(Minghui.org) Salam kepada Guru yang maha belas kasih! Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Guru berkata: “Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri, dahulukan orang lain kemudian baru diri sendiri! oleh sebab itu sejak sekarang apa yang kalian lakukan dan katakan juga harus demi orang lain, bahkan memikirkan generasi berikutnya.” (Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Setiap kali saya membaca ceramah ini, hati saya penuh dengan kerinduan, kerinduan untuk menjadi kehidupan yang sesuai standar Fa Guru "tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri" (Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Membaca Minghui.org, banyak rekan praktisi telah berkultivasi nyata dalam setiap niat dan pikiran, dan mereka telah membentuk kebiasaan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketika menghadapi sesuatu. Yang memalukan adalah bahwa saya melakukan tiga hal setiap hari, tetapi saya sangat kurang dalam aspek berkultivasi secara nyata, Kadang-kadang saya menemukan sebuah keterikatan, tetapi saya belum benar-benar mengultivasi diri untuk melenyapkannya, saya juga tidak menggali jauh ke akar keterikatan ini. Ketika melakukan sesuatu, saya selalu memikirkan diri sendiri terlebih dahulu: bagaimana saya belajar Fa dengan baik, bagaimana saya bisa menyelamatkan lebih banyak orang.
Ketika saya menghafal Fa beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan beberapa rekan praktisi yang agak lamban dalam berbicara, dari waktu ke waktu masih harus mengingatkannya, pikiran tidak fokus, dan tidak tahu semua orang sudah menghafal sampai di mana. Masih sering bertanya sudah menghafal berapa kali. Pikiran pertama saya bukan seperti rekan praktisi dengan hati penuh kebaikan memahami orang lain, meskipun bertahan tidak bersuara, namun dalam hati masih tidah tahan mengeluh: merasa rekan-rekan praktisi ini membaca dengan sangat lamban, membuang-buang waktu rekan lain, tidak berkonsentrasi, sehingga mengganggu semua orang menghafal Fa dll. Apa pun yang saya lakukan selalu tidak memikirkan situasi orang lain terlebih dahulu.
Sisi saya yang mengerti ingin membuat terobosan, tetapi tidak ada perubahan substansial. Sampai konferensi media ini, saya mendengar bahwa banyak rekan praktisi mencari ke dalam tanpa syarat. Bagaimana mereka secara bermartabat berkultivasi menghilangkan sifat egois dan saya mendapatkan banyak manfaat dari sharing tersebut. Mereka setiap saat selalu memikirkan orang lain, hati lapang yang selalu memikirkan kesatuan tubuh - membuat saya mengenali kesenjangan saya di aspek kultivasi nyata, juga membuat saya menyadari terpaut jauh dari permintaan Fa ”tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri, dahulukan orang lain kemudian baru diri sendiri.”
Guru berkata: “Bersamaan dengan Shifu menyebarkan Fa, alam semesta baru juga sedang dibentuk, dan di tengah proses penyelamatan manusia, alam semesta baru juga terus-menerus memperkaya kehidupan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Media Epoch Times & NTDTV tahun 2021, versi draft)
Xiulian adalah melihat hati manusia, bukan melihat bagaimana anda melakukan suatu hal—Anda sendiri tidak meningkat maka apa pun tidak ada gunanya. “Xiulian adalah melihat individu.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Media Epoch Times & NTDTV tahun 2021)
Saya bertanya pada diri sendiri: Saya berusaha mengklarifikasi fakta setiap hari dan membantu orang melakukan tiga pemunduran, berpikir bahwa itu sedang menyelamatkan orang, tetapi jika tidak ada peningkatan dalam kultivasi nyata, keterikatan yang mendalam dan keegoisan yang tersembunyi belum dikultivasikan, maka tidak akan mencapai standar Fa “tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri.”
