(Minghui.org) Dalam kultivasi, praktisi mengalami kesengsaraan. Kesengsaraan yang umum adalah apa yang kita sebut “karma penyakit.” Selama fase kultivasi, mereka mungkin telah diatur oleh Guru Li Hongzhi untuk membantu meningkatkan xinxing kita. Guru berkata bahwa selama fase pelurusan Fa, mereka adalah gangguan dari kekuatan lama, yang mencoba untuk menguji praktisi.
Guru menjelaskan dengan jelas dan membahas secara mendalam topik "penyakit" dalam beberapa ceramahnya, termasuk Zhuan Falun. Praktisi mungkin mempunyai pemahaman berbeda dari ajaran Guru tentang “penyakit.” Tetapi, sejak awal Guru berkata, “Orang yang sejati berkultivasi tidak ada penyakit…” (“Uraian Fa untuk Para Pembimbing Falun Dafa Changchun,” Uraian Falun Dafa). Jadi, pemahaman saya adalah bahwa “kesengsaraan karma penyakit” bukanlah masalah sebenarnya.
Saya adalah seorang dokter. Meskipun pada tahun 1998 saya tidak menjadi seorang praktisi Falun Dafa karena manfaat kesehatannya, waktu itu saya menderita masalah perut. Suami saya mulai berlatih Falun Dafa lebih dulu dan membawa beberapa literatur tentang Falun Dafa. Saya membaca semuanya dalam beberapa hari.
Terkadang selama minggu itu, suami saya bertanya: “Apa kamu telah minum obat (untuk perutmu) dalam beberapa hari terakhir?”
Sadar saya memikirkan tentang hal itu. Saya tidak ingat telah minum obat selama beberapa hari terakhir.
“Kamu tidak minum obat apapun, tapi kamu terlihat lebih baik, dan kamu makan lebih banyak.”
Ia benar. Makanan terasa enak lagi. Saya berpikir, “Tidak ada lagi obat untuk saya.”
Segera setelah itu, seluruh sakit dan nyeri kronis hilang. Falun Dafa begitu baik! Saya berpikir saya harus tetap berkultivasi.
Saya dihadapkan pada ujian kultivasi dalam waktu kurang dari dua bulan. Saya mengalami abses perianal disertai demam. Masalah yang sama pernah terjadi satu kali sebelumnya. Di waktu sebelumnya, saya diberikan antibiotik dosis tinggi untuk satu minggu. Tapi kali ini saya tahu bahwa saya adalah praktisi Falun Dafa, dan saya tidak akan minum obat apapun.
Kultivator Tidak Sakit
Saya mengingat Guru berkata: “orang yang sejati berkultivasi tidak ada penyakit…” (“Uraian Fa untuk Para Pembimbing Falun Dafa Changchun,” Uraian Falun Dafa).
Pemahaman saya waktu itu adalah bahwa Guru berkata hal itu untuk menyingkirkan karma, dan bukan penyakit. Jadi, saya mengabaikannya. Perbedaannya, dulu saya lelah karena demam; tapi kali ini berbeda. Saya tidak merasa perlu beristirahat sama sekali, dan baik-baik saja dalam tiga hari. Itu biasanya bagaimana seorang kultivator yang tanpa penyakit melewati karma penyakit. Hal yang paling penting adalah mempunyai pikiran lurus dengan keyakinan kuat pada Guru dan Dafa. Telah berjalan 22 tahun sejak saat itu, dan saya tidak pernah minum obat apapun.
Kemudian di suatu hari di musim dingin tahun 2016, saya merasa sedikit demam, tapi tidak terlalu memikirkannya. Kemudian bertambah menjadi nyeri menusuk syaraf dengan sensasi terbakar di kulit saya. Suami saya, yang juga adalah seorang dokter, mencoba melihatnya. Ada lepuh kecil yang tampak seperti herpes zoster (cacar ular). Ruam kemudian menyebar dari punggung saya ke samping dan kemudian ke dada saya.
Sakitnya luar biasa ketika kulit saya bersentuhan dengan pakaian yang saya kenakan. Saya tahu ini adalah gangguan dari kekuatan lama dan usaha mereka untuk menguji saya. Saya belajar Fa, melakukan latihan Falun Dafa, dan melakukan hal lain yang seharusnya saya lakukan. Ketidaknyamanan fisik tidak mengganggu rutinitas saya. Saya kembali normal dalam tiga minggu.
Bagi saya, kesengsaraan ini sama dengan dianiaya secara fisik oleh polisi. Penyebabnya adalah beberapa celah dalam kultivasi saya, yang dimanfaatkan oleh kekuatan lama. Di sisi lain, Guru menggunakan situasi tersebut untuk mengajarkan kita merefleksikan tindakan kita, mencari ke dalam, dan memperbaiki tindakan kita. Tujuannya adalah menyingkirkan keterikatan kita, dan menggunakannya sebagai proses untuk meningkatkan xinxing.
Jadi, pemahaman saya adalah, untuk pengikut yang sejati, tidak ada kesengsaraan karma penyakit. Tetapi, kita bisa menggunakan mereka untuk mencari ke dalam dan meningkatkan xinxing kita.
Guru menekankan berulang kali bahwa kita harus belajar Fa dan mengultivasikan diri kita sendiri:
“Hanya dengan mengultivasi diri sendiri dengan baik, baru dapat menyelesaikan misi pengikut Dafa dengan baik.” (Ucapan Selamat kepada Konferensi Fa Amerika Selatan)
Belajar Fa adalah prioritas saya. Saya menghabiskan setidaknya dua jam sehari untuk belajar Fa.
Melihat ke belakang dalam jalan kultivasi saya, saya mengalami kebahagiaan, rasa malu, dan penyesalan. Tapi lebih sering, saya merasa bangga dan terhormat bisa menjadi seorang kultivator. Saya senang bahwa Guru memilih saya sebagai muridnya. Saya malu dan merasa menyesal tentang tujuan yang belum saya raih. Tetapi, saya mempunyai kepercayaan diri bahwa tidak peduli apa yang menunggu saya di masa depan, saya akan terus tekun dalam kultivasi, dan berbuat sesuai dengan harapan dan belas kasih Guru.
Terima kasih, Guru!