(Minghui.org) Seorang pria berusia 72 tahun menjalani hukuman karena keyakinannya melakukan mogok makan setelah otoritas penjara berusaha memaksanya untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong - sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Liao Banggui seorang pria dari Kota Suining, Provinsi Sichuan, ditangkap pada tanggal 23 Maret 2019, setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di sebuah bus. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun sepuluh bulan oleh Pengadilan Distrik Chuanshan pada tanggal 17 Juni 2020 dan dipindahkan ke Penjara Jiazhou pada tanggal 10 Juli 2020.
Hukuman penjara terakhir Liao diikuti dengan penangkapan, penahanan dan pengurungan berulang kali selama dua dekade terakhir karena keyakinannya. Dia menjalani tiga kali hukuman (lamanya tidak diketahui) di Kamp Kerja Paksa Xinhua dan dipenjara selama tiga tahun.
Penganiayaan yang dia alami di tahun-tahun awal masih harus diselidiki lebih lanjut, penganiayaannya dari tahun 2011 dan seterusnya dilaporkan di bawah ini.
Tiga Tahun Penyiksaan Penjara
Liao ditangkap pada tanggal 6 April 2011 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di jalan. Keesokan harinya, dia dikirim ke Pusat Pencucian Otak Beimen dan pada tanggal 27 April dipindahkan ke Pusat Penahanan Yongxing. Dia memulai mogok makan pada tanggal 28 April untuk memprotes penganiayaan, tetapi dia malah dicekok paksa makan selama lebih dari dua bulan.
Pengadilan Kota Suining mengadakan persidangan rahasia terhadap Liao di pusat penahanan dan menjatuhkan hukuman tiga tahun di Penjara Wumaping.
Ketika Liao dikirim ke penjara pada tanggal 4 Agustus 2011, dia menolak untuk melakukan absensi pada saat kedatangan. Seorang penjaga kemudian menyetrum telapak kakinya dan berkata kepadanya, “Ini penjara. Anda harus melapor kepada kami sebelum anda pergi ke kamar kecil atau memasuki sel. Atau kami akan melarang anda tidur atau melarang anda menggunakan kamar kecil.” Ketika Liao tidak mau menurut, penjaga menyetrumnya lagi dengan tongkat listrik.
Penjaga lainnya, Liu Bing, kemudian memerintahkan narapidana untuk mengikat kaki Liao dalam posisi bersila dan memaksanya untuk memegang ember yang penuh urin untuk mempermalukannya.
Karena Liao melakukan meditasi Falun Gong di penjara, dia diseret ke sebuah ruangan gelap dan disemprot dengan gas air mata. Dia sangat kesakitan sehingga tidak bisa membuka matanya. Air mata dan ingusnya terus mengalir. Keesokan harinya wajahnya tampak melepuh. Para penjaga menyetrumnya dengan tongkat listrik di seluruh tubuhnya, mulai dari telinga kiri, lengan, paha dan sampai ke telapak kaki, dan kemudian sampai ke telinga kanan.
Di hari lain, penjaga Li Zhaolei memerintahkan para narapidana untuk mengikat tangan Liao di belakang punggung dan kemudian mengikat kedua kakinya. Dia tidak bisa bergerak dan menderita rasa sakit yang menyiksa.
Peragaan penyiksaan: diikat
Setelah Penjara Wumaping ditutup pada akhir bulan Desember 2013, semua tahanan dipindahkan ke Penjara Jiazhou yang baru dibangun.
Karena Liao melakukan latihan Falun Gong lagi, narapidana mengikatnya dan memaksanya untuk berdiri menghadap dinding. Beberapa dari mereka menendangnya, dan beberapa memelintir telinganya dan menyebabkan telinganya berdarah.
Pada dua kesempatan lagi, Liao disiram dengan air dingin dan dipapar angin kencang pada musim dingin, serta disetrum di telapak kaki, lutut dan betis dengan tongkat listrik, karena melakukan latihan Falun Gong.
Meskipun masa hukumannya berakhir pada tanggal 6 April 2014, penjara tidak membebaskannya hingga tanggal 27 April.
Disemprot dengan Bahan Kimia Pembakar Daging
Liao pergi ke kantor polisi setempat pada tanggal 17 Oktober 2016, untuk meminta pengembalian buku-buku Falun Gong dan foto pencipta Falun Gong, yang telah disita pada tanggal 21 September 2016. Tiga petugas mendorongnya keluar dari kantor. Salah satu dari mereka mengambil tabung dan menyemprot wajah Liao.
Liao memalingkan wajahnya untuk menghindari semprotan itu, tetapi semprotan itu mengenai belakang telinga kanannya. Dia merasakan sensasi terbakar, gatal dan mencoba menyeka semprotannya, tapi kemudian dia mulai berdarah. Darah merembes ke lehernya hingga ke kerah kemejanya.
Dua Penangkapan Lagi
Liao ditangkap dua kali lagi pada tanggal 26 Juni dan 11 Oktober 2018, setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di bus.
Polisi secara paksa mengambil sampel darahnya setelah penangkapan bulan Juni dan menahannya di Pusat Penahanan Yongxing selama berminggu-minggu.
Dia ditahan selama 50 hari setelah penangkapannya pada bulan Oktober dan dikunci di tempat tidur selama dua hari. Dia harus bergantung pada bantuan orang lain untuk buang air ketika dikurung.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Sichuan Man in His 70s Sentenced to Prison for Talking to People about Falun Gong
Sichuan Police Spray Elderly Practitioner with Flesh-Burning Chemical