(Minghui.org) Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) meluncurkan kampanye nasional melawan Falun Gong pada bulan Juli 1999, Xie Yubao, seorang pemimpin divisi di Kantor Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Zhuozhou di provinsi Hebei, secara aktif melakukan kebijakan penganiayaan selama masa jabatannya dari 1999 hingga Desember 2002.
Dia terlibat langsung dalam banyak kasus penangkapan dan penahanan yang tidak sah terhadap praktisi Falun Gong setempat, serta banyak bentuk penganiayaan lainnya terhadap praktisi, termasuk penggeledahan rumah, pemerasan uang, pencucian otak, hukuman ilegal, kerja paksa, penganiayaan di rumah sakit jiwa, dll.
Dia sering memimpin petugasnya untuk memukuli praktisi Falun Gong, menyetrum mereka dengan tongkat listrik, menempatkan mereka pada cuaca dingin, menghancurkan jari-jari mereka dengan kaki kursi, mencambuk wajah mereka dengan handuk basah, atau memukul mereka dengan gagang sekop. Kadang-kadang, mereka memukul praktisi dengan sangat keras sehingga pegangannya patah menjadi dua karena benturan. Beberapa praktisi kehilangan nyawa karena penganiayaan brutal, dan lebih banyak lagi keluarga mereka terpisah.
Menurut statistik yang tersedia di Minghui.org, selama masa Xie Yubao, setidaknya enam praktisi Falun Gong setempat meninggal karena penganiyaan, empat mengalami gangguan mental, tiga dijatuhi hukuman penjara secara ilegal, dan 33 dibawa ke kamp kerja paksa. Secara total, Xie bertanggung jawab atas 209 kasus penahanan ilegal terhadap praktisi, 1.037 kasus pelecehan, pemerasan setidaknya 969.850 yuan, melukai banyak praktisi, dan menyebabkan beberapa praktisi cacat.
Xie memiliki tanggung jawab yang tak terelakkan atas penganiayaan berat yang diderita oleh praktisi Falun Gong setempat dan keluarga mereka di Zhuozhou, sebuah kota tingkat kabupaten di Provinsi Hebei.
Xie sering membawa petugasnya untuk menggeledah rumah praktisi Falun Gong tanpa alasan, dan mereka secara tidak sah mengambil uang tunai dan barang-barang pribadi lainnya. Misalnya, mereka mengambil buku bank praktisi Falun Gong Wang Wenshu dengan simpanan 4.500 yuan serta uang tunai 500 yuan; mereka juga menyita 50.000 yuan tunai dari rumah Du Fuxiang.
Kematian di Tangan Xie Yubao dan Bawahannya
Wang Gang, dipukuli secara brutal, meninggal pada usia 42 tahun.
Wang berasal dari Desa Xiweituo, Kecamatan Yihezhuang, Kota Zhuozhou.
Lima atau enam petugas masuk ke rumahnya pada tanggal 22 Juli 2002, dan secara tidak sah membawanya ke Kantor Keamanan Domestik setempat.
Ketika dia menolak untuk "berubah" (meninggalkan keyakinannya pada Falun Gong), Xie Yubao dan para pengikutnya mengarang tuduhan terhadapnya, dan akibatnya Wang dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Dia dibawa ke Divisi 4 Penjara Baoding, di mana dia mengalami penganiayaan berat.
Sekitar jam 04:00 pada tanggal 27 Mei 2005, penjaga penjara Fan Jianli dan Ran Lin datang ke sel kurungan Wang. Mereka memukulnya begitu keras sehingga kedua kakinya terluka parah.
Tiga hari kemudian pada tanggal 30 Mei, rumah sakit setempat mengatakan bahwa Wang membutuhkan amputasi segera. Tanpa memberikan penjelasan apa pun, mendapatkan persetujuan Wang, atau memberi tahu keluarganya, rumah sakit melakukan amputasi di atas lutut, hanya menyisakan 10 cm kaki kanannya. Seorang pria kuat dengan tinggi lebih dari 180cm dengan demikian cacat permanen.
Ketika istrinya mendengar berita itu, dia dan anggota keluarga lainnya bergegas ke Penjara Baoding untuk mencari tahu apa yang telah terjadi, tetapi penjara menyangkal segalanya serta membuat segalanya menjadi sangat sulit bagi mereka.
