Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dipukuli Setiap Hari Selama Lima Tahun Penjara, Wanita Meninggal Setahun Setelah Pembebasan

27 Nov. 2021 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org)

Nama: 李桂月
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 52
Kota: Kabupaten Yilan
Provinsi: Heilongjiang
Pekerjaan: -
Tanggal Kematian: 6 Agustus 2021
Tanggal Penangkapan Terakhir: 16 Mei 2015
Tempat Penahanan Terbaru: Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang

Setelah melalui beberapa penangkapan, kerja paksa yang intens, pemenjaraan, dan penyiksaan yang mengerikan karena keyakinannya pada Falun Gong, Li Guiyue, seorang penduduk Kabupaten Yilan, Provinsi Heilongjiang, meninggal pada tanggal 6 Agustus 2021. Dia berusia 52 tahun.

Li Guiyue di masa mudanya

Li Guiyue setelah menderita penganiayaan

Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, pertama kali diperkenalkan ke publik pada bulan Mei 1992 oleh Guru Li Hongzhi. Dalam tujuh tahun berikutnya, menarik lebih dari seratus juta pengikut di Tiongkok saja karena manfaat kesehatan dan bimbingan spiritualnya. Khawatir akan semakin populernya latihan ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) meluncurkan kampanye nasional melawan Falun Gong pada bulan Juli 1999.

Seperti ratusan ribu praktisi Falun Gong dari seluruh Tiongkok, Li pergi ke Beijing dua kali pada tahun 2000 untuk mengajukan permohonan latihan dan petisi untuk haknya atas kebebasan berkeyakinan. Dia ditangkap, dipukuli, dan dijatuhi satu tahun kerja paksa.

Saat menjalani hukuman di Kamp Kerja Paksa Wanjia yang terkenal kejam, Li menjadi sasaran cuci otak yang intens, kerja paksa, kurungan isolasi, dan pemukulan. Sebagai praktik umum dari sistem kerja paksa Tiongkok, yang kemudian dihapuskan pada tahun 2013, ia dipaksa melakukan kerja intensif membuat tusuk gigi dan berbagai produk yang diekspor ke negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea.

Praktisi wanita Falun Gong di Kamp Kerja Paksa Wanjia yang menolak untuk melepaskan keyakinan mereka dikirim ke bangsal pria dan dipukuli oleh narapidana kriminal pria. Li juga mengingat satu insiden di mana penjaga berusaha mengirimnya ke bangsal pria sendirian, yang berpotensi menyebabkan dia diperkosa beramai-ramai. Ini sama sekali bukan kasus yang tersendiri karena praktik pengiriman praktisi wanita ke sel penjahat pria untuk diperkosa beramai-ramai telah dilaporkan terjadi di pusat penahanan dan kamp kerja paksa lainnya di Tiongkok.

Karena menyebarkan fakta kebenaran tentang Falun Gong dan penganiayaan ilegal, Li menjadi target otoritas setempat dari 2010 hingga 2015. Dia ditangkap, ditahan, dan rumahnya digeledah. Dia harus meninggalkan kampung halamannya untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.

Setelah menyaksikan polisi menggeledah rumahnya pada bulan Maret 2012, ayah Li yang sudah lanjut usia mengalami sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit keesokan harinya. Dia akhirnya meninggal saat Li tinggal jauh dari rumah. Kematian ayahnya karena implikasi penganiayaan terhadap keyakinannya dan tidak bisa berada di sana di hari-hari terakhirnya menjadi dua penyesalan terbesar yang menghantui Li selama sisa hidupnya.

Pada bulan Mei 2015, Li ditangkap di Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang karena membagikan brosur informasi Falun Gong dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Di Penjara Wanita Heilongjiang, dia dipukuli secara rutin, dipaksa duduk di bangku kecil untuk waktu yang lama, dihina dan dicaci maki setiap hari.

Li kurus kering dan hampir tidak bisa dikenali ketika dibebaskan pada tanggal 16 Mei 2020. Dia menderita sakit tubuh, kelemahan otot, mengantuk, dan kehilangan nafsu makan.

Selama setahun setelah dia dibebaskan dari penjara, dia terkadang tiba-tiba terbangun di tengah malam, gemetar ketakutan sambil bergumam sendiri. Terkadang dia menolak untuk makan bersama keluarganya, tetapi membawa mangkuknya ke samping, berjongkok di tanah, dan diam-diam memakan makanannya dengan kepala menunduk. Dia sering berkata pada dirinya sendiri, “Mereka memukuli saya setiap hari! Mereka memukuli saya setiap hari!” Takut dan gugup, dia tidak bisa melihat sekeliling terus-menerus dan matanya dipenuhi ketakutan dan kesedihan. Keluarganya curiga dia diberi obat yang tidak diketahui saat berada di penjara, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Setelah berjuang dengan kesehatan yang buruk selama setahun, Li meninggal pada tanggal 6 Agustus 2021. Dia berusia 52 tahun.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Woman Arrested a Fourth Time for Practicing Falun Gong

Multiple Sentences and Horrific Tortures of a Heilongjiang Woman Who Held Firmly to Her Belief