(Minghui.org) Penduduk Kota Wuzhong, Provinsi Ningxia meninggal pada 31 Juli 2021, satu setengah tahun setelah dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa tahanan 18 bulan karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin kultivasi watak dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Song Laiping ditangkap pertama kali pada April 2018 dan dibebaskan dengan jaminan. Setelah ia dibawa kembali ke tahanan empat bulan kemudian, keluarganya hanya diperbolehkan bertemu dengannya satu kali pada Maret 2019 sebelum ia dipindahkan dari pusat penahanan lokal ke penjara, hingga ia dibebaskan.
Sebelum ia dibebaskan, Song sangat energik dan kuat. Ia cepat dalam bertindak dan mempunyai pikiran yang tajam. Ketika ia dibebaskan pada 10 Februari 2020, Ia menjadi kurus kering dan lambat dalam berpikir dan bertindak. Dia sering terhuyung-huyung dan sangat mudah tersinggung. Ketika dia mendapat serangan kemarahan, dia menghancurkan barang-barang dan mengompol. Pada awalnya, serangan kemarahan terjadi setiap sepuluh hari sekali. Tetapi karena kondisinya semakin memburuk, ia terkadang mengalaminya setiap dua hari sekali atau bahkan setiap hari.
Menurut ingatannya yang sangat terbatas ketika kondisi pikirannya sedang jernih, pihak berwenang memberikannya obat-obatan secara paksa selama masa tahanannya. Ketika ia pertama kali mendapati bahwa petugas pusat penahanan menaruh obat tidak dikenal dalam makanannya, ia membuang makanan itu dan tidak memakannya. Setelah petugas mengetahui hal itu, mereka secara verbal menyiksanya dan membuatnya kelaparan. Meskipun pusat penahanan memperbolehkannya untuk mulai makan secara normal lagi setelah keluarganya mengajukan protes, Song memerhatikan bahwa ia mengalami kehilangan ingatan parah ketika ia dipindahkan ke penjara. Latihan Falun Gong yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun, ia benar-benar telah melupakan gerakannya.
Singkat waktu setelah ia dibawa ke Pusat Penerimaan Baru Penjara Yinchuan, seorang petugas memukulinya ketika ia menolak minum obat tertentu. Petugas kemudian mengikat dan mencekokinya obat tersebut.
Di Penjara Shizuishan, Song pertama kali ditahan di Bangsal ke 16 di sebuah ruang tahanan isolasi. Ia dipaksa duduk di sebuah bangku kecil seharian dan mendengarkan propaganda yang memfitnah Falun Gong dengan suara keras. Bahkan setelah ia dibawa ke bangsal untuk narapidana lansia, Song masih disiksa oleh narapidana dan diperintahkan untuk melepaskan Falun Gong.
Seorang narasumber dari dalam mengungkapkan bahwa Song dibawa ke rumah sakit polisi untuk pengobatan darurat setidaknya dua kali selama masa penahanan. Singkat waktu setelah ia masuk ke Penjara Shizuishan, narapidana mendengar suara kencang dari ruangan Song, diikuti dengan suara muntahan yang begitu keras. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk disadarkan kembali. Tapi setelah ia dibebaskan, ia tidak bisa mengingat peristiwa tersebut sama sekali.
Song akhirnya menyerah pada kerusakan yang terjadi pada tubuhnya. Ia meninggal pada 31 Juli 2021. Ia berusia 69 tahun.
Ditangkap karena Dicurigai Membagikan Materi Falun Gong
Song ditangkap ketika berjalan di sebuah jalanan di pagi hari tanggal 15 April 2018, ketika polisi mencurigainya menaruh materi informasi Falun Gong di kaca depan mobil kepala polisi.
Polisi menggeledah rumahnya tanpa surat resmi dan merampas buku-buku Falun Gong dan barang lainnya. Mereka tidak memberikannya daftar barang yang dirampas seperti yang dipersyaratkan oleh hukum. Petugas polisi kembali di hari berikutnya untuk menggeledah rumahnya lagi. Tidak seorang pun dari keluarganya maupun dirinya yang berada di rumah.
Karena tekanan darah tinggi Song, pusat penahanan menolak menerimanya. Ia dibebaskan pada 25 April setelah polisi memaksa keluarganya membayar uang jaminan sebesar 5,000 yuan.
Selama satu bulan setelah kembali ke rumah, kondisi Song tetap seperti terhuyung-huyung dan kebingungan, dan ia kesulitan menata pikirannya dan sulit menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Song ditangkap lagi pada 20 Agustus dan dibawa ke Pusat Penahanan Wuzhong. Meskipun ia masih menderita tekanan darah tinggi, polisi mengikat dan mencekokinya dengan obat tekanan darah tinggi, agar pusat penahanan mau menerimanya.
Dihukum Penjara
Song hadir di Pengadilan Kabupaten Yanchi pada 18 Oktober 2018. Ia didakwa dengan “merusak penegakan hukum,” sebuah dalih standar yang digunakan pihak berwenang untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong.
Pengacara mengatakan dalam pembelaannya bahwa ia tidak bersalah dan berdebat bahwa polisi telah menggeledah rumahnya tanpa dokumen resmi yang sesuai dan bahwa barang-barang Falun Gong yang dirampas dari rumahnya adalah untuk digunakan secara pribadi dan tidak membahayakan masyarakat, dan tidak merusak penegakan hukum.
Hakim Liu Jing menjatuhi hukuman Song hingga 1,5 tahun dengan denda 3,000 yuan pada 21 Desember. Song mengajukan banding atas dakwaan yang dijatuhkan padanya. Pengadilan Menengah Kota Wuzhong menggelar persidangan banding atas kasusnya pada 28 Januari 2019 dan tetap menetapkan keputusan awal pada 18 Maret.
Polisi mencekoki Song dengan obat tekanan darah tinggi dan membawanya ke Pusat Penerimaan Baru Penjara Yinchuan pada 20 Maret 2019. Ia dipindahkan ke Penjara Shizuishan dua hari kemudian dan dibebaskan pada 10 Februari 2020.
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:
Man on Bail Taken Back Into Custody to Stand Trial, Faces Prison Time for His Faith