Jika orang-orang telah memahami fakta kebenaran dan melakukan tiga pemunduran - dikarenakan saya tidak mencapai standar “tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri” – mereka juga tidak ada tempat tujuan. Dikarenakan kesibukan saya sehari-hari sehingga tidak berkultivasi nyata - pada akhirnya bukankah malah gagal menyelamatkan makhluk hidup? Ini terlalu serius! Wabah virus PKT (Pneumonia Wuhan) telah menyebar ke seluruh dunia. Sangat mendesak untuk menyelamatkan orang; dari pemahaman saya, mengultivasi secara nyata setiap niat dan pikiran kita adalah sama pentingnya dengan menyelamatkan orang.
1. Mencari ke dalam
Guru berkata: “Harap anda pulang ke rumah mengunakan waktu sebaik-baiknya untuk sungguh-sungguh berkultivasi.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)
Fa ini telah bergema di telinga saya akhir-akhir ini. setelah berpikir kembali, baru-baru ini saya menyadari pemahaman diri sendiri benar-benar buruk. Saya baru menyadari diri sendiri bersalah: ketika itu seharusnya berkultivasi menghilangkan hati egois - setelah dari permukaan mencari ke dalam malahan menyembunyikannya, diri sendiri tidak menyadari akar keterikatan, tidak memikirkan situasi orang lain, perilaku budaya partai yang kasar dan pemaksaan lainnya dan ada banyak manifestasi di dalam diri sendiri, dan saya tidak tahu bahwa tanpa sadar telah melukai rekan-rekan praktisi.
Beberapa hal telah muncul di hadapan saya seperti film, dan sekarang saya benar-benar menyadari bahwa setiap kali selalu ”Yang benar adalah dia Yang salah adalah aku.” (Siapa Benar Siapa Salah, Hong Yin IV)
Saya ingat suatu ketika di loket tiket Shen Yun, ketika saya melihat seorang rekan praktisi tiba di loket tiket, dia sedang tergesa-gesa dan tampak tegang. Dalam situasi serupa sebelumnya, pengalaman saya adalah melafal "Lunyu" akan membantu. Jika tidak berhasil sekali, saya melafalnya tiga kali atau lima kali, dan segera merasa tenang kembali. Jadi saya menyarankannya untuk melafal "Lunyu" bersama rekan-rekan praktisi. Setelah melafalnya sekali, saya berkata sebaiknya melafalnya tiga kali. Saat itu, saya merasa tengah membantu praktisi ini dengan itikad baik, jadi setelah selesai melafal bersama rekan praktisi, saya tidak memikirkannya lagi, saya fokus menjual tiket.
Beberapa waktu kemudian, saat diskusi pelatihan penjualan tiket, rekan praktisi ini menceritakan tentang pengalamannya ketika dia pergi ke loket tiket Shen Yun. Singkatnya: Suaminya bukanlah praktisi, sementara anaknya masih kecil. Suatu kali dia setelah melewati banyak kesulitan, bergegas ke loket tiket, seorang rekan praktisi menghampirinya tanpa basa-basi, memintanya melafalkan "Lunyu". Setelah dia melafal sekali, dia diminta untuk melafalkannya tiga kali. Dia telah melewati banyak kesulitan dan bergegas ke loket tiket, tetapi ketika dia tiba di loket tiket, dia masih dituntut begini dan begitu, sementara di rumah baru saja melewati ujian demi ujian.
Melihat kembali ke belakang, rekan praktisi ini benar-benar baik, ketika dia berdiskusi pada saat itu, dia hanya membahas masalah, tidak menyebutkan nama rekan tertentu. Setelah mendengarnya, saya merasa sangat malu dan wajah saya pun memerah. Saat kejadian, saya pikir tengah membantu rekan praktisi mengapa malah berefek tidak baik. Jika saya tidak langsung mendengarnya di tempat, saya tidak akan pernah menyadari bahwa saran saya telah menyebabkan penderitaan baginya. Yang lebih memalukan lagi, ketika saya mendengarnya di tempat belajar Fa, saya sama sekali tidak memikirkan untuk meminta maaf kepada rekan praktisi. Apa yang terpikir saat itu adalah: Saya harap tidak ada orang lain selain dia dan saya yang tahu, bahwa orang yang tengah dia ceritakan adalah saya! Sungguh hati egois yang kotor demi menjaga muka! Saya menyakiti rekan praktisi, tetapi masih ingin melindungi diri sendiri! Sisi yang mengerti juga merasa bahwa saya harus mencari ke dalam, tetapi karena akar keterikatan egois merasa bahwa Tindakan saya benar, tujuan awal adalah untuk membantunya, meskipun mencari ke dalam tetapi hanya di permukaan, tidak menggali akar yang lebih dalam.
Padahal, memikirkan dari sisi lain, anda bisa langsung melihat masalah diri sendiri. Jika saya dapat memahami situasi dengan itikad baik dari sudut pandangnya saat itu, saya akan membantunya sesuai apa yang dibutuhkan. Tapi apa yang saya pikirkan adalah-bagaimana saya bisa membantunya, dan bukan peduli tentang bantuan apa yang sebenarnya dia butuhkan. Melafal " Lunyu" sendiri tidaklah masalah, tetapi ketika saya tidak mempertimbangkan situasinya, bahkan jika saya berpikir untuk memberi sebuah saran, dengan nada bicara yang tidak sopan dan mendominasi, terdengar sama seperti perintah. Fa apa yang dipahami seorang kultivator dapat mematut diri sendiri, sementara menggunakan pemahaman sendiri untuk menuntut orang lain adalah tidak sesuai dengan Fa. Saya merasa bahwa tidak seharusnya menyakiti rekan praktisi, memikirkan hal ini, saya merasa bersalah dan menangis.
Di kesempatan lain, saat awal penjualan tiket Shen Yun, terutama melayani telepon hotline tiket. Pada saat itu, ada beberapa orang yang ingin membeli tiket. Butuh waktu lama bagi praktisi yang menjawab hotline untuk menyelesaikan pesanan. Saya mengamati bahwa orang-orang yang menunggu untuk membeli tiket terdengar mulai tidak sabar dan saya khawatir mereka akan pergi, jadi saya tidak bisa menahan kritikan tentang layanan hotline: rekan praktisi tidak terbiasa dengan layanan hotline, terlalu lamban, dll. Beberapa tidak dapat mempertahankan Xinxing mereka, maka langsung menjawab, silakan ganti dengan yang ahli untuk menangani penjualan hotline.
Kemudian, mendengar sharing rekan praktisi, bagaimana melewati ujian saat bekerja di layanan hotline. Saya duduk mendengarkan, meskipun respon awal saya adalah mencari ke dalam, namun dalam hati merasa tidak senang, saya merasa yang menangani layanan hotline Shen Yun setidaknya harus melalui pelatihan khusus. Ketika itu saya bersikeras dengan standar saya untuk menuntut orang lain, sekarang berpikir kembali benar-benar kesalahan besar. Rekan-rekan praktisi yang menangani hotline pasti telah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani pesanan, di sana mereka menghadapi kesulitan apa saya tidak tahu, seorang kultivator bukankah harus mengultivasikan Shan (baik, belas kasih)?
Saya menggunakan nada yang tidak enak untuk mengutarakan pandangan saya kepada rekan-rekan praktisi. Saya tidak mencapai kriteria Shan yang paling dasar, tidak berbelas kasih dan tidak bertoleransi. Tentu saja saya salah. Kecemasan bahwa makhluk hidup akan kehilangan kesempatan untuk membeli tiket juga salah, dan harus diluruskan! Di balik hati yang cemas ini, apakah masih menyembunyikan sifat egois ingin menjual lebih banyak tiket di tempat? Jika saya tidak berkultivasi Shan atau mengultivasi pembicaraan (xiu kou), juga mengultivasi rasa cemas dan mentalitas membuktikan diri sendiri, tentu adalah kebocoran.
