(Minghui.org) Seorang warga Kota Xianning, Provinsi Hubei telah ditahan selama tiga tahun lebih karena keyakinanya pada Falun Gong, metode kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999.
Xiang Debin, yang berusia 50-an, ditangkap pada tanggal 22 Juni 2017 saat sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja. Dia pertama ditahan di sebuah pusat pencucian otak dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Xian’an pada tanggal 29 Agustus 2017.
Pengadilan Distrik Xian’an menggelar sidang pada tanggal 27 Desember 2018, tetapi belum memberikan vonis. Xiang masih ditahan di Pusat Penahanan Xian’an di saat penulisan artikel ini.
Dalam 21 tahun terakhir, Xiang telah ditangkap berulang kali dan juga menjalani 1.5 tahun di sebuah kamp kerja paksa.
Dia pertama kali ditangkap bersama puluhan praktisi lainnya pada bulan September 1999 dan ditahan di Pusat Penahan No.2 Kota Xianning selama hampir satu bulan. Pihak berwenang mencoba untuk mencegahnya pergi ke Beijing untuk memohon hak berlatih Falun Gong. Dia dipaksa untuk membayar 300 yuan untuk biaya hidup dan 500 yuan sebagai uang jaminan, dimana uang ini tidak pernah dikembalikan. Mereka yang menolak membayar 500 yuan langsung dimasukkan ke tahanan kriminal dan dipindahkan ke fasilitas penahanan lainnya.
Xiang ditangkap lagi pada tahun 2001 setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang mengenai Falun Gong. Setelah menghabiskan waktu tiga bulan di Pusat Penahanan Maoershan, dia diberikan hukuman 1.5 tahun di Pusat Rehabilitasi Pecandu Obat-Obatan Shizishan. Dia dipaksa untuk bekerja dalam waktu yang sangat panjang tanpa dibayar, termasuk membuat produk-produk timah atau merangkai komponen-komponen elektronik.
Meski pihak berwenang membatalkan rencana untuk mengirim Xiang dan sejumlah praktisi lain ke sebuah pusat pencucian otak pada April 2004, mereka menangkapnya kembali pada tanggal 19 Maret 2007 dan mengirimnya ke Pusat Pencucian Otak Tangxunhu untuk dianiaya lebih lanjut.