Penjara mencoba menutup berita, menempatkan Wang di bawah pengawasan 24/7, memutuskan kontaknya dengan dunia luar selama dua tahun, dan menolak semua kunjungan keluarga. Untuk menutupi kejahatannya, Penjara Baoding diam-diam memindahkan Wang ke Penjara Jidong di Kota Tangshan pada tanggal 21 Juni 2007.
Keluarganya menerima pemberitahuan dari Penjara Jidong pada tanggal 14 Oktober 2009, mengatakan Wang Gang dalam kondisi kritis. Keluarganya membawanya pulang, tetapi dia meninggal 18 hari kemudian, dalam usia 42 tahun.
Ge Zhijun, dua kali dipenjara secara tidak sah, meninggal akibat penganiayaan, pada usia 42 tahun.
Ge pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 1 Desember 1999. Dia ditangkap secara tidak sah dan dibawa ke Biro Keamanan Umum Zhuozhou oleh Xie Yubao serta beberapa orang lainnya.
Xie memukuli Ge dengan tongkat kayu tebal hingga tubuhnya penuh memar. Para pelaku juga memaksa Ge untuk berlutut di koridor selama empat sampai lima jam sebelum dia dibawa ke pusat penahanan, di mana mereka memeras keluarganya dari 10.100 yuan. Kemudian, Xie memeras 2.000 yuan lagi dari keluarganya.
Ge pergi ke Beijing lagi pada tahun 2002 untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap Falun Gong. Xie Yubao dan yang lainnya secara tidak sah menangkapnya menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara. Ge dibawa ke Penjara Shijiazhuang No.4, di mana dia dianiaya.
Meskipun Ge baru berusia 20-an, separuh rambutnya telah memutih, dia telah kehilangan enam gigi, dan dia telah menderita segala macam kondisi, termasuk kehilangan ingatan, tekanan darah tinggi, infark serebral, infark miokard, aritmia, lemak hati, dll.
Pada tanggal 25 Februari 2014, Ge ditangkap lagi secara tidak sah oleh polisi dan dirampok lebih dari 20.000 yuan. Dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara bahkan ketika pembacaan tekanan darahnya mencapai 229/165 mmHg.
Dia dibebaskan dan kembali ke rumah pada tanggal 5 Februari 2019. Saat itu dia telah mengalami gangguan mental akibat penganiayaan. Dia berbicara dengan tidak jelas, berjenggot panjang, dan mengurung diri di dalam rumah sepanjang hari.
Setelah bertahun-tahun dianiaya, Ge meninggal pada tanggal 29 November 2020, pada usia 42 tahun.
Li Heng meninggal pada usia 51 tahun akibat penganiayaan.
Li adalah seorang praktisi Falun Gong dari Desa Yongle, Distrik Shuangta, Kota Zhuozhou.
Dia ditangkap secara tidak sah oleh Xie Yubao dan petugasnya dan dihukum tiga tahun kerja paksa pada tanggal 31 Juli 2001.
Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baoding, di mana para penjaga mencoba "mengubah" dia memaksanya setengah jongkok dengan tangan memegang bagian belakang kepalanya selama berjam-jam. Dia dilarang tidur selama beberapa hari berturut-turut dan dipaksa melakukan pekerjaan padat karya.
Tidak lama kemudian, Li menderita trombosis serebral dan tekanan darahnya naik menjadi 220 mmHg. Dia kehilangan kendali atas anggota tubuhnya mengalami kesulitan merawat dirinya sendiri. Kamp kerja paksa menyuntiknya dengan obat-obatan yang tidak diketahui, membuat kondisinya semakin buruk.
Dia dibebaskan dengan jaminan perawatan medis pada tahun 2002 dan sepenuhnya terbaring di tempat tidur dua minggu kemudian. Meski begitu, penjaga dari kamp kerja paksa masih datang untuk mengganggu dia dan keluarganya dari waktu ke waktu.
Li meninggal pada tanggal 12 Juni 2005. Dia berusia 51 tahun.
Su Guohua menderita siksaan fisik dan mental, meninggal pada usia 73 tahun.
Su adalah penduduk Desa Liujiayuan, kecamatan Yihezhuang, Kota Zhuozhou.
Setelah PKT mulai menganiaya Falun Gong pada bulan Juli 1999, Su pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong.
