(Minghui.org) Saya telah menyaksikan betapa berharganya Falun Dafa dan perlindungan belas kasih Guru Li Hongzhi selama 21 tahun kultivasi saya. Saya memohon dengan damai hak untuk berlatih Falun Dafa di Beijing berkali-kali dan telah mendirikan tempat produksi materi klarifikasi fakta. Saya menyewa pengacara untuk membela praktisi dan mengunjungi beberapa penjara di provinsi kami.
Ketika saya ditangkap pada akhir tahun 2018, saya melakukan aksi mogok makan. Sekujur tubuh saya membengkak dan saya sekarat. Sebelum dibebaskan, saya melakukan sesuatu yang seorang praktisi tidak seharusnya lakukan. Sehari setelah saya kembali ke rumah, saya terbangun dan merasakan sekujur tubuh saya tak berdaya.
Ketika saya belajar ceramah Fa siang itu, saya melihat pembengkakan di tangan saya menghilang seperti udara yang keluar dari balon. Ketika saya melihat tubuh saya, juga sama; pembengkakannya menghilang. Kabut yang menyelimuti saya juga menghilang, dan ada cahaya di depan saya. Guru menyelamatkan saya. Saya mengaku bersalah pada Guru dari lubuk hati saya.
Setelah banyak belajar Fa dan mencari ke dalam selama lebih dari dua bulan, saya mengambil pulpen dan menulis kepada kepala polisi dan pemimpin tim keamanan nasional yang berpartisipasi dalam menganiaya saya. Saya mengatakan pada mereka tentang keindahan Dafa dan mereka akan membahayakan diri mereka sendiri jika berpartisipasi dalam penganiayaan. Saya juga berkata kepada mereka bahwa saya akan berkultivasi Dafa dengan teguh hingga akhir. Saya menuliskan nama saya sendiri di surat tersebut dan mengirimkannya. Putri saya bertanya, “Bagaimana jika mereka datang menangkap Ibu?” Saya berkata padanya bahwa penting bagi mereka untuk mendengar dari saya, bahwa apa yang saya tulis adalah demi kebaikan mereka sendiri.
Tiga hari kemudian, polisi memanggil saya untuk datang ke kantor mereka. Saya tidak pergi. Saya belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus di rumah. Ketika saya belajar ceramah satu di Zhuan Falun, Guru berkata:
“Saat Xiulian pada tingkat paling rendah, ada suatu proses, yaitu tubuh anda akan dimurnikan secara menyeluruh, segala benda buruk yang ada dalam pikiran, medan karma yang eksis di sekeliling tubuh maupun faktor-faktor yang menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat, semua itu akan disingkirkan ke luar hingga bersih.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Kata-kata “akan disingkirkan ke luar hingga bersih” menyadarkan saya. Saya sangat yakin bahwa saya aman karena Guru telah membersihkan saya. Suami saya pergi ke kantor polisi. Dia berkata bahwa polisi ingin agar saya tidak mengirimkan surat ke mana-mana.
Lebih dari satu praktisi mengatakan pada saya bahwa ketergantungan saya secara keseluruhan telah menyebabkan penangkapan dan penganiayaan saya. Namun, saya tahu bahwa akar masalahnya adalah keterikatan dasar saya, yaitu, nafsu berahi, iri hati, dan keegoisan, yang belum sepenuhnya dilenyapkan.
Peninjauan Luas dan Diskusi tentang Keterikatan
Pada awalnya, kultivasi pribadi saya cukup teguh. Saya memiliki banyak pengalaman kultivasi mengerjakan proyek Dafa. Namun karena tingkatan saya, saya tidak mempunyai rasa toleransi maupun belas kasih yang cukup. Saya tidak mengerti mengapa rekan praktisi tersandung dalam kesengsaraan. Saya menganggap hal-hal yang mereka lakukan tidak berdasarkan Fa sebagai gangguan terhadap proyek tersebut, dan sikap itu menciptakan perselisihan di antara kami. Melihat kembali, saya sekarang menyadari bahwa saya cukup sering “menyinggung” rekan praktisi. Saya ingin mengatakan pada mereka bahwa saya sangat menyesal. Saya juga melewatkan banyak kesempatan untuk mengultivasikan apa yang Guru telah atur.
