Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Orang-orang Di Sekitar Saya Memperoleh Manfaat Karena Saya Berlatih Falun Dafa

25 Nov. 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Shandong, Tiongkok

(Minghui.org) Saya seorang wanita desa yang sederhana. Ketika masih anak-anak, saya merawat adik-adik saya karena ibu saya sakit. Saya tidak pernah bersekolah, dan selama bertahun-tahun, Guru (pencipta Falun Dafa) telah menjaga saya. Saya senantiasa mengingat prinsip-prinsip Falun Dafa tak peduli bagaimanapun keadaan saya, perilaku saya yang lurus menjadi bukti betapa indahnya Falun Dafa. Dan saya ingin membagikan pengalaman saya pada anda.

Awal Perjalanan Kultivasi Saya

Saat tumbuh dewasa, saya menikah dan pindah jauh dari rumah. Suami dan saya tidak memiliki tanah, rumah dan bahkan kami memiliki hutang sebesar 1.200 yuan. Suami saya memiliki empat saudara laki-laki. Mertua dan ipar perempuan saya memandang rendah saya karena saya berasal dari daerah lain. Mereka mengkritik saya untuk hal yang sepele dan bahkan terkadang memukuli saya.

Kesulitan hidup disertai tekanan finansial membebani tubuh saya. Saya mengalami banyak penyakit termasuk infeksi trakea dan asma. Hampir semua organ dalam saya tidak berfungsi. Saya menderita herniasi lumbal dan bahu yang membeku. Karena nyeri saraf sciatic, saya tidak bisa berjalan dengan normal. Saya juga memiliki masalah ginekologi. Saya mencari ke segala tempat dokter untuk menyembuhkan penyakit saya.

Seorang pemuda yang menjual peralatan terapi berkata pada saya, “Bibi, mengapa anda tidak berlatih Falun Dafa? Banyak yang telah sembuh dari penyakitnya setelah mereka berlatih.” Saya mengunjungi lokasi latihan dan mempelajari latihan gerakan. Tujuh hari kemudian, saat melakukan latihan pertama, saya merasa tulang belakang saya disesuaikan. Ketika sampai di latihan keempat, saya bisa membungkuk seperti yang seharusnya dilakukan pada latihan itu. Saya berkata, “Guru menjaga saya, tidak ada apa pun yang perlu ditakuti!”

Falun Dafa Menyelamatkan Saya

Setelah berlatih selama 20 hari, Guru memurnikan tubuh saya. Ketika saya melakukan latihan kedua, saya seperti kehabisan napas. Saya bertahan dan berhasil sampai di rumah. Keesokan harinya saya terbangun dan merasa sangat nyaman.

Saya pernah mengalami anemia dan sering tak sadarkan diri. Setelah berlatih Falun Dafa, penyakit saya lenyap dan kesehatan saya meningkat.

Suatu hari saya sedang menenun keranjang di rumah, tiba-tiba saya merasa kedinginan. Saya pun mulai mengeluarkan darah dan batuk darah. Saya tidak bisa makan maupun minum selama enam hari. Pada hari ketujuh, seorang rekan memberikan saya sekeranjang anggur. Saya melahap semuanya. Setelah itu saya pergi ke ladang untuk memanen jagung. Suami saya tengah berada di kota lain untuk bekerja. Saya memanen jagung seluas tiga hektar dalam tiga hari.

Di lain waktu, saya terjatuh saat menuruni tangga dari atap. Saya berpikir telah mencapai lantai dasar ternyata dugaan saya salah, masih ada beberapa anak tangga. Saya jatuh dan lengan saya terluka. Asisten yang membantu saya membuatkan roti kukus berkata pada saya, “Rasanya ngeri saat saya melihat anda jatuh!” Esok paginya lengan dan tangan saya mengalami bengkak. Seseorang memesan 3000 roti untuk pernikahan dan akan mengambilnya dalam tiga hari. Saya menyadari bawha sebagai praktisi, saya harus selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu. Saya tidak dapat membatalkan pesanan di menit-menit terakhir.

Saat sedang membuat roti kukus pada hari ketiga, saya mengertakkan gigi karena kesakitan. Saya sangat lelah sehingga ketika saya berbaring di tempat tidur malam itu saya langsung terlelap. Keesokan paginya, saya bangun dan bengkaknya sudah mereda. Memarnya jauh lebih ringan dan rasanya tidak terlalu sakit lagi.

Kondisi fisik saya membaik begitu pesat setelah saya berlatih -- ini merupakan mukjizat! Berita ini menyebar ke seluruh desa saya. Salah satu orang berkementar, “Sebelum ini dia selalu sakit-sakitan dan tidak bisa mengerjakan apa pun. Sekarang dia sudah bsia melakukan segalanya setelah berlatih Dafa. Dia begitu sehat!”