Dia ditangkap secara tidak sah beberapa kali oleh Xie Yubao dan petugas polisi lainnya, memukulinya, memborgolnya, memaksanya melingkarkan lengannya di sekitar pohon yang lebat selama berjam-jam, menyetrumnya dengan tongkat listrik.
Polisi juga berulang kali mengganggunya di rumah dan mencari serta menggeledah rumahnya.
Su meninggal pada bulan Desember 2003 berusia 73 tahun, sebagai akibat dari penganiayaan fisik dan mental selama bertahun-tahun.
Chen Lingmei, dipukuli dengan kejam, dianiaya, dipenjara, meninggal pada usia 67 tahun.
Chen berasal dari Desa Xiguo, Matouzhenbei, Kota Zhuozhou. Dia pergi ke Beijing dua kali untuk mencari keadilan bagi Falun Gong, pada tanggal 20 Juli 1999, dan 19 November di tahun yang sama.
Xie Yubao, Li Baoping dan beberapa orang lainnya membawanya kembali dan memukulnya dengan papan kayu sampai pantatnya membiru tua dan wajahnya menjadi cacat.
Polisi juga menyetrum punggungnya dengan tongkat listrik melingkar sampai ke kepalanya. Mereka menampar wajahnya dan memukulinya dengan tongkat kayu di sekujur tubuhnya. Polisi juga memukul wajahnya dengan papan kayu sepanjang satu kaki.
Chen dibawa ke kamp kerja paksa pada tahun 2002.
Pada tanggal 25 Agustus 2014, ketika Chen dan suaminya Cao Zhaohui memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong di sebuah pasar di Kabupaten Gu'an, seseorang melaporkan mereka ke polisi. Akibatnya, Chen secara tidak sah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan dibawa ke Divisi 17 Penjara Wanita Shijiazhuang. Penjaga menginstruksikan narapidana untuk memukul Chen menghukumnya secara fisik.
Karena penganiayaan selama bertahun-tahun, Chen menjadi sangat lemah dan hampir tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Meski begitu, narapidana kriminal memaksanya untuk berdiri diam di dinding selama berjam-jam.
Chen dibebaskan pada tanggal 22 Agustus 2017. Saat itu, dia sudah menjadi buta. Dia meninggal tidak lama kemudian, berusia 67.
Liu Baozhi, dipaksa menjalani kehidupan terlantar, diancam dan dilecehkan, meninggal pada usia 70-an.
Liu adalah mantan karyawan North China Aluminium Co., Ltd di Zhuozhou, Provinsi Hebei.
Dia lolos dari penangkapan tidak sah oleh petugas dari Kantor Keamanan Domestik Zhuozhou pada tanggal 17 September 2001, dan mulai menjalani kehidupan terlantar selama enam tahun berikutnya.
Marah dengan pelarian Liu, sekelompok petugas polisi berbalik menyerang putranya. Mereka menyetrumnya dengan tongkat listrik dan memukulinya sampai dia tidak bisa bangun lagi.
Polisi sering masuk ke rumah Liu di malam hari, memaksa anggota keluarganya untuk menyerahkan akta properti apartemen mereka sehingga polisi bisa menjualnya melalui lelang dan menggunakan uangnya membayar apa yang disebut "denda" yang dikenakan pada Liu.
Polisi juga memasang pemberitahuan buronan di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, mengatakan "siapa pun yang melaporkan seorang praktisi Falun Gong akan mendapatkan hadiah 5.000 yuan."
Para pelaku juga menangguhkan gaji Liu dan menahan 55.000 yuan dari pembayaran pensiunnya.
Pada malam tanggal 25 Februari 2014, sejumlah besar petugas polisi ditugaskan ke Desa Taipingzhuang, di mana Liu tinggal di sebuah tempat sewaan. Mereka secara tidak sah menangkap Liu dan menyita semua materi Falun Dafa, komputernya, barang-barang pribadi lainnya, termasuk lebih dari 10.000 yuan uang tunai.
Liu kemudian dibebaskan. Namun, bertahun-tahun hidup terlantar dan intimidasi ancaman berulang oleh polisi sangat merugikan kesehatannya. Dia meninggal segera setelah dia kembali ke rumah.
Dong Hanjie, dipukuli dengan kejam, dianiaya dan dipenjara, meninggal pada usia 50 tahun.