Saya masih memiliki keterikatan akan nafsu berahi, meski saya tahu saya tidak akan membuat kesalahan dalam hal ini. Namun saya masih menyukai perasaan bila dipedulikan. Saya bahkan berpikir bahwa ini bukan masalah besar.
Keterikatan lainnya adalah iri hati dengan rekan praktisi. Iri hati adalah pedang bermata dua. Itu menyakiti saya dan pihak lainnya.
Saya telah berkultivasi selama bertahun-tahun; mengapa saya belum menyingkirkan keterikatan manusia biasa ini? Dalam beberapa tahun terakhir, seiring pelurusan Fa melangkah maju, persyaratan terhadap Fa menjadi semakin tinggi. Namun meski kita tahu tentang konsep manusia yang telah terbentuk dalam diri kita selama ribuan tahun, rasanya sulit melepaskannya.
Saya tidak mencurahkan usaha lebih untuk belajar Fa dan menyingkirkan keterikatan manusia biasa ini dengan kekuatan Fa. Keterikatan manusia biasa yang telah saya pupuk sejak lama adalah akar penyebab saya dianiaya. Seorang rekan praktisi mengatakan pada saya beberapa kali bahwa saya tidak memiliki De [kebajikan] yang cukup. Meski kata-kata ini keras dan sangat mengejutkan, saya tahu dia benar.
Melalui belajar Fa dengan rajin, saya menemukan bahwa ego, iri hati, dan nafsu berahi disebabkan oleh keegoisan. Saya melihat bahwa keegoisan seperti pelat baja anti karat dalam tubuh mikroskopis saya, mencegah saya berasimilasi lebih jauh dengan Sejati-Baik-Sabar.
Ketika saya pertama kali menyadari keterikatan itu ada di sekitar saya, saya sangat berhati-hati. Pembicaraan saya tidak melukai orang lain; saya tidak senang mengambil keuntungan dari orang lain; dan saya selalu memastikan hal-hal sesuai dengan orang lain. Saya merasa baik jika seperti ini. Namun, hari ini, saya menyadari bahwa saya menjadi baik seperti ini adalah semacam perlindungan diri, sebuah cara menghindari agar tidak dilukai orang lain. Apa yang tersembunyi dibalik toleransi saya terhadap orang lain adalah keegoisan yang luar biasa kuat dan jahat.
Guru berkata,
“Shan adalah manifestasi karakter alam semesta pada tingkatan berbeda dan ruang dimensi berbeda, juga adalah sifat dasar yang fundamental dari para Sang Maha Sadar. Oleh karena itu, seorang yang Xiulian harus berkultivasi Shan, berasimilasi dengan karakter alam semesta Zhen-Shan-Ren.” (“Perbincangan Sederhana Tentang Shan,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Bereaksi terhadap Keterikatan
Memancarkan pikiran lurus dalam jangka waktu yang lama membersihkan faktor-faktor buruk yang tidak sesuai dengan Fa di alam semesta kecil saya dari makroskopis hingga mikroskopis. Dalam sebuah mimpi yang saya miliki, saya membersihkan ruangan, termasuk semua sudut-sudutnya.
Ibu mertua saya menderita stroke. Dia berusia 89 tahun. Dia tidak mampu berjalan, namun dia tidak bingung maupun tuli. Namun dia sangat pilih-pilih tentang apa yang dia makan dan apa yang dia pakai. Suami saya mengatur agar dia tinggal di pabrik kecilnya yang berada di pedesaan. Dia berkata pada tiga saudara laki-laki serta satu saudara perempuannya agar tidak perlu cemas untuk merawatnya.
Tentu saja, salah satu alasan dia tidak membagi beban tersebut adalah untuk mengikat saya. Tanpa bertanya, saya berkata kepadanya, saya akan bantu merawat ibunya, namun saya masih harus pergi dan membangkitkan kesadaran orang-orang. Saya sering menyebarkan 200 materi klarifikasi fakta ke desa-desa sekitar pada jam 1 atau 2 pagi. Saya juga berusaha yang terbaik untuk mengklarifikasi fakta ke orang-orang yang datang ke pabrik dan kemudian mengirimkan mereka brosur klarifikasi fakta setelah mereka pergi.