Penduduk Desa Berlatih Falun Dafa

Seorang pekerja wanita saya berkata, “Falun Dafa sangat baik. Mohon ajarkan ibu saya latihan. Dia terbaring di tempat tidur.” Saya berangkat menuju rumahnya dan memberi tahu ibunya, “Jika anda ingin belajar, jangan menyerah di tengah jalan.” Saya memintanya menonton video peragaan latihan Guru dan satu video ceramah. Saya kembali ke sana pada malam hari dan mengajarkan latihan gerakan.

Sebulan kemudian, ibu wanita ini berkata, “Saya tidak lagi mengalami mensturasi selama lebih dari 20 tahun. Sekarang merasakannya kembali!” Tiga hari kemudian dia berkata, “Lihat! Saya dapat berjalan! Saya berjalan dari rumah ke lereng utara terus ke rumah anda.” Dia sangat bahagia.

Setelah berlatih dalam kurun sebulan, dia mampu melakukan semua tugas rumah tangga. Keluarganya sangat gembira. Mereka telah menyaksikan keajaiban Dafa,

Pekerja wanita saya juga mulai berlatih setelah melihat perubahan ibunya. Kami bertiga, beserta tetangga lainnya melakukan latihan bersama.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa saat itu. Setelah berlatih selama beberapa hari, putra dan cucu dari tetangga kami mulai ketakutan dan melarang dia berlatih. Wanita tersebut kemudian mengalami kelumpuhan parsial dan tak kunjung sembuh meski telah menghabiskan uang 1200 yuan ke dokter. Saya memintanya melafalkan kalimat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Dia berkata, “Tidak ada gunanya melafalkan ini.” Saya pun khawatir meninggalkan dia sendirian di rumahnya jadi saya mengajaknya ke rumah saya.

Saya menemukan dia memiliki sebotol racun serangga. Saya bertanya, “Kenapa anda membeli ini?” Dia menjawab, “Saya tidak ingin hidup lagi.” Ketika saya memintanya untuk ikut latihan bersama saya dia berkata, “Saya bahkan tidak bisa berdiri, bagaimana melakukan latihan?” Saya pun memintanya duduk dan dia menyanggupi. Maka kami melakukan meditasi duduk. Saat kami selesai, saya memintanya untuk tidur di kamar saya. Setelah dia bangun dia berkata, “Saya tidak kesakitan saat berada di kamar anda.”

Hari berikutnya kami belajar Fa dan latihan Gong. Saya berkata, “Ayo sekarang latihan berdiri.” Dia menolak, “Saya tidak bisa berdiri.” Saya berkata, “Tidak apa, anda bisa bersandar ke dinding dan melakukan latihan.” Setelah melakukan latihan ketiga sebanyak tiga kali, dia berkata, “Setiap saya melakukan ini, saya jauh lebih baik.” Saya memberikan dorongan, “Ayo lakukan lagi.” Dia berkata, “Lihat, apa saya masih bersandar di dinding?” Saya melihatnya mampu berdiri tanpa menopang apa pun. Ketika dia pertama datang ke rumah, dia berjalan dengan bantuan bangku, sekarang dia tidak membutuhkannya. Tiga hari kemudian, dia berjalan pulang sendiri.

Putra saya pulang dengan cucu saya pada saat dia kembali ke rumahnya sendiri. Wanita itu menawarkan membuat makanan untuk bayinya, dan dia segera kembali dengan semangkuk bubur. Seorang tetangga yang datang ke rumah saya untuk membeli roti berkata dengan heran, “Luar biasa! Anda dapat berjalan!"

Semua Orang di Desa Saya Mengucapkan “Falun Dafa Baik!”

Sejak saat itu, semua orang di desa saya berkata, “Falun Dafa baik!” Sejumlah orang berkata, “Praktisi adalah orang baik. Lihat si ini dan si itu, tampak berbeda dari yang lain. Suaminya memarahinya tapi dia tidak membantah. Sulit bagi kebanyakan orang untuk melakukan itu.” Dengan melihat kejadian ini, putra dan cucu tetangga saya mulai mengucapkan Falun Dafa baik. Cucunya memberi tahu orang lain, “Siapa pun yang mejelek-jelekan Falun Dafa, saya tidak akan percaya. Kesehatan nenek saya membaik setelah latihan selama tiga hari di tempat praktisi.”