Dong adalah seorang praktisi Falun Gong yang dulu bekerja di Biro Pertambangan Zhuozhou. Dia dipukuli habis-habisan di tangan Xie Yubao dan petugas lainnya karena pergi ke Beijing mengajikan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 11 Desember 1999.
Para pelaku memukulinya dengan tongkat karet dan tongkat kayu tebal. Beberapa batang patah berkeping-keping. Mereka juga mencambuk wajah Dong dengan handuk basah kemudian membawa Dong ke rumah sakit jiwa untuk penganiayaan lebih lanjut. Pada saat yang sama, mereka berkolusi dengan majikan Dong agar dia dipecat dari pekerjaannya.
Pada tanggal 25 September 2001, Xie Baoyu dan petugas lainnya secara tidak sah menangkap Dong lagi menahannya di pusat pencucian otak Nanma selama enam bulan. Kemudian, Dong dijatuhi dua tahun kerja paksa dipindahkan ke Kamp Kerja Baoding. Di sana, dia disetrum dengan tongkat listrik, digantung di udara tangan diborgol ke belakang, ditampar wajahnya menggunakan sol sepatu, dipaksa berdiri diam menghadap dinding selama berjam-jam, diikat ke “ranjang kematian,” dan seterusnya. Salah satu tulang rusuk Dong patah karena dipukul.
Peragaan “Digantung”
Peragaan diikat ke “ranjang kematian”
Dong meninggal akibat penganiayaan di Penjara Jidong di Hebei pada tanggal 10 Oktober 2015. Dia berusia 50 tahun.
Praktisi Falun Gong Menjadi Gangguan Mental karena Penganiayaan
Kasus 1: Lu Ling dianiaya di pusat pencucian otak Nanma
Lu Ling berasal dari Desa Chang, Kecamatan Songlindian, Kota Zhuozhou. Dia ditangkap secara tidak sah pada bulan Juli 1999 oleh Teng Guangchen, yang saat itu menjadi sekretaris Partai PKT di Desa Chang, Ren Zhiping, yang saat itu menjadi sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kecamatan Songlin.
Mereka membawa Lu ke Kantor Keamanan Domestik, di mana Xie Yubao mencoba memaksanya untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Dafa. Mereka menahan Lu selama tiga hari sebelum memindahkannya ke pusat penahanan Zhuozhou, di mana dia ditahan lebih lanjut selama 15 hari.
Lu ditahan secara tidak sah sebanyak tiga kali, dibawa ke pusat pencucian otak dua kali, dan diganggu beberapa kali selama penganiayaan.
Kedua kalinya dia dibawa ke pusat pencucian otak Nanma, Gao Xuefei, direktur pusat, menampar wajah Lu dengan keras. Pelecehan berlanjut sampai Lu mengalami gangguan mental. Baru kemudian pusat tersebut memberi tahu anggota keluarganya untuk membawanya pulang.
Kasus 2: Yang Yunfeng dianiaya di kamp kerja paksa
Yang Yunfeng berasal dari Desa Huangtun, Kota Zhuozhou. Dia secara tidak sah dibawa ke kamp kerja paksa oleh Xie Yubao pada tahun 2000, di mana dia menjadi sasaran semua jenis penyiksaan fisik dan mental. Misalnya, dia dipaksa jongkok berjam-jam, dilarang tidur di malam hari, dipukuli berulang kali, disetrum dengan tongkat listrik.
Bahkan setelah dia mengalami gangguan mental, instruktur kamp kerja paksa Yan Qingfen, penjaga Bai Jie dan yang lainnya masih memborgolnya ke papan dalam waktu yang lama sering memukulinya serta menyetrumnya dengan tongkat listrik.
Pada malam hari, orang sering mendengar teriakannya dan suara dia disetrum dengan tongkat listrik di sebuah kantor besar, serta caci maki oleh pelaku.
Penyiksaan memperburuk kondisi Yang. Dia jatuh ke dalam keadaan seperti kesurupan dengan mata kusam dan tidak bisa lagi merawat dirinya sendiri. Dia berusia 30 tahun saat itu.
Kasus 3: Yan Xiuxiang dianiaya secara fisik di Kamp Kerja Paksa Baoding
Yan Xiuxiang berasal dari Desa Beihengqi, Kecamatan Sunzhuang, Kota Zhuozhou.
