(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Konsulat Tiongkok di Montreal pada 16 Juli 2020. Praktisi memprotes penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sudah berlangsung selama 21 tahun dan menyerukan akhiri kekejaman HAM di Tionkgok.
Falun Gong adalah latihan spiritual yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar dengan lima perangkat latihan yang sederhana namun efektif. Latihan ini sangat populer di Tiongkok pada akhir tahun 1990-an dan diperkirakan ada 100 juta orang berlatih setiap hari. Karena jumlah praktisi melebihi jumlah anggota PKT, PKT melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999.
Ratusan ribu praktisi ditahan dan dipenjara secara ilegal di kamp kerja paksa, menderita segala macam penyiksaan fisik dan mental. Banyak praktisi dibunuh oleh otoritas Tiongkok melalui penyiksaan, dan banyak yang menjadi sasaran pengambilan organ paksa.
Praktisi Falun Gong terus meningkatkan kesadaran akan penganiayaan dan menyebarkan keanggunan latihan spiritual ini meskipun mendapat tekanan yang luar biasa besar.
Para praktisi di rapat umum berbicara dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Prancis ketika mereka mengungkapkan kebrutalan PKT serta menyerukan kepada staf konsulat agar memahami watak jahat PKT serta jangan menjadi kaki tangan penganiayaan.
Rapat umum di depan Konsulat Tiongkok di Montreal pada 16 Juli 2020
Aksi Damai Menentang Penganiayaan
Pauline, praktisi Falun Gong setempat, berpartisipasi dalam aksi damai di depan Konsulat Tiongkok setiap tahun. “Peristiwa 20 Juli sangat penting,” katanya.
Pauline mengatakan aksi damai di konsulat membantu banyak orang mempelajari tentang penganiayaan dan juga menyerukan kepada orang-orang untuk membantu menghentikannya.
Paulin, praktisi Falun Gong
Pauline mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2001. Dia menderita kanker sebelum berlatih dan tubuhnya sangat lemah. Dia tidak bisa berjalan lebih dari lima menit. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak selama tujuh tahun.
Dua minggu setelah berlatih Falun Gong, Pauline bisa tidur dengan sangat nyenyak. Dua bulan kemudian, tiba-tiba dia merasa bugar dan menemukan penyakitnya sudah hilang. Dia mengatakan Falun Gong memberi kedamaian batin dan membuatnya energik.
Pauline mengikuti Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, dan hidupnya banyak berubah. Dia dengan tulus berharap semua orang Tiongkok akan mengetahui tentang keindahan Falun Gong. Dia melakukan latihan di depan konsulat setiap minggu untuk membantu lebih banyak orang memahami kebenaran tentang latihan tersebut.
Carole, praktisi Falun Gong, mengatakan protes penganiayaan telah menjadi bagian dari hidupnya selama beberapa dekade terakhir.
Carole, praktisi Falun Gong
“Saya telah berlatih Falun Gong selama 13 tahun,” kata Carole. “Penganiayaan di Tiongkok menyebabkan kematian banyak praktisi Falun Gong. Sejak mulai berlatih, saya tahu cara terbaik untuk menghentikan penganiayaan adalah memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan dan kebrutalannya.”
Carole adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit pada tahun 2007 dan memiliki masalah kesehatan. Dia bertemu Falun Gong ketika cuti kerja karena sakit. Dia merasa akhirnya menemukan latihan tingkat tinggi yang telah lama dicarinya.
Kehidupannya mengalami perubahan besar setelah berlatih Falun Gong. Fisik dan mentalnya mengalami peningkatan, demikian juga dengan moralitasnya. Peningkatan semua ini halus dan harmonis, tanpa ada aspek negatif apa pun.
Orang-orang Mendukung Upaya Praktisi
Orang-orang berhenti untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong. Setelah mendengar para praktisi di Tiongkok dianiaya karena keyakinan mereka dan bahkan menjadi sasaran pengambilan organ hidup-hidup, orang-orang sangat terkejut. Seorang warga Tionghoa yang baru saja meninggalkan konsulat menerima brosur dan berterima kasih kepada praktisi.
Julie sering melakukan perjalanan ke Tiongkok. Dia berhenti untuk membaca spanduk dan bertanya pada seorang praktisi apa yang terjadi. Praktisi memberi tahu dia tentang Falun Gong dan menjelaskan penganiayaan yang sedang terjadi di Tiongkok.
“Kalian sedang mengedukasi kami tentang masalah yang sedang terjadi di Tiongkok,” kata Julie. “PKT tidak membolehkan kebebasan berbicara. kegiatan ini sangat bagus. Terus lakukan ini. Saya mendukung kalian.”
Cano, warga Montreal menyatakan dukungannya dengan memegang papan informasi
Cano, warga Montreal mendengar pidato para praktisi selama rapat umum dalam waktu yang lama. Dia kemudian memutuskan untuk memegang papan informasi yang mendorong orang-orang Tiongkok mundur dari PKT sebagai dukungannya.
“Orang-orang ini [praktisi Falun Gong] adalah orang baik. Penganiayaan harus dihentikan,” kata Cano dengan tulus.