Sekretaris Partai di desa saya berusia 70-an saat dia mengalami radang usus buntu dan pergi ke rumah sakit untuk operasi darurat. Dokter menemukan kanker di duburnya. Dia dikirim pulang dan memberitahu keluarganya untuk mempersiapkan kematiannya. Saya pergi menjenguknya setelah mengetahui kondisinya. Keluarganya berkata bahwa mereka tidak memberi tahu lelaki tua itu dia menderita kanker. Saya berkata padanya, “Mengapa anda tidak melafalkan ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik’?” Dia menghela nafas dan berkata, “Tidak ada yang membantu saya.” “Lihat ayah mertua saya, para dokter mengatakan dia tidak akan hidup lama dan dia melafalkan kalimat itu. Lihat keadaannya sekarang!” lelaki tua itu setuju, “Benar, ayah mertuamu pulih sepenuhnya.”

Dia menangis dan berkata, "Saya tidak ingin mati!" Putrinya berkata, “Rasa sakitnya tidak terlalu buruk di siang hari. Di malam hari, dia menangis dalam tidurnya.” Saya mendorongnya untuk melafalkan kalimat-kalimat itu. Putrinya berkata, "Tolong katakan lagi, saya akan menuliskannya."

Tiga hari kemudian sekretaris Partai pulih! Ada banyak kejadian seperti ini di desa saya.

Memperlakukan Mertua Saya dengan Baik, Melepaskan Kehilangan dan Memperoleh

Guru berkata,

“Selaku seorang praktisi Gong, harus mematut diri dengan kriteria yang tinggi, dipukul tidak membalas, dicaci juga tidak membalas.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya mulai melepaskan kehilangan dan memperoleh, dalam menangani urusan rumah tangga dan hubungan saya dengan mertua saya. Suami saya adalah anak kedua dari empat bersaudara. Setiap tahunnya, anak-anak mereka memberikan orang tuanya 60 yuan sebagai bantuan tetapi saudaranya yang lain tidak menyumbang. Setelah menjadi seorang praktisi, saya berhenti marah kepada mertua saya dan turut memberikan uang. Para tetangga berkata kepada ibu mertua saya, “Anda telah mendapat manfaat sejak menantu perempuan anda berlatih Falun Dafa. Menantu perempuan kami belajar dari menantu perempuan anda dan memperlakukan kami dengan baik sekarang. Falun Dafa memang baik!”

Suatu ketika ibu mertua saya jatuh sakit. Kakak ipar saya memberi tahu suami saya, “Kakak kedua, anda membayar biaya pengobatan ibu kami dan kami akan membayar anda dbagian kami nanti.” Tetapi ketika harus membayar tagihan akhir, yang lain menolak membayar bagian mereka. Ketika suami saya mengambil tanda terima kepada mereka, saudaranya berkata, “Kamu menghabiskan uang dan tega meminta kami untuk membayarmu!” Dia mencaci dan menampar suami saya. Suami saya sangat marah sehingga dia jatuh sakit. Ketika saya meminta suami saya untuk melepaskannya, dia memarahi saya, “Ini 1800 yuan!” Saya berkata, “Kami dapat memulihkan jumlah ini melalui kerja setengah bulan. Mereka akan memukuli kamu jika bersikeras meminta mereka untuk membayar bagian mereka.” Saya diam-diam merobek tagihan medis ibu mertua saya. Saya tidak akan bisa melakukannya jika tidak berlatih Falun Dafa. Saya tidak akan bisa melepas jika bukan seorang praktisi.

Setelah itu, saya tidak memberi tahu suami atau saudara-saudaranya setiap kali saya membawa ibu mertua saya ke dokter atau membeli obat. Ketika tetangga saya mengetahuinya, dia berkata, “Ada empat putra, tetapi kamu merawat orang tua sendirian. Kamu harus pergi dan berunding dengan mereka.” Saya berkata, "Saya berlatih Falun Dafa dan saya seharusnya tidak bersikap demikian."

Beberapa bulan kemudian, ipar saya merasa tidak enak dan datang untuk menanyakan kondisi ibunya. Sejak saat itu, setiap saudara bergiliran merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia.

Ibu mertua saya hanya terbaring di tempat tidur. Semua anaknya harus bekerja. Saya membuat dan menjual roti untuk mencari nafkah di rumah. Saya tinggal di sebelah ibu mertua saya. Setiap kali dia membutuhkan bantuan, dia akan meneriakkan nama saya. Tetangga saya juga akan memberi tahu saya jika dia mendengarnya. Terlepas dari giliran siapa untuk merawat orang tua yang lama, selama ada situasi, saudara ipar saya akan mendiskusikan situasinya dengan saya. Melihat bagaimana keluarga kami rukun satu sama lain, para tetangga dan kerabat berkata, “Praktisi Falun Dafa memang berbeda.”

