Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Melenyapkan Kesengsaraan: Belas Kasih Akan Memusnahkan Faktor Jahat

7 Nov. 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1994. Saya cukup beruntung dapat berpartisipasi dalam ceramah Fa terakhir Guru di Kota Guangzhou. Saya melihat Guru dan Falun besar di langit. Adegan-adegan itu selamanya terukir di hati saya dan membantu memberi saya landasan kultivasi yang kuat. Saya merasa bangga dan bahagia menjadi pengikut Guru, dan dengan teguh berjalan di jalur kultivasi saya.

Saya pergi ke Beijing untuk mengajukan banding bagi Dafa beberapa kali pada awal penganiayaan. Saya ditangkap setiap kali, kadang-kadang selama sebulan dan kadang-kadang selama dua bulan. Di bawah perlindungan Guru, saya dapat kembali ke rumah dengan aman setiap saat. Tanpa Guru, tidak mungkin saya bisa hidup sampai hari ini. Saya menyaksikan kebesaran Guru dan kekuatan Dafa.

Guru Menyelamatkan Arena Latihan Kami

Arena latihan kami berada di dalam kampus perguruan tinggi. Ketika pertama kali didirikan, pada suatu pagi, seorang pembimbing berkata, “Administrasi sekolah memberi tahu kami bahwa hari ini adalah terakhir kalinya kami melakukan latihan di sini. Mereka menyatakan bahwa itu mempengaruhi lingkungan kampus.” Praktisi berseru bahwa ini tidak masuk akal. Sekolah menyediakan ruangan dalam untuk qigong lain, tetapi bahkan tidak mengizinkan kami menggunakan luar ruangan? Saya juga merasa itu tidak masuk akal, tetapi hanya satu dari lima pembimbing di tempat latihan.

Saya adalah satu-satunya yang merasa bahwa kami harus meminta sekolah untuk mempertimbangkan kembali. Empat pembimbing lainnya merasa karena kami berlatih “Sejati-Baik-Sabar,” kami seharusnya tidak membawa masalah ke dewan pimpinan sekolah. Dari empat pembimbing ini, dua memegang posisi tinggi di sekolah sebelum pensiun, dan satu adalah dokter sekolah yang hampir pensiun. Saya berpikir, “Mungkin saya juga tidak boleh bertanya, karena saya hanya seorang pekerja pabrik. Tidak ada yang akan mendengarkan permintaan saya.”

Kami mulai melakukan latihan setelah semua pertimbangan. Tapi, saya tidak bisa tenang. Detak jantung saya cukup cepat, tangan saya gemetar, dan bahkan kelopak mata saya berkedut. Saya berpikir, “Arena latihan kami baru saja dibentuk belum lama ini. Apakah tidak apa-apa untuk menghentikannya begitu saja? Haruskah kami tidak mencoba melakukan sesuatu?

Falun Dafa (juga disebut Falun Gong) adalah Fa besar. Itu dapat memurnikan tubuh dan pikiran seseorang, dan meningkatkan tingkat moral orang. Ini baik untuk siswa dan lingkungan sekolah, tetapi saya juga bertanya-tanya apakah hal itu akan berdampak negatif terhadap Dafa. Jadi, dalam pikiran saya, saya berkata kepada Guru, “Guru, sebelumnya ketika saya pergi untuk berbicara dengan para pemimpin sekolah, itu untuk urusan pribadi saya. Tapi, hari ini hanya untuk tujuan menjaga arena latihan kami. Jika Guru setuju bahwa saya harus melakukannya, tolong bantu saya untuk tenang.” Segera setelah saya memiliki pikiran itu, pikiran saya menjadi tenang dan saya tidak lagi kehabisan napas. Tubuh saya terasa seperti berada di dimensi lain, dan itu adalah perasaan yang luar biasa. Saya berkata kepada Guru, “Terima kasih Guru telah menjernihkan kebingungan saya.” Saya merasa jauh lebih percaya diri.

Ketika saya sampai di rumah, saya menelepon direktur departemen keamanan tentang hal ini. Dia berkata, “Bukannya kami tidak ingin memberi anda tempat. Kami hanya ingin mengubah tempat itu ke tempat lain.” Kemudian dia menyarankan tempat lain untuk kami dan masalah teratasi. Kejadian ini memberikan banyak dorongan kepada semua praktisi di arena latihan kami. Keyakinan kami pada Guru dan Fa semakin kuat. Akibatnya, setelah penganiayaan dimulai, kami bersama-sama melawan kekuatan jahat, dan kebanyakan dari kami melakukannya dengan baik.

Belas Kasih Memusnahkan Faktor Jahat

Tiga dari kami pergi ke Beijing untuk mengajukan banding bagi Dafa pada bulan Agustus 1999. Dua praktