(Minghui.org) Baru-baru ini, seorang warga Kota Jieyang, Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Dia ditangkap di kediaman pribadinya saat membaca buku-buku Falun Gong bersama orang lain.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Chen Hongyuan ditangkap di rumah Pei Zhen pada tanggal 14 Juni 2020. Enam praktisi lokal lainnya, kebanyakan berusia 70-an atau 80-an tahun, juga ditangkap.
Petugas Kantor Keamanan Domestik Distrik Rongcheng menuntut untuk menggeledah rumah Chen. Karena dia menolak untuk mematuhi, polisi membawanya ke mobil polisi dan pergi ke rumahnya. Belasan petugas yang bergabung dengan orang-orang dari Kantor Polisi Dongxing menggeledah rumahnya dari pukul 16:00 sampai 22:00. Para direktur dari Departemen Kepolisian Distrik Rongcheng dan Departemen Kepolisian Kota Jieyang juga hadir. Selama waktu makan malam, polisi memesan makanan untuk dibawa pulang dan makan di rumah Chen.
Ketika polisi menemukan banyak printer bekas di rumah Chen dan materi informasi terkait Falun Gong di komputernya, mereka meningkatkan tuntutan terhadapnya.
Chen dipukuli saat ditahan di Pusat Penahanan Kota Jieyang. Dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan setelah dia menjadi sangat lemah pada September 2020.
Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun dan telah dibawa ke Penjara Sihui pada tanggal 11 September 2021.
Informasi kontak pelaku:
Jiang Jianping (江建平), kepala Kantor Polisi Rongdong: +86-13902763230
Wu Yinxiong (吴吟雄), kepala Kantor Keamanan Domestik Distrik Rongcheng: +86-13802314338
Fang Chuwei (方楚伟), sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Rongcheng: +86-663-8623221, +86-13828166668
Huang Junbo (黄俊波), kepala Kantor 610: +86-663-8623270, +86-663-8692898, +86-13902765603
(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Jieyang City, Guangdong Province: 18 Arrested in One Day, 9 Still Detained