Setelah ibu mertua saya meninggal, saya merawat ayah mertua di siang hari dan suami saya merawatnya di malam hari. Saya memasak banyak makanan untuknya, mengeringkan selimutnya di bawah sinar matahari dan memanaskan tempat tidurnya. Ketika giliran saudara suami saya datang untuk merawat ayah mertua saya, orang sering mendengarnya berteriak, “Saya akan mati kelaparan!” Ketika mendengarnya, saya diam-diam membawakan makanan untuknya.

Saudari ipar saya sering berkata di depan istri kakak laki-laki saya, “Ayah senang setiap kali dia melihat kakak ipar kedua. Dia tidak tersenyum saat melihat kita.”

Ayah mertua memiliki tabungan sebesar 1500 yuan. Dia ingin memberikan uang tersebut kepada saya. Saya menolak tawarannya. Sedangkan saudara yang lain memperebutkan uang itu. Saya mengambil uang itu dan memberikannya kepada mereka untuk dibagikan di antara mereka. Ayah mertua membagikan harta keluarganya sebelum dia meninggal dan meski tidak meninggalkan apa pun untuk saya, saya tidak kecewa.

Kami memiliki selang yang kami gunakan untuk menyirami sawah. Kakak ipar saya akan datang dan mengambilnya ketika dia perlu menyirami ladangnya. Saya takut selang saya akan bercampur dengan miliknya. Suatu kali, saudara ipar saya datang ke rumah dengan marah dan mengeluarkan semua selang yang saya miliki. Dia memilih yang terbaik dan membawanya pulang. Para tetangga menganggap itu tidak adil dan menyarankan agar saya berdebat dengannya. Saya berkata, “Biarkan saja. Saya dapat membeli selang baru seharga 200 yuan dan tidak perlu kesal karena banyak hal. Bagus sekali!”

Pikiran dan Perbuatan Lurus

Dua tahun setelah saya mulai berlatih Dafa, PKC melancarkan kampanye penganiayaan. Saya mengetahui bahwa praktisi lain juga pergi untuk memohon keadilan. Saya naik bus dan berencana memohon untuk Dafa juga. Belum pergi jauh saya sudah ditangkap.

Keluarga saya datang ke pusat penahanan ketika mendengar saya ditangkap. Ibu mertua saya memohon pada seorang pejabat untuk turun tangan. Pejabat itu berkata, “Dia akan membawa masalah pada yang lain, tidak masalah apakah dia kembali ke rumah atau tidak.” Ibu mertua saya berkata, “Jangan lakukan ini! Dia ipar yang baik.” Dia menangis dan berkata, “Saya dulu mengatakan hal buruk tentang dia, tetapi saya salah.” Pejabat itu tergerak oleh kata-katanya.

Saya memberi tahu ibu mertua saya, “Ingat bagaimana saya dulu banyak minum obat? Saya tidak bisa berbohong. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya tidak akan memiliki kehidupan yang begitu diberkati hari ini dan saya tidak akan sehat.” Pada akhirnya, saya dibebaskan ketika para pelaku melihat bahwa mereka tidak dapat membuat saya melepaskan keyakinan saya.

Petugas kemudian datang ke rumah saya tanpa alasan selain mengganggu saya. Suatu kali, pesan tentang Falun Dafa diposting di desa. Petugas menanyakan kepada setiap warga siapa yang melakukannya. Saya adalah orang terakhir yang dipanggil ke kantor. Segera setelah saya berjalan melewati pintu, petugas itu berdiri dan mengancam saya, menggebrak meja, “Biarkan saya memberi tahu anda, anda tidak dapat melakukan apa pun yang dilarang oleh Partai atas apa yang anda lakukan!” Dia memukul meja tiga kali setelah mengatakan itu. Saya menolak untuk menyetujui ini dan dia menunjuk saya dengan marah, “Kamu harus mendengarkan Partai!” Saya berkata, "Tidak, saya tidak akan!"

Seseorang membakar desa dan menuduh saya. Kepala desa memanggil saya ke kantor. Setibanya di sana, saya melihat dua puluh empat orang di ruangan itu termasuk pejabat kota dan perwakilan dari departemen kepolisian. Mereka tidak mengatakan apa-apa tentang pembakaran itu. Salah satu dari mereka berkata, “Jangan memasang pesan apapun tentang Dafa di desa lagi. Anda dapat pergi ke desa lain dan memposting informasi.”

Setiap kali orang menggunakan uang yang dicetak dengan pesan tentang Dafa untuk membeli roti dari saya, saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta. Saya meminta mereka untuk membaca apa yang tertulis di atasnya dan memberitahu mereka bahwa mereka akan diberkati karena mengetahui bahwa Dafa baik.

Saya bersyukur atas keajaiban yang saya alami melalui latihan Dafa. Saya merasa benar-benar beruntung! Terima kasih Guru!