(Minghui.org) Enam warga Kota Chengdu, Provinsi Shichuan diganggu pada bulan Juli 2020 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999.
Pada tanggal 9 Juli, sekretaris Desa Tongren memanggil tiga orang praktisi, dengan marga Liu, Zeng, dan Li secara terpisah dan meminta mereka untuk datang ke kantornya pada hari berikutnya. Para praktisi pergi ke sana pada pagi berikutnya dan bertemu dengannya dan sejumlah pejabat setempat lainnya.
Para pejabat menanyai motivasi para praktisi mengapa berlatih Falun Gong. Para praktisi berkata ini untuk meningkatkan kesehatan dan menjadi warga yang lebih baik. Mereka juga mendesak para pejabat agar jangan percaya pada propaganda yang disebarkan oleh rejim komunis Tiongkok untuk mengfitnah Falun Gong.
Salah seorang pejabat mengancam, “Kalian lebih baik tidak berkeliaran dan membagi-bagikan brosur. Anak-anak dari para praktisi Falun Gong tidak akan diterima di sekolah tinggi, atau mencari pekerjaan di pemerintahan ataupun di perusahaan BUMN.” Para praktisi menolak melepaskan Falun Gong seperti yang diperintahkan. Mereka langsung pergi saat mengetahui pejabat lain secara diam-diam mengambil foto mereka.
Pada pertengahan bulan Juli, Guo Shirong menerima sebuah panggilan dari direktur komite tetangga, yang memberitahunya agar jangan berlatih Falun Gong lagi.
Juga pada bulan Juli, Xia diserahkan ke Kantor 610 setempat, sebuah instansi dengan kewenangan ekstra yang dibentuk untuk menganiaya Falun Gong. Seorang anggota staf Kantor 610 meneriakinya, memerintahkannya untuk menyerahkan buku-buku Falun gong dan mengambil foto dirinya. Mereka juga mencoba memaksanya untuk menandatangani surat pernyataan yang telah disediakan yang menyatakan akan melepaskan Falun Gong, tetapi dia tidak menuruti ancaman.
Praktisi lain, Xian, dibawa ke kantor polisi dan ditanyai apakah dia masih berlatih Falun Gong. Setelah dia bilang iya, sekretaris Partai setempat mengancamnya dengan pekerjaan anak-anaknya, mengambil foto dirinya dan memerintahkannya untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Praktisi menolak.