Guru melihat bahwa saya tulus dan ingin berubah, maka beliau membuat saya teringat kembali dan menangis lagi, kemudian teringat kembali menangis lagi. Karena keterbatasan ruang dan waktu, tidak mungkin untuk menceritakan satu per satu di sini. Saya dengan tulus meminta maaf kepada rekan-rekan praktisi yang telah saya sakiti selama bertahun-tahun, termasuk mereka yang telah berbicara dan mereka yang tidak berbicara: Saya benar-benar hendak meminta maaf, terimalah permintaan maaf saya yang terlambat ini! Terima kasih atas toleransi dan anda tidak meninggalkan saya selama bertahun-tahun. Saya juga meminta maaf dengan tulus di hadapan foto Guru, saya salah dan berharap mendapat kesempatan untuk mengubahnya.
2. Mengubah konsep dan menghilangkan keterikatan egois
Guru berkata: “Saya beri sebuah contoh kepada anda, dalam agama Buddha diajarkan bahwa segala fenomena masyarakat manusia adalah ilusi, tidak nyata. Mengapa disebut ilusi? Benda yang nyata-nyata berada di sana, siapa yang dapat mengatakan itu palsu? Bentuk eksistensi benda adalah demikian, namun bentuk ekspresinya tidak demikian.” (Ceramah 2, Zhuan Falun) “Segala fenomena masyarakat manusia adalah ilusi, tidak nyata.” (Zhuan Falun)
Pemahaman pribadi: "Semua fenomena dalam masyarakat manusia" termasuk orang-orang dan hal-hal di sekitar mereka, baik itu rekan praktisi, rekan kerja, anggota keluarga, teman, termasuk makhluk hidup yang ditemui dalam mengklarifikasi fakta; setiap penampilan mereka adalah "ilusi dan tidak nyata", juga mencerminkan masalah saya untuk membantu saya berkultivasi ke dalam dan meningkatkan Xinxing. Apakah memberikan bantuan atau menciptakan kesengsaraan, pada dasarnya, mereka semua ada di sini untuk membantu saya dalam kultivasi, dan saya harus berterima kasih kepada mereka. Meskipun saya mulai berkultivasi sedikit terlambat, saya berjalan tidak terlalu cepat, Guru yang belas kasih telah berulang kali mendorong saya, membuat saya memahami keindahan saat mengubah konsep manusia; berkultivasi menghilangkan sifat egois.
3. Menghafal Fa, berkultivasi melenyapkan sifat egois
Pengalaman mendalam saat menghafal Fa adalah setiap kali kita salah mengucapkan, terlewat, atau menambahkan kata-kata, sering kali kita terganggu, diganggu, atau konsep sebelumnya yang tidak sesuai dengan Fa dan karma pikiran muncul. Ketika kita meluruskan kata-kata yang salah diucapkan, tanda baca, dan nada bicara, ketika kita tidak lagi melewati kata-kata atau menambahkan kata-kata, itu berarti bahwa secara otomatis sedang mereformasi alam semesta kecil kita sendiri, dan itu juga merupakan proses kultivasi. Kita harus 100% percaya pada Guru dan Fa. Para praktisi telah menghafalkan Fa untuk waktu yang lama, dan kebanyakan dari mereka telah membentuk pemahaman bersama secara diam-diam. Ketika meenghafal Fa di ruang tidak ada suara lain di ruang selain suara membaca, tidak terdengar suara lain, acap kali efeknya sangat bagus,Setelah selesai menghafal Fa, saya merasa langit cerah dan tubuh seperti transparan.
Sekarang jika saya bertemu dengan beberapa rekan praktisi yang menghafal tidak tepat atau lupa menghafal sampai di mana, sebelum muncul hati mengeluh, kesadaran utama saya sudah secara sadar bisa menemukan hati mengeluh itu dan menggali lebih dalam dan menemukan bahwa itu adalah sifat egois: keegoisan untuk melindungi diri atau supaya tidak memengaruhi kualitas dan kemajuan kelompok kecil ketika meenghafal: jelasnya adalah untuk melindungi diri sendiri, paling tidak adalah menjaga kepentingan kelompok kecil dalam menghafal Fa. Mengeluh hanyalah sebuah perwujudan, akarnya berada di sifat egois demi kepentingan sendiri, setelah menemukannya, saya lalu memperkuat kesadaran untuk melenyapkannya. Tahu karena sifat egois demi kepentingan membuat saya mengeluh, harus berkultivasi menghilangkan keegoisan ini, jangan sampai terbawa oleh hati mengeluh. Pertama-tama jangan mengeluh, setelah mempunyai pikiran lurus tidak mengeluh, pikiran saya juga telah mengalami perubahan yang substansial.
Penampilan rekan-rekan praktisi benar-benar adalah sebuah cermin, saya bertemu dengan mereka ketika mereka tidak konsentrasi atau terganggu, intinya adalah untuk mencerminkan masalah pada dimensi saya sendiri: mulut saya baru saja melafal Fa, pikiran saya masih memikirkan suatu proyek atau hal lain, memikirkan cara membalas email. Ini berbeda dengan penampilan rekan-rekan praktisi yang kadang tidak tahu sudah sampai di mana; tingkat gangguannya berbeda, tetapi pada intinya tidak ada perbedaan.
Rekan-rekan praktisi memainkan peran untuk menunjukkan kepada saya bahwa saya juga tidak fokus ketika menghafal Fa saat itu, mengingatkan saya agar berkonsentrasi! Mereka membantu saya melihat dalam masalah saya bagaimana meningkat ke atas. Bukankah saya harus berterima kasih pada mereka? Bagaimana saya bisa mengeluh? Segera setelah konsep saya berubah, saya segera bisa berkonsentrasi saat menghafal Fa; ketika saya mendengarkan praktisi menghafal Fa lagi, saya mendengar bahwa masing-masing dari mereka penuh perhatian, bahkan jika saya sesekali ada yang lamban atau mengajukan pertanyaan, mereka merasa sama sekali tidak terpengaruh. Secara tidak sadar tangan saya heshi kepada rekan-rekan praktisi, terima kasih telah membantu saya meningkat, dan menghargai takdir pertemuan semua orang dalam menghafal Fa bersama.
4.Mengklarifikasi fakta berkultivasi menghilangkan sifat egois
Setelah wabah, selain menelepon, saya juga menggunakan platform media sosial untuk mengklarifikasi fakta ke Tiongkok. Setelah dengan sungguh-sungguh mengumpulkan pengalaman, saya membantu beberapa makhluk hidup melakukan 3 pemunduran dan melepaskan simpul hati mereka. Dalam periode waktu berikutnya, banyak teman telah menghapus saya atau tidak merespon di media sosial. Terkadang setelah dua jam menelepon, tidak ada yang menjawab. Pada awalnya, saya tidak menyadarinya, tetapi selama diskusi, saya memberi tahu rekan-rekan praktisi: Rasanya seperti saya telah belajar delapan belas seni bela diri tetapi tidak dapat menggunakannya (bekerja keras tapi tidak ada hasilnya).
Setelah selesai berbicara, saya merasa salah tetapi saya tidak tahu apa yang salah. Setelah mencari ke dalam, saya menemukan bahwa masalahnya adalah saya secara bertahap mulai percaya bahwa saya telah bekerja keras untuk mengklarifikasi fakta dan telah mengurai simpul hati makhluk hidup melakukan 3 pemunduran yaitu, percaya bahwa kemampuan saya telah melampaui kekuatan Fa; menemukan rasa percaya diri yang tersembunyi ini untuk membuktikan diri sendiri, maka saya segera meluruskannya kembali! Setiap mentalitas pamer atau merasa diri sendiri telah berjasa dalam kultivasi Dafa adalah tidak hormat terhadap Fa dan penistaan terhadap predikat pengikut Dafa, yang misi sakralnya adalah membuktikan Dafa.
Suatu sekali saya mengakses server media sosial, berhasil meyakinkan beberapa orang melakukan 3 pemunduran, saya merasa bahwa fakta kebenaran telah terbentang dengan baik, jadi saya pikir saya akan dapat menelepon lagi keesokan harinya. Keesokan paginya, ketika sedang menghafal Fa, saya berpikir apakah masuk ke server terlebih dahulu, sehingga saya dapat segera menelepon setelah menghafal Fa, dan saya akan dapat membujuk mundur beberapa orang lagi. Kemudian saya memikirkannya, saya masih menghafal Fa, ketika saya terhubung ke server juga tidak bisa menelepon, lebih awal terhubung dengan server media sosial, rekan lain tidak akan dapat menggunakannya. Betapa egoisnya hati ini. Sekarang hati egois ini sudah terungkap, maka saya harus menolaknya.
