(Minghui.org) Seorang warga Kota Huidao, Provinsi Liaoning, melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penangkapan dan penahanan yang semena-mena terhadap dirinya karena kepercayaannya pada Falun Gong, latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999. Liu Chunying, 64 tahun, ditangkap di rumah pada tanggal 12 Juni 2020, oleh puluhan petugas. Komputer, printer, dan sebuah pemutar media miliknya, dan buku-buku Falun Gong miliknya disita.
Liu dibebaskan dengan jaminan pada keesokan harinya, tetapi dia kembali ke kantor polisi setempat pada tanggal 25 Agustus 2020 untuk mendesak para petugas kepolisian agar tidak berpartipasi dalam penganiayaan, tetapi ditangap lagi.
Wakil kepala kantor polisi mengunjungi keluarga Liu pada tanggal 29 Agustus untuk memberitahu mereka bahwa Liu melakukan mogok makan di Pusat Penahanan Huludao. Dia berkata bahwa, selama pemeriksaan medis, Liu mengalami tekanan darah tinggi yang berbahaya dan sebuah irama jantung yang tidak teratur. Dia memberitahu keluarga Liu agar membawa Liu pergi ke pemeriksaan lanjutan setelah Liu dibebaskan.
Keluarga Liu menjadi marah karena Liu ditahan berkali-kali hanya karena kepercayaannya. Tetapi wakil kepala tidak mengatakan bahwa Liu akan dibebaskan.