(Minghui.org) Praktisi Falun Gong sering terlihat di dekat Kamppi di Helsinki, memperkenalkan latihan dan meningkatkan kesadaran atas penganiayaan yang berlangsung hampir 22 tahun terhadap Falun Gong di Tiongkok. Praktisi mengadakan acara di tahun baru selama akhir pekan tanggal 9 Januari 2021, dengan berbicara kepada orang yang lewat tentang manfaat kesehatan dari Falun Gong, meditasi dan latihan spiritual yang pertama kali diajarkan di Tiongkok pada tahun 1992. Mereka juga mengungkap penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap latihan ini di Tiongkok, dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) memenjarakan dan menyiksa praktisi yang menolak untuk melepaskan keyakinannya.
Praktisi Falun Gong membuat stan di dekat Kamppi di Helsinki pada tanggal 9 Januari 2021, untuk berbicara dengan orang-orang yang lewat tentang latihan, memperagakan latihan Falun Gong dan mengungkap penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.
Setelah mengetahui tentang penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok, orang-orang menandatangani petisi untuk mencerai – beraikan PKT.
Suhunya -6 derajat celcius, tetapi tidak menghalangi orang untuk pergi keluar. Orang-orang yang mengenali Falun Gong datang untuk menyambut para praktisi. Mereka yang telah mengetahui tentang penganiayaan langsung datang ke meja menandatangani petisi guna mendukung upaya damai praktisi untuk mengakhiri penganiayaan di Tiongkok.
Dr. Tapani Vuola secara sukarela menyebarkan informasi tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup serta dipenjara karena keyakinan mereka di Tiongkok.
Dr. Tapani Vuola menyapa praktisi setelah dia keluar dari toko, “Tahukah anda bahwa Helsinki dan Beijing adalah kota kembar? Anda harus memberi tahu pemerintah Helsinki bahwa Beijing melanggar hak asasi manusia dan mereka tidak boleh menjadi kota kembar. Anda harus berbicara dengan anggota Parlemen Finlandia.
Dia berkata, “Tiongkok adalah rezim diktator yang tidak menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berkeyakinan. Ia menganiaya Falun Gong dan mengambil organ secara paksa untuk transplantasi saat praktisi masih hidup. Tiongkok adalah negara yang mengeksekusi narapidana tertinggi.”
Vuola sebelumnya telah menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ secara paksa dari orang yang masih hidup. Kali ini dia menandatangani petisi untuk mencerai –beraikan PKT. Dia berfoto dengan seorang praktisi dan membagikannya di media sosialnya. Dia ingin menyebarkan informasi tentang pengambilan organ secara paksa di antara para dokter yang dia kenal.
Elia
Elia, seorang pedagang, berjalan langsung ke meja praktisi dan menandatangani petisi. Elia berkata, “Falun Gong adalah sejenis qigong. Ini tentang belas kasih, tenang, dan peningkatan diri. Tiongkok, di bawah PKT, adalah rezim totaliter. Saya tahu bahwa ia telah mengembangkan banyak sistem kredit sosial dan menggunakan pada warganya. Jika mereka melakukan sesuatu yang salah atau memiliki ideologi yang salah, kredit mereka akan turun. Akibatnya, orang-orang ini tidak dapat mengambil pinjaman, kehilangan pekerjaan, atau tidak dapat bepergian. Kita harus angkat bicara, jika tidak sistem ini akan digunakan pada kita suatu hari nanti.”
Sebelum melanjutkan perjalanannya, Elia memuji para praktisi. “Selama pandemi, orang-orang takut [melakukan kontak dengan publik], tetapi apa yang anda lakukan itu hebat!”
Rimo, seorang pengusaha, mampir ke meja dan meminta untuk menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan dan pengambilan organ secara paksa. “Hak asasi manusia adalah milik semua orang, termasuk rakyat Tiongkok. Tidak ada organ yang boleh diambil saat mereka hidup. Ini tidak manusiawi."
Petri menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan dan mencerai-beraikan PKT.
Seniman Petri mengecam pengambilan organ secara paksa dan berkata, “Manusia bukanlah binatang. Ini seharusnya tidak diizinkan."
Laine (kiri) dan temannya
Laine meminta temannya untuk datang serta menandatangani petisi dengannya. “Pengambilan Organ orang secara paksa tidak boleh dilakukan. Penganiayaan itu salah, dan menakutkan." Dia menyalahkan media karena tidak melaporkan kejahatan ini, dan mengatakan kepada praktisi, "Apa yang anda lakukan luar biasa!"