingkat Berbeda Ada Fa yang Berbeda Tingkat...” (Ceramah 1, Zhuan Falun), saya tiba-tiba merasa diberi tahu untuk meningkatkan karakter saya dan mematuhi standar yang lebih tinggi.
Pada tingkat kultivasi saya, kata-kata "hardikan tongkat" muncul di benak saya. Saya percaya bahwa Guru mengkhawatirkan saya sehingga Dia mengingatkan saya untuk berkultivasi dengan teguh dan mencari ke dalam. Guru berkata: "...harus menyadarinya sendiri." (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Saya harus mengandalkan diri untuk membuat keputusan yang lurus tanpa selalu mengandalkan rekan praktisi.
Guru berkata: “Ratusan tahun telah lewat, namun sekarang masih ada yang mati-matian berpegang pada prinsip Zen dan tidak mau melepaskannya." (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Saya ingat mengalami banyak kesulitan melalui begitu banyak reinkarnasi. Akhirnya mendapatkan Fa, tetapi masih berpegang teguh pada konsep manusia dan tidak membuat keputusan lurus untuk berperilaku seperti yang seharusnya. Beberapa kalimat itu benar-benar menunjukkan keadaan saya saat itu.
Guru berkata:
“Ketika Sakyamuni sudah terbuka Gong dan terbuka kesadarannya di bawah pohon Bodhi, bukan dengan seketika mencapai tingkat Tathagata. Selama 49 tahun dia mengajarkan Fa, juga terus-menerus meningkatkan diri.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Ketika membaca itu, Guru membiarkan saya memahami makna Fa. Setelah hardikan tongkat, Guru dengan ramah mendorong saya untuk terus meningkat.
Saya sangat tersentuh dan menangis. Bersyukur sulit disampaikan dengan kata-kata, saya terus berkata, "Terima kasih, Guru!" Dan saya akhirnya memiliki sedikit pemahaman tentang hal lain yang Guru katakan: "Xinxing manusia pada segala aspek harus dapat ditingkatkan, dengan demikian anda baru dapat mencapai peningkatan sejati." (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Saya juga menyadari bahwa kultivasi Dafa sangat serius! Berapa kali saya bereinkarnasi untuk akhirnya mendapatkan kesempatan berkultivasi!
Pada saat kritis ini, saya harus bekerja keras untuk menyingkirkan keterikatan. Saya memikirkan puisi Guru:
"Mencapai kesempurnaan memperoleh buah status Buddha
Mengalami penderitaan dianggap bahagia
Lelah tubuh belum dianggap derita
Berkultivasi hati paling sulit dilewati
Tiap rintangan harus diterobos
Di mana-mana semua ada iblis
Ratusan derita sekaligus menimpa
Lihat dia bagaimana hidup
Bisa menelan derita dunia,
Keluar duniawi adalah Buddha."("Derita Pikiran dan Hatinya, "Hong Yin I)
Terima Kasih untuk Guru
Guru berkata:
“…asalkan anda berkultivasi dengan berpegang padanya, maka apa pun dapat diperoleh, itu adalah pasti. Oleh sebab itu asalkan anda sekalian belajar dengan sungguh-sungguh, sama dengan anda mendengar pembicaraan saya.”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 9)
Memang, saya mengalami bahwa Dafa dapat mengungkapkan makna tanpa batas hanya dalam beberapa kata. Saya sangat tersentuh dan tidak bisa membayangkan betapa indahnya Fa yang tak terbatas termanifestasikan.
Saya sering menangis, mengetahui bahwa Guru mengkhawatirkan saya ketika tidak melakukannya dengan baik dan kehilangan banyak kesempatan untuk meningkat.
Saya tidak ada kata yang bisa untuk mengucapkan terima kasih kepada Guru. Ketika merindukan Guru, saya membacakan puisiNya:
“Kejahatan beringas berkecamuk selama empat tahun
Kemudi dipegang mantap tidak sesat selama berlayar
Pengikut Dafa mengalami bencana penderitaan
Tekad tak tergoyah walau tekanan begitu berat
Antara guru dan pengikut tidak mengenal pembelaan keakraban
Karunia Buddha mengubah langit dan bumi
Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit”(“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)