Dia ditahan secara tidak sah empat kali, dua kali dibawa ke pusat pencucian otak, dua kali dibawa ke kamp kerja paksa, dan diganggu berkali-kali.
Pada bulan Januari 2002, Xie Yubao memberi Yan dua tahun kerja paksa dan membawanya ke Kamp Kerja Paksa Baoding, di mana dia menjadi sasaran hukuman fisik, termasuk dilarang tidur.
Pada bulan Desember 2004, Yan kembali dibawa ke kamp kerja paksa yang sama untuk menjalani hukuman tiga tahun, selama waktu itu dia mengalami lebih banyak penganiayaan fisik dan siksaan mental. Akibatnya, dia menjadi gangguan mental sering mencoba berlari keluar sambil memegang selimut.
Putrinya pergi untuk berbicara dengan kamp kerja paksa berkali-kali, memohon mereka agar membebaskan ibunya, tetapi permohonannya ditolak dengan kasar setiap kali. Yan berusia 53 tahun saat itu.
Kasus 4: Xing Junhua dianiaya di Kamp Kerja Paksa Baoding
Xing Junhua dulu bekerja di Zhuozhou Department Store. Dia pergi ke Beijing untuk mencari keadilan bagi Falun Gong pada bulan September 1999 tetapi dibawa kembali oleh polisi dari Kantor Keamanan Domestik Zhuozhou.
Polisi menyetrum lengan, leher dan mulutnya dengan tongkat listrik mendenda majikannya 10.000 yuan. Dia kemudian dipecat dari pekerjaannya.
Ketika Xing ditahan selama 15 hari, Xie Yubao berkata kepada keluarganya, “Bunuh dia ketika kamu membawanya pulang. Kamu tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun jika kamu membunuh seorang praktisi Falun Gong.”
Xie menghukum Xing tiga tahun kerja paksa pada tanggal 22 Oktober 2000, dan membawanya ke Kamp Kerja Paksa Baoding.
Pada tanggal 12 Oktober 2007, Xing secara tidak sah dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.
Setelah dibebaskan, dia pergi ke Kantor Polisi Shuangta untuk memperbarui pendaftaran rumah tangganya. Polisi mencoba memaksanya menulis “pernyataan jaminan” untuk melepaskan Falun Gong; jika tidak, mereka akan menahannya lebih jauh. Karena tekanan dan ancaman yang tak tertahankan, Xing mengalami gangguan mental. Dia berusia 48 tahun saat itu.
Sekarang dia sering bersembunyi di sudut, berteriak, “Saya takut! Saya takut!" Dia juga tersesat saat keluar.
Beberapa Kasus Praktisi Falun Gong yang Ditangkap Secara Tidak Sah
Kasus 1: Zhou Yumei dipukuli di kantor keamanan domestik Zhuozhou
Zhou Yumei berasal dari Desa Lintun di Zhuozhou. Dia pergi ke Beijing untuk mencari keadilan bagi Falun Gong pada tanggal 12 November 1999, tetapi dibawa kembali ke Kantor Keamanan Domestik Zhuozhou, di mana Xie Yubao, Li Baoping, Li Zhenyu, Zheng Jianmin dan hampir dua puluh orang lainnya memukuli sekelompok praktisi Falun Gong yang telah ditangkap secara tidak sah.
Xie memaksa Zhou berlutut di lantai dengan tangan terentang ke depan. Dia kemudian meletakkan sekop di lengannya untuk menyeimbangkan. Ketika dia tidak bisa menahannya lagi dan jatuh, dia akan memukulinya.
Zhou ditahan selama 15 hari dan diperas 1.000 yuan sebelum dia dibebaskan. Dia berusia 60 tahun saat itu.
Kasus 2: Beberapa praktisi dipukuli di kantor keamanan domestik
Praktisi Falun Gong Wang Xiuzhi, Chen Rongchao, Guo Tian'e, Liu Gaiping, Ge Zhijun, semuanya dari Lingyun Industrial Corp.Ltd. di Zhuozhou, pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 11 Desember 1999.
Mereka dibawa kembali ke Kantor Keamanan Domestik, di mana Xie Yubao, Wang Aiguo, Li Baoping dan dua puluh polisi lainnya memukuli mereka dengan gagang sekop serta tongkat kayu tebal. Mereka memukuli praktisi sangat keras sehingga beberapa pegangan patah menjadi tiga bagian pantat korban menjadi hitam dan biru.
Polisi memaksa para korban untuk keluar dari kamar dengan berlutut.
Wang Xiuzhi dipukuli begitu parah sehingga dia tidak bisa bangkit dari lantai.
Chen Rongchao dan Ge Zhijun dipaksa berlutut di koridor, menghadap dinding.
Seorang petugas polisi menjambak rambut Guo Tian'e dan meninju wajahnya; Liu Gaiping memar di sekujur tubuhnya, dan bahkan sekarang ada bekas luka yang terlihat di pantatnya.
Praktisi ditahan secara tidak sah selama 15 hari, dan masing-masing dari mereka diperas 10.100 yuan sebelum mereka dibebaskan. Wang Xiuzhi dipecat dari pekerjaannya, dan gaji Guo Tian'e ditangguhkan hingga saat ini.
Kasus 3: Liu Aijuan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baoding Balizhuang
Liu Aijuan tinggal di Jalan No.2 Kota Zhuozhou. Dia ditangkap secara tidak sah dan dibawa ke Kantor Keamanan Domestik oleh Xie Yubao dan lainnya dari “Kantor 610” setempat pada tahun 2000 dan ditahan di sana selama 22 hari.
Xie juga memeras 10.000 yuan dari orang tua Liu dan mengancam akan menghancurkan rumah mereka. Orang tuanya trauma sebagai akibatnya, dan ayahnya jatuh sakit.
Liu kemudian dihukum tiga tahun kerja paksa dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baoding Balizhuang untuk penganiayaan lebih lanjut. Dia berusia 30 tahun saat itu.
Kasus 4: Liu Wen disetrum dengan tongkat listrik di kamp kerja paksa, menyebabkan nekrosis
Liu Wen berasal dari Desa Dongyangfang, Kecamatan Baichigan, Zhuozhou. Dia dihukum tiga tahun kerja paksa oleh Xie Yubao dan yang lainnya pada tahun 2000 dibawa ke kamp kerja paksa Baoding Balizhuang hanya karena dia pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong.
Saat berada di kamp kerja paksa, penjaga Li Dayong dan empat orang lainnya mengikat Liu ke “ranjang kematian” dan menyetrum punggung, kaki, dan punggung serta telapak kakinya dengan empat tongkat listrik selama lebih dari satu jam, menyebabkan nekrosis saraf di tungkai bawahnya.
Liu kemudian dibebaskan dengan jaminan ketika dia menjadi sangat lemah dan hidupnya dalam bahaya. Dia berusia 40-tahun saat itu.
Kasus 5: Miao Lina ditahan dan dipukuli
Miao Lina bekerja di Biro Pencarian Geofisika Zhuozhou. Dia ditangkap secara tidak sah dan dibawa ke pusat penahanan oleh Xie Yubao pada bulan Oktober 2000 karena pergi ke Beijing mencari keadilan bagi Falun Gong. Xie juga memeras 20.000 yuan dari keluarganya tanpa memberi mereka tanda terima.
Miao ditangkap secara tidak sah lagi oleh Xie Yubao dan yang lainnya pada tahun 2001 karena mengirim pesan kepada orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan. Dia dipukuli secara brutal seluruh tubuhnya dipenuhi memar sebelum dia dibawa ke pusat penahanan. Miao berusia 30 tahun saat itu.
Kasus 6: Guan Lanmei dipukuli oleh penduduk setempat atas hasutan Xie
Guan Lanmei dulu bekerja di Biro Konstruksi Pabrik Zhuozhou. Dia ditahan secara tidak sah oleh Xie Yubao selama 11 hari pada musim semi tahun 2000 karena pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Xie memeras 20.000 yuan dari keluarganya saat yang sama.
Guan pergi ke Beijing lagi untuk mencari keadilan bagi Falun Gong pada 22 Oktober tahun yang sama. Xie Yubao secara tidak sah menahannya selama 15 hari, kemudian mengirimnya ke pusat penahanan selama tiga bulan, serta memeras 6.000 yuan dari keluarganya.
Xie juga menginstruksikan empat penduduk setempat untuk memukulinya dengan tongkat kayu, dan sopir Xie, Li Baoping, mengambil lebih dari 200 yuan uang tunai dari sakunya pada kesempatan yang sama.
Guan berusia 60 tahun saat itu.
Kasus 7: Zhang Jingzhong dianiaya sepanjang hari
Zhang Jingzhong berasal dari Desa Beiyuanzi, Kecamatan Matou, Kota Zhuozhou.
Dia dulu menderita diabetes parah dan rasa sakit yang tak tertahankan dari batu empedu. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada bulan Januari 1997, semua penyakitnya lenyap dia menikmati hidup baru dengan kesehatan yang baik.
Zhang ditangkap secara tidak sah karena berlatih Falun Gong pada bulan Oktober 2000 dibawa ke kantor polisi setempat oleh empat petugas, termasuk Li Fengzhai dan Ye Shuhe.
Xie Yubao dan dua orang lainnya dari Kantor Keamanan Domestik menganiaya Zhang sepanjang hari. Mereka menyetrumnya dengan tongkat listrik, menampar wajahnya, meninju serta menendangnya.
Wajah Zhang menjadi rusak dan dia hampir tidak bisa melihat. Para pelaku juga memeras 1.000 yuan dari keluarganya sebelum membebaskannya. Dia berusia 61 tahun saat itu.
Kasus 8: Wang Wenshu dipukuli dan dibawa ke kamp kerja paksa
Wang Wenshu berasal dari Desa Beihengqi, Kecamatan Sunzhuang, Kota Zhuozhou.
Pada malam tanggal 16 November 2000, Xie Yubao, Xing Guoping dan beberapa polisi lainnya masuk ke rumah Wang dan secara tidak sah menangkap dia serta tujuh praktisi Falun Gong lainnya, yang kemudian dibawa ke pemerintah Kecamatan Sunzhuang.
Xie menampar wajahnya dengan keras dan meninju dan menendangnya, mengatakan dia akan memukulinya sampai mati jika dia tidak memberitahunya apa yang ingin dia ketahui.
Xie dan bawahannya menggeledah rumahnya empat kali, menusuk di mana-mana dengan garpu besi besar, termasuk tempat penyimpanan biji-bijian mereka. Pada akhirnya, mereka mengambil buku deposito bank dengan 4.500 yuan, 500 yuan tunai, mendenda keluarga 3.000 yuan.
Suami Wang sangat takut sehingga dia mengalami gangguan mental. Dia berkeliaran di mana-mana siang dan malam terlalu takut untuk memasuki rumahnya sendiri.
Wang ditahan secara tidak sah selama empat bulan. Xie Yubao dan Yang Yugang selanjutnya memeras 2.000 yuan dari keluarganya sebagai uang jaminan.
Dia ditangkap lagi secara tidak sah dan dihukum tiga tahun kerja paksa pada tanggal 25 Januari 2002. Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baoding oleh polisi dari Kantor Keamanan Domestik. Dia berusia 60 tahun saat itu.
Kasus 9: Cao Zhaohui disengat listrik sementara pihak berwenang tertawa
Cao Zhaohui berasal dari Desa Beixiguo, Kecamatan Matou, Kota Zhuozhou. Dia ditangkap secara tidak sah dan dibawa ke Divisi Keamanan Domestik Zhuozhou pada bulan November 1999 karena pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong.
Cao mengalami penganiayaan berat di tangan polisi, menyayat wajahnya memakai bambu, menyetrumnya menggunakan tongkat listrik, menyetrumnya dengan 30 jarum listrik yang dimasukkan ke tubuhnya, memaksanya berdiri dengan satu kaki di baskom air sambil menyetrumnya dengan empat tongkat listrik, serta memukulinya tongkat karet. Sementara dia menderita, para pelaku tertawa terbahak-bahak, mengatakan bahwa mereka sedang menonton pertunjukan “ayam emas berdiri satu kaki.”
Cao dua kali dibawa ke kamp kerja paksa dan dijatuhi hukuman penjara satu kali. Polisi dari Kantor Keamanan Domestik sering mengganggu keluarganya. Dia berusia 50 tahun saat itu.
Kasus 10: Chen Suying dipukuli dengan tongkat kayu penuh paku
Chen Suying adalah seorang praktisi Falun Gong dari Desa Changzhuang, Kecamatan Yihezhuang, Kota Zhuozhou.
Lima orang dari pemerintah Kecamatan Matou pergi ke tempat Chen melakukan pekerjaan sampingan untuk menghidupi keluarganya sekitar jam 10:00 malam pada hari musim panas tahun 2002 membawanya ke Kantor Keamanan Domestik, di mana dia dipukuli secara brutal.