Ketika saya terhubung kembali ke server setelah menghafal Fa, beberapa rekan praktisi sudah berada di server itu, dan perasaan kehilangan dan ketidaknyamanan muncul di hati saya. Yang menarik adalah segera ada rekan praktisi datang ke ruang telepon saya, dan memberitahu saya bahwa seorang rekan tengah menempati server. Dia bertanya apa yang akan saya lakukan? Saya senang ketika mendengarnya, tentu saja bukan rekan praktisi yang berada lebih awal di server memiliki masalah, tetapi Guru telah menggunakan mulut rekan praktisi untuk menunjukkan kepada saya bahwa di balik perasaan kehilangan dan ketidaknyamanan tadi, ada konsep kenyamanan memilih orang-orang yang mudah diselamatkan, dan rasa iri hati, berpikir bahwa rekan praktisi akan menyelamatkan lebih banyak orang.
Rekan-rekan praktisi dapat menyelamatkan lebih banyak orang, bukankah seharusnya saya bahagia karenanya? Rasa tidak nyaman bukanlah diri yang sejati, tetapi konsep yang diperoleh di kemudian hari. Mengenali dengan jelas bahwa ini adalah kenyamanan dan kecemburuan yang berperan, saya berhenti sejenak untuk memancarkan pikiran lurus dan membersihkan ruang dimensi saya.
Setelah memancarkan pikiran lurus, saya melihat server mana yang kosong, dan mengakses server mana saja. Saya percaya bahwa selama pikiran saya murni, Guru akan mengantarkan orang-orang yang ditakdirkan untuk mendengar fakta kebenaran. Hari itu, saya bertemu dengan seorang pengikut agama Buddha yang berjodoh. Sejak awal, dia menyerang saya dan bertanya: Apakah kultivator harus mundur dari Partai? Kemudian setelah mendengar fakta kebenaran dia mengerti, dan dengan senang setuju untuk mundur dari partai. Kemudian dengan nada sungguh-sungguh meminta saya praktisi Dafa menunjukkan jalan kultivasi yang benar, setelah dia mendengarkan dengan saksama "Lunyu" yang saya lafalkan, dia dengan hormat berkata: Kata-katanya sangat bagus! Dia bersedia mengingat mantra sembilan karakter.
Setelah menutup telepon, saya menyadari bahwa itu adalah Guru yang telah membuka sifat kebuddhaan dari semua makhluk hidup, Guru-lah yang menyelamatkan orang, dan para murid hanya membuka mulut mereka dan hanya berada di platform tidak perlu ke mana-mana. Bukan seberapa besar kemampuan seorang kultivator, tetapi Xinxing seorang kultivator memenuhi kriteria Fa di tingkat itu, dan didukung oleh kekuatan Fa untuk mengklarifikasi fakta, dan yang benar-benar menyelamatkan makhluk hidup adalah Dafa dan Guru.
