(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Huaihua, Provinsi Hunan dihukum tiga tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Lei Huamei mengajukan banding atas dakwaan yang dijatuhkan padanya dan sedang menunggu hasilnya.
Falun Gong, dikenal juga sebagai Falun Dafa adalah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Penangkapan
Lei diikuti oleh polisi, ketika ia membagikan materi informasi Falun Gong dalam perjalanan pulang ke rumah dari tempatnya bekerja pada 27 September 2020. Polisi menangkapnya dan membawanya ke Kantor Polisi Chengzhong.
Setelah polisi memborgolnya, ia berteriak “Falun Dafa baik! Saya tidak melakukan kesalahan apapun dengan menjadi orang baik. Anda melanggar hukum dengan menganiaya saya!” Seorang petugas mengancam akan menyumpal mulutnya dengan kain jika ia terus berteriak.
Polisi mengambil paksa dompet Lei. Mereka menolak menunjukkan identitas kepolisian mereka dan menutupi lencana mereka jadi Lei tidak bisa melihat nama mereka. Petugas yang menginterogasinya juga menolak memberi tahu namanya, meskipun ia menantang Lei untuk menuntutnya karena penganiayaan.
Lei dibawa kembali ke rumah sekitar pukul 11 malam. Polisi memegang dengan kasar borgol di tangannya dan mendorongnya dengan kuat. Setelah polisi pergi, Ia sadar bahwa kunci rumah dan kartu identitas dirinya hilang dari dompetnya. Ia kembali ke kantor polisi untuk bertanya tentang barang yang hilang dan menemukan sebuah tas berisi buku-buku Falun Gong, yang secara diam-diam dirampas oleh polisi yang mengambil kuncinya tanpa sepengetahuannya.
Polisi mengembalikan kunci dan kartu identitas diri, tapi menolak memberikan bukunya kembali. Mereka juga mematikan lampu di dalam dan di luar kantor polisi, untuk memaksanya pergi.
Sekelompok petugas polisi lain menemukan Lei di apotek di mana ia bekerja sekitar tengah hari di hari berikutnya. Mereka memintanya pergi dengan mereka ke kantor polisi mengklaim bahwa agar ia bisa mengambil kembali buku-buku Falun Gongnya. Lei berkata ia tidak bisa meninggalkan tempat kerjanya dan akan pergi ke sana di hari lain. Polisi bersikeras agar ia pergi bersama mereka saat itu juga dan dengan paksa menyeretnya ke dalam mobil polisi.
Polisi memborgol dan menggeledah tubuhnya lagi di kantor polisi. Tapi mereka masih menolak mengembalikan buku-buku Falun Gong. Dengan permintaan yang kuat dari keluarganya agar ia segera dibebaskan, polisi membiarkannya pergi sekitar pukul 5 sore.
Hukuman Penjara
Lei ditangkap lagi pada 13 November 2020 di tempat kerjanya dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Huaihua sejak saat itu.
Selama persidangan pertama oleh Pengadilan Kabupaten Otonomi Zhijiangdong pada 16 Maret 2021, ia menolak menerima pengacara yang ditunjuk pengadilan. Ia bertindak sebagai pengacara untuk dirinya sendiri dan berdebat bahwa ia tidak melanggar hukum apapun dengan berlatih Falun Gong dan berusaha menjadi orang yang baik.
Kecuali ibu dan mertuanya, hakim Chen Qingzhen tidak memperbolehkan anggota keluarga yang lain atau temannya untuk menghadiri persidangan.
Keluarga Lei menyewa dua pengacara untuknya setelah persidangan di Bulan Maret. Pengacara mengajukan pembelaan tidak bersalah baginya ketika persidangan kedua pada 10 Mei.
Putra dan putri Lei juga pergi ke pengadilan, tapi tidak diperbolehkan masuk ke ruang sidang, dengan alasan mereka masih terlalu kecil. Meskipun hakim berjanji untuk mengatur anak-anak Mei agar bisa bertemu dengannya setelah persidangan, mereka tidak pernah diperbolehkan bertemu dengannya setelah menunggu seharian.
Hakim mengumumkan hukuman Lei, tiga tahun dengan denda 2.000 yuan pada 22 Juli 2021.