Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pria Lansia yang Dihukum Berat karena Keyakinannya Tidak Diperbolehkan Berhubungan dengan Keluarga Selama Hampir 1,5 Tahun

4 Sep. 2020 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Seorang pria berumur 70an dihukum 7 tahun karena keyakinannya pada Falun Gong tidak diberikan hak kunjungan keluarga dan telepon selama hampir 1.5 tahun. Keluarganya sangat khawatir dengan kesehatannya.

Falun Gong, dikenal juga sebagai Falun Dafa, sebuah disiplin spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Hu Zhanting, penduduk Kota Fuxin, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 19 Agustus 2015, karena memasang informasi tentang Falun Gong. Ia kemudian dihukum 7 tahun oleh Pengadilan Distrik Haizhou. Permohonan bandingnya ditolak oleh Pengadilan Menengah Kota Fuxin dalam hitungan hari sebelum surat kuasa untuk pengacara barunya tiba di pengadilan yang lebih tinggi.

Hu pertama kali ditahan di Penjara Jinzhou selama sebulan dan kemudian dipindahkan ke Penjara Pertama Shenyang sekitar September 2016.

Karena menolak melepaskan keyakinannya, Hu ditempatkan di ruang isolasi berulang kali dan tidak diberi makan dan minum. Petugas juga menyetrumnya dengan tongkat listrik dan memukulinya.

Song Changde, direktur bangsal, memukuli dan menendang Hu setelah menemukan sebuah kertas di mana ia merekam semua penyiksaan di penjara. Song berteriak, “Saya akan menyiksa anda hingga mati di sini daripada membiarkan informasi ini tersebar keluar.”

Setelah Hu dibawa ke Penjara Pertama Shenyang, keluarganya tidak diperbolehkan mengirimkan uang atau keperluan sehari-hari untuknya. Permintaan kunjungan mereka berulang kali ditolak sejak kunjungan terakhir mereka pada 8 Maret 2019.

Pada 13 Agustus 2020, keluarga Hu menerima sebuah telepon dari Zhang Chao, kepala bangsal ke 19 di mana Hu ditahan selama 4 tahun belakangan ini, berkata bahwa mereka memindahkan Hu ke bangsal ke 13, salah satu yang didedikasikan untuk tahanan lanjut usia

Keluarga Hu kemudian menghubungi bangsal ke 13 dan meminta untuk mengunjunginya tapi tidak berhasil. Petugas yang berbicara dengan mereka berkata bahwa Hu dapat mengajukan akun telepon khusus untuk menghubungi mereka, tetapi tidak memberikan detail apa pun.

Keluarga Hu mendengar bahwa penjara hanya memperbolehkan mereka yang mempunyai kualifikasi tertentu untuk mengajukan akun telepon. Mereka ragu apakah Hu akan diberikan hak tersebut karena ia telah dianiaya karena memegang teguh keyakinannya selama ini.

Laporan Terkait dalam Bahasa Inggris:

Imprisoned Man On Hunger Strike, Demands Unconditional Release