Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tiga Warga Heilongjiang Ditangkap karena Menyebarkan Informasi tentang Falun Dafa, Dua Orang Masih Dalam Tahanan

14 Agu 2020 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Tiga penduduk Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang ditangkap pada 1 Juli 2020 saat menyebarkan informasi tentang Falun Gong, sebuah metode kultivasi untuk jiwa dan raga yang mengalami penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Polisi menggeledah rumah praktisi dan menyita buku dan materi Falun Gong, serta komputer pribadi mereka. Xu Yanping dan Zuo Ying, keduanya ditahan di Pusat Penahanan Jiamusi sejak hari itu. Li Shuxian dibebaskan dengan jaminan setelah dia ditolak karena memiliki tekanan darah tinggi.

Polisi mengancam suami Xu, “Dia ditangkap pada 1 Juli, hari jadi Partai Komunis Tiongkok, dan juga hari penting Partai Komunis untuk mengesahkan undang-undang keamanan di Hong Kong. Kini kami memasukkannya ke dalam tahanan kriminal, dan berencana akan memberinya hukuman penjara, setidaknya tiga tahun.”

Khawatir Zuo terbaring di tempat tidur, ibu mertuanya yang berusia delapan puluh tahun tidak dapat menahan sedih karena penangkapannya, keluarganya memberi tahu dia bahwa Zuo sedang dalam perjalanan dan akan kembali setelah beberapa saat.

Di bawah ini adalah rincian lebih lanjut tentang penganiayaan yang dialami Xu dan Zuo sebelumnya karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Xu Yanping

Xu, 58 tahun, mulai berlatih Falun Gong pada 1996. Dia memuji latihan tersebut karena telah meningkatkan kesehatannya dan meningkatkan kondisi pikirannya.

Karena memohon hak untuk berlatih Falun Gong di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 30 Maret 2002, Xu ditangkap dan dikirim ke Pusat Penahanan Kabupaten Miyun di daerah pinggiran kota Beijing.

Polisi memaksanya berdiri tanpa alas kaki di lantai beton dan memborgolnya. Ketika dia menolak untuk menjawab pertanyaan tentang dirinya, petugas menampari wajahnya dan memukul tangan dan pergelangan kakinya dengan tongkat. Tangan dan kakinya memar.

Setelah dibawa kembali ke Jiamusi empat hari kemudian, polisi setempat membawa Xu ke Kantor Polisi Changsheng untuk diinterogasi. Xu mengalami kondisi kesehatan yang serius dan ia dibebaskan. Polisi memeras 13000 yuan dari suaminya. Kedua ibu jarinya menjadi mati rasa selama lebih dari dua bulan karena pemukulan.

Xu ditangkap lagi sekitar pukul 9 malam pada 9 April 2002. Buku-buku Falun Gong miliknua disita. Dia mengalami masalah kesehatan lagi di pusat penahanan dan dibawa pulang sekitar tengah malam.

Penangkapan dan penggeledahan rumah Xu berikutnya terjadi pada 30 Oktober 2007. Polisi bersama penjaga pusat penahanan memberinya satu tahun kerja paksa dan memeras 16 ribu yuan dari suaminya. Xu menjadi sakit parah dan dibebaskan dengan alasan medis setelah 20 hari penahanan.

Selain penangkapan dan penahanan, polisi juga sering mengganggu Xu di rumah dan tempat kerjanya. Suaminya mengalami masalah jantung setelah hidup dalam ketakutan setiap hari selama bertahun-tahun. Putra mereka dipaksa putus sekolah menengah pada September 2002 dan pindah ke luar kota untuk bekerja. Dia meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun kemudian.

Zuo Ying

Zuo, 56 tahun, juga beberapa kali ditahan selama 21 tahun terakhir karena keyakinannya pada Falun Gong.

Sejumlah polisi menerobos masuk ke rumahnya pada 11 April 2001. Mereka menggeledah seluruh tempatnya dan bahkan menyita pistol mainan putranya yang berusia 10 tahun, membuat bocah itu menangis. Zuo dan suaminya, yang tidak berlatih Falun Gong, dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Dia menolak untuk menjawab pertanyaan mereka dan menulis "Falun Dafa baik" di selembar kertas. Polisi memaksa tangannya dan menekan sidik jarinya di atas kertas. Meskipun Zuo dibebaskan tidak lama setelah itu, suaminya ditahan selama semalam. Polisi juga memeras 1000 yuan dari keluarga tersebut.

Polisi menggeledah rumah Zuo sekali lagi pada 3 Juni 2011. Sebuah kalender yang berisi informasi tentang Falun Gong dan komputer miliknya turut disita. Saat dia tidak berada di rumah, polisi menangkap suami dan putranya serta menginterogasi mereka selama beberapa jam. Putranya dipukuli dengan sangat brutal oleh polisi hingga beberapa tulang rusuknya patah. Zuo dipaksa tinggal jauh dari rumah selama berbulan-bulan untuk bersembunyi dari polisi.

Zuo ditangkap lagi pada 15 Juli 2014 karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong dan ditahan di Pusat Penahanan Jiamusi.