Seorang petugas polisi memukul tubuhnya dengan tongkat kayu penuh paku. Tubuhnya menjadi berdarah, darah menetes dari punggungnya. Tongkat itu juga berlumuran darah.
Kemudian, dia dibawa ke pusat penahanan, di mana dia ditahan secara tidak sah selama 10 hari. Setelah itu, polisi membawanya ke pusat pencucian otak Nanma, di mana dia mengalami penganiayaan selama 20 hari. Chen berusia 34 tahun saat itu.
Kasus 11: Xue terbaring di tempat tidur setelah dianiaya oleh polisi
Xue adalah seorang praktisi Falun Gong yang pernah bekerja di Stasiun Seismik Zhuozhou. Dia ditahan secara tidak sah oleh Xie Yubao dan bawahannya pada tanggal 20 Oktober 2000 karena pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong.
Polisi memukulinya dengan tongkat kayu, menyetrumnya menggunakan tongkat listrik, meninju dan menendangnya, memaksanya berdiri diam atau berlutut di lantai selama berjam-jam, dll.
Xue dianiaya dengan sangat parah sehingga setelah dibawa pulang, dia tidak bisa turun dari tempat tidur atau makan apa pun selama berhari-hari. Keluarganya diperas dari 13.000 yuan oleh polisi. Xue berusia 60 tahun saat itu.
Kasus 12: Praktisi disetrum dengan tongkat listrik dan terpapar dingin yang membekukan
Praktisi Falun Gong Cai Shuqing, Jia Wenxian, Cui Tianhe, dan Dong Hanjie adalah karyawan Biro Pertambangan Zhuozhou. Mereka pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 11 Desember 1999, tetapi ditangkap secara tidak sah dan dibawa ke Kantor Keamanan Domestik Zhuozhou.
Xie Yubao dan sekelompok petugas memukuli praktisi dengan tongkat kayu. Mereka menggunakan begitu banyak kekuatan sehingga sejumlah tongkat patah berkeping-keping. Petugas kemudian menggunakan tongkat pendek memukul wajah praktisi.
Para pelaku juga menyetrum praktisi dengan tongkat listrik dan memaksa mereka untuk bergerak dalam pose berlutut. Mereka juga memaksa para korban menanggalkan pakaian hangat mereka membuka jendela di koridor pada suhu yang sangat dingin (suhu di Zhuozhou sering turun di bawah nol pada bulan Desember).
Cai Shuqing dipukuli paling parah. Wajahnya membengkak hingga seukuran baskom kecil, dia tidak bisa membuka mulutnya. Tubuh bagian bawahnya berubah menjadi hitam dan biru.
Setiap praktisi Falun Gong juga diperas 10.000 yuan dan ditahan selama 15 hari.
Kasus 13: Yang Shiliang dipukuli sampai pingsan, lalu dihukum tiga tahun
Yang Shiliang adalah seorang praktisi Falun Gong dari Desa Shentai, Kecamatan Wanglinkou, Kota Fuping, Provinsi Hebei. Dia ditangkap secara tidak sah oleh polisi ketika dia melakukan pekerjaan sampingan di Zhuozhou untuk menghidupi keluarganya.
Polisi memukulinya dengan tongkat kayu tebal hingga tongkat itu patah menjadi dua dan berulang kali menampar wajahnya. Darah mengalir dari mulutnya, dia pingsan jatuh ke lantai. Namun, polisi terus memukulinya.
Dia dibawa ke Pusat Penahanan Zhuozhou, di mana dia ditahan secara tidak sah selama 11 bulan sebelum dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Dia ditahan di Penjara Taihang di Mancheng dan kemudian di Penjara Jidong di Tangshan. Dia berusia 46 tahun saat itu.
Informasi tambahan tentang Xie Yubao:
Nama: Xie Yubao (谢玉宝)
Jenis Kelamin: Pria
Posisi: Pemimpin Divisi Kantor Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Zhuozhou (awalnya kepala seksi Seksi Politik dan Keamanan)
Tempat Kerja: Kantor Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Zhuozhou
Alamat tempat kerja: No. 134, Ping 'anbeijie, Kota Zhuozhou
Alamat rumah: Desa Dawu, Zona Pengembangan, Zhuozhou, Hebei.