(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Hualai, Provinsi Hebei, berada dalam kondisi serius seminggu setelah penangkapannya karena berlatih Falun Gong, sebuah metode kultivasi spiritual dan meditasi yang mengalami penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Ding Yuming, He Yurong, dan Ren sedang berjalan di jalan pada 14 Juli 2020, saat mereka tiba-tiba ditangkap dan dibawa langsung ke pusat pencucian otak. Sementara He dan Ren dibebaskan tak lama setelah itu, Ding tetap ditahan.
Staf pusat pencucian otak menggeledah tubuh Ding dan menyita uang 100 yuan, kunci, dan ponselnya. Mereka tidak memberikan ranjang untuk tidur selama lima hari, membuatnya kelaparan dan juga melarangnya mandi. Ketika dia menolak menonton video propaganda yang memfitnah Falun Gong, staf pencucian otak memukuli tubuh dan kepalanya dengan sepatu mereka.
Ding dikurung dalam sel isolasi karena meneriakkan “Falun Dafa baik” saat direktur pusat pencucian otak datang berkunjung. Staf di sana mengancam akan membunuhnya jika ia “menyebabkan lebih banyak masalah untuk mereka.” Putrinya juga tidak diperkenankan mengunjunginya.
Setelah penganiayaan berulang-ulang, Ding menjadi sakit parah dan dirawat di rumah sakit pada tanggal 22 Juli. Masih belum dipastikan tempat dia ditahan pada saat laporan ini ditulis.
Sebelum penangkapan terakhirnya, Ding dijatuhi hukuman tujuh tahun pada tahun 2003 dan dibebaskan dengan alasan kesehatan pada tahun 2008 setelah ia mengalami kondisi jantung dan tekanan darah tinggi. Dia ditangkap lagi pada tahun 2017 dan divonis empat tahun lagi saat bekerja di Beijing. Pihak berwenang mengizinkan dia untuk menjalani waktu di luar penjara karena kondisi fisiknya.