Air di pabrik diputus pada bulan Juli karena pipa bocor, dan tidak ada selokan di pabrik, jadi saya harus pergi ke luar untuk mencari air dan lebih sulit mencuci piring daripada saat di rumah. Tiap kali saya selalu bertanya kepada ibu mertua apa yang ingin dia makan sebelum jam makan. Saya juga harus membuat makan siang untuk beberapa pekerja.
Dalam waktu satu bulan, banyak keluarga dan teman datang berkunjung. Ipar perempuan saya dan suaminya datang, dan membuat ibu mertua sangat senang. Ibu mertua memberikan mereka gelang dan kalung emas. Saya berkata pada suami saya, jika begitu, mereka harus membawa ibu ke rumah mereka dan merawatnya. Begitu saya mengatakan hal ini, saya menyadari bahwa saya telah mengembangkan sifat iri hati dan ingin segera menyingkirkannya. Saya tidak ingin nama karena merawat ibu mertua atau perhiasan miliknya.
Ibu mertua perlu bantuan saya dalam menggunakan toilet. Saya harus melepaskan dan memakaikan kembali celananya serta mencuci pispotnya. Saya mencoba yang terbaik untuk membantunya dengan sangat tenang. Namun, saya enggan dalam hati. Hampir setiap beberapa hari sekali, akan ada substansi yang tertancap di hati saya, dan saya ingin mengeluarkannya. Saya harus menekannya dengan prinsip-prinsip Fa. Keterikatan manusia biasa ini semua adalah materi, dan mereka mencegah saya berasimilasi dengan Fa.
Putri saya menawarkan untuk mengantar saya pulang. Saya mengatakan padanya saya tidak bisa pergi karena ada faktor kultivasi di sini. Tampaknya sangat sulit, karena tingkat xinxing saya tidak sesuai standar tersebut. Saya bertekad untuk mengubah konsep saya dan memaksa diri untuk berbuat lebih baik.
Suatu pagi saya tidak terburu-buru membuat sarapan, seperti biasa. Saya menyuruh ibu mertua saya untuk mencuci muka lalu kami akan keluar bersenang-senang. Saya kemudian menggunakan air yang sama yang ibu mertua gunakan untuk mencuci wajah saya. Saya menyisir rambut dan kami keluar melihat bunga di hutan dan menonton orang memancing di kolam ikan. Ketika kami pulang berkeringat, saya mencuci rambut ibu mertua saya, mengambil handuk, membilas dengan air, dan memberikan handuk padanya. Ibu mertua tersenyum pada saya. Saya melakukan hal ini dengan mudah. Barulah saat itu saya merasa bahwa permasalahan ini tampak kecil – saya merasa bahwa saya lulus ujian ini. Gurulah yang membersihkan materi itu untuk saya.
Setelah lebih dari satu bulan, pipa air diperbaiki, dan suami saya meminta saudara laki-lakinya untuk merawat ibu mertua saya.
Ketika saya menulis artikel berbagi pengalaman ini, saya pergi ke pabrik dan kebetulan melihat saudara laki-laki suami saya dan putranya mendiskusikan tentang menjual kotak kardus dan bahan limbah pabrik. Saya ingin bertanya apakah mereka memiliki hak untuk menjual semua itu, namun saya berhenti, mengingat apa yang Guru katakan:
“Di tengah lingkungan manusia biasa yang rumit ini, anda dalam keadaan pikiran yang sadar jernih, mengerti dengan jelas bahwa mengalami kerugian dalam masalah kepentingan, ketika kepentingan pribadi diserobot orang lain, anda tidak bersaing dan bertengkar seperti orang lain. Dalam berbagai gangguan Xinxing, anda mengalami kerugian.” (Ceramah 8, Zhuan Falun)
Saya harus menggunakan standar Fa untuk membimbing pikiran saya dan sungguh-sungguh berjalan di jalur Dewa.