Ketika saya online suatu hari, saya melihat server yang ingin saya hubungi sebelumnya kosong, ketika saya masuk dan melihatnya, teman-teman saya sudah menelepon, beberapa di antaranya pernah ditelepon lebih dari sebulan yang lalu. Saya pikir karena sudah datang, saya coba menelepon yang sebelumnya belum tersambung atau belum mau mundur. Akibatnya sekali menelpon, setelah bicara lebih dari sepuluh menit, dia setuju untuk mundur dari partai jahat, dan ada banyak interaksi lanjutan. Setelah mendengar kebohongan insiden "bakar diri": botol plastik Sprite berisi bensin tidak berubah bentuk, meski terbakar, atau meledak ketika menghadapi suhu tinggi yang begitu panas. Jika anda ingin menemukan contoh pemerintah membodohi rakyatnya, ini contoh klasik. Dia tertawa setuju. Dia berkata, cepat kirimkan tautannya. Setelah menerimanya, dia langsung menjawab untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Saya juga bertemu dengan seorang guru sejarah hari itu, dan berkata bahwa dia mengagumi keberanian pengikut Dafa untuk bertahan dalam mengklarifikasi fakta, dan dia percaya bahwa akan ada semakin banyak orang yang tersadarkan. Dia tidak memiliki kemampuan untuk melewati tembok (blokade internet) itu sendiri, jadi dia berharap untuk mendapatkan informasi dari orang yang lebih mampu. Dia sangat ingin tahu lebih banyak tentang fakta kebenaran, kemudian menyebarkannya, termasuk kepada murid-muridnya. Dia mendengarkan fakta kebenaran setiap hari di saluran fakta kebenaran yang diposting di grup. Dia sangat menyukai program media mandiri yang dijalankan oleh pengikut Dafa. Ini memberinya kekuatan dan kepercayaan diri yang menginspirasi. Dia meminta saya untuk membantu, dan dia harus menyampaikan perasaannya kepada rekan-rekan praktisi yang menjalankan media mandiri. Dia berharap akan melihat lebih banyak acara yang menyampaikan fakta kebenaran.
Jika saya bertemu makhluk hidup yang keras kepala di telepon, saya juga telah belajar untuk berhenti mengeluh tentang sulitnya menyelamatkan makhluk hidup. Mencari ke dalam, saya menemukan bahwa makhluk hidup berputar-putar dengan saya karena saya sendiri ada celah yang tidak sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar. Pada saat itu, beban pekerjaan manusia biasa saya meningkat selama beberapa hari, yang memengaruhi jadwal waktu untuk proyek penyelamatan, jadi saya cemas dan ingin menyelesaikan pekerjaan manusia biasa sesegera mungkin. Semakin saya cemas, semakin lambat pekerjaan manusia biasa saya berjalan, entah dokumen tidak dapat ditemukan, atau pengacara sibuk dengan kasus lain. Saya menemukan bahwa hati yang tidak sabar yang gelisah ini membuat diri saya mengacaukan upaya penyelamatan; melepaskan hati kacau, meluruskannya, dan saat jam kerja harus melakukan pekerjaan dengan baik.
Ketika anda melepaskan sifat tidak sabar, pekerjaan manusia biasa itu akan segera terselesaikan. Pada saat itu, dengan tenang tangani proyek penyelamatan, itu semua menjadi alami. Saya tidak bertemu orang keras kepala yang suka berdebat di telepon pada hari berikutnya. Perilaku makhluk hidup benar-benar merupakan cerminan dari ruang dimensi saya sendiri, dan itu benar-benar membantu saya untuk meningkatkan diri. Dan ketika saya menelepon dengan hati yang rendah hati, murni dan berterima kasih kepada Dafa, saya akan bertemu makhluk hidup yang berkata: Dia adalah seorang demokrat dan menghormati Guru Li Hongzhi dan Falun Gong. Dia sangat mengerti apa yang kami sedang lakukan dan berteriak semoga kalian panjang umur!
Guru berkata: “Setungku cairan baja bila dijatuhkan ke dalamnya sebutir serpihan kayu, dalam sekejap akan hilang tanpa bekas. Dengan Fa kita yang sedemikian besar melebur anda seorang manusia, melenyapkan karma di tubuh anda, melenyapkan pikiran buruk anda dan sebagainya, itu adalah hal yang ringan dan mudah dilakukan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)
Saya adalah serpihan kayu kecil di dalam tungku cairan baja Dafa, dan saya telah dilebur oleh Dafa setiap hari. Saya berkultivasi Dafa untuk melenyapkan keegoisan saya dan berkultivasi secara nyata. Guru yang belas kasih mendorong saya maju selangkah demi selangkah.
Saya bersyukur atas kekuatan besar Dafa dan penyelamatan Guru yang penuh belas kasih!
Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi!
(Dibacakan saat Fahui Kanada 2021)