(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Gong ditangkap pada Mei 2020 karena teguh pada keyakinannya, baru-baru ini kasusnya diberhentikan oleh kejaksaan. Ini adalah kasus kedua terhadap praktisi Falun Gong di Provinsi Liaoning yang telah dicabutdalam dua bulan terakhir. Kasus lainnya menyangkut Li Caiyu, seorang penduduk di Kota Dandong, yang kasusnya diberhentikan pada Juli 2020.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Liu Aijun, seorang penduduk berusia 63 tahun di Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 10 Mei 2020 setelah diikuti oleh polisi karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong dan barang-barang lainnya. Liu dibebaskan dengan jaminan malam itu.
Liu dipanggil ke Kejaksaan Distrik Taihe pada 23 Juli dan diberitahu bahwa mereka bermaksud untuk mendakwanya.
Satu minggu kemudian, Liu diberitahu bahwa kasusnya telah dipindahkan ke Kejaksaan Kota Linghai, yang telah ditunjuk sebagai kejaksaan sejak akhir Juli untuk menangani semua kasus terkait Falun Gong di daerah Jinzhou.
Liu bertemu dengan dua jaksa dari Kejaksaan Kota Linghai pada 3 Agustus. Jaksa berusaha membujuknya agar menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong sebagai syarat pembebasannya. Mereka juga mengancamnya bahwa dia mungkin diberi hukuman tiga tahun jika dia menolak. Anaknya, yang pergi bersamanya ke kejaksaan, juga menekan ibunya. Liu menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan dengan teguh padakeyakinannya dan menolak untuk menulis pernyataan tersebut.
Kejaksaan Kota Linghai mengeluarkan pemberitahuan untuk memberhentikan kasusnya pada 12 Agustus dan mengembalikan kasusnya ke polisi.
Pada 21 Agustus, Departemen Kepolisian Distrik Taihe mencabut kasus terhadap Liu. Tetapi petugas di Kantor Polisi Nuerhe di distrik itu masih berusaha menahan Liu dengan penahanan administratif dan menolak untuk menyampaikan pemberhentian kasus kepadanya.
Lima hari kemudian, Kantor Polisi Nuerhe juga memutuskan tidak menahan Liu dan sepenuhnya menutup kasusnya.
Selama tiga bulan terakhir, keluarga Liu hidup di bawah tekanan dan kesusahan yang luar biasa, terutama suaminya, yang menjadi buta dan kerongkongannya dioperasi setelah kecelakaan di tempat kerja pada tahun 1995 dan bergantung pada Liu untuk merawatnya.