(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1995. Dafa mengajari saya bahwa tujuan hidup adalah untuk kembali ke jati diri saya melalui kultivasi. Pandangan dunia dan pandangan hidup saya berubah secara fundamental. Sejati-Baik-Sabar menjadi prinsip panduan yang saya perjuangkan setiap hari.
Melalui kultivasi, "keegoisan" dalam diri saya berangsur-angsur lenyap. Saya belajar bagaimana menjadi penuh perhatian dan baik kepada orang lain.
Saya adalah seorang guru. Dulu, beban kerja yang berat dan tanggung jawab keluarga merusak kesehatan saya. Setelah berlatih Falun Dafa, semua kondisi kronis yang menyiksa saya lenyap. Namun setiap kali saya mengalami karma penyakit, selalu terjadi pada malam hari. Jadi, saya tidak menyebutnya sebagai penyakit. Sebaliknya, saya merasa energik keesokan paginya.
Begitu banyak hal ajaib terjadi pada saya selama 20 tahun terakhir. Dan selain saya, anggota keluarga saya juga memperoleh manfaat dari Dafa. Saya ingin berbagi sedikit cerita mereka di sini.
Cucu laki-laki saya yang berusia satu tahun terpeleset di genangan air. Dia jatuh ke belakang dan kepalanya terbentur lantai dengan keras, lalu dia menangis kesakitan. Putri saya mengangkatnya. Segera setelah itu, wajahnya menjadi pucat. Dia muntah dan tampak sakit. Putri saya menyerahkannya kepada saya dan keluar memanggil taksi untuk pergi ke rumah sakit.
Saya dengan tenang berkata, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik” di telinga cucu saya. Beberapa menit setelah kami meninggalkan rumah, cucu saya pulih. Wajahnya kembali normal, dan dia berhenti muntah.
Di rumah sakit, semua hasil tesnya normal. Cucu saya saat ini adalah anak kelas tiga yang sehat dan cerdas.
Ibu saya terjatuh dan pinggul kanannya patah ketika dia berusia 82 tahun. Dia melafalkan, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.” Dia bisa berjalan tiga hari setelah dioperasi dan dipulangkan seminggu kemudian. Ada beberapa pasien lain seusianya dengan cedera yang sama di rumah sakit. Ibu saya dirawat setelah mereka tetapi dipulangkan lebih dahulu. Saat kami berjalan keluar dari rumah sakit, kepala perawat memberinya acungan jempol dan berseru, "Kerja yang bagus!"
Satu penyesalan saya adalah saya mengklarifikasi fakta hanya kepada satu pasien di sana. Saat itu, saya tidak cukup berani.
Tiga tahun kemudian, ibu saya dirawat di unit perawatan intensif karena radang paru-paru. Ibu saya tuli, dan tidak ada anggota keluarga di sana bersamanya. Pada saat saya mengunjunginya, wajahnya bengkak dan dia bingung. Saya melafalkan, "Falun Dafa baik," dan memintanya untuk mengatakannya dengan saya. Dua hari kemudian, ibu saya dipindahkan dari ICU. Saya mengatakan kepadanya bahwa Guru menyelamatkannya.
Ibu saya jatuh lagi dan pinggul kanannya patah lagi. Di bawah perlindungan Guru, dia dirawat dan dipulangkan dari rumah sakit tanpa komplikasi. Saya sering mengingatkan ibu saya untuk melafalkan, "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.” Ibu saya baru saja menginjak usia 94 tahun. Dia bisa mengurus sendiri kebutuhan sehari-harinya, dan terkadang berjalan-jalan ke taman komunitas di kompleks apartemen kami.
Saya berterima kasih kepada Guru dan Dafa. Satu-satunya cara agar saya layak atas belas kasih Guru adalah menjadi praktisi yang rajin.
Berbagi pengalaman ini didasarkan pada pemahaman pribadi saya pada tingkat saya saat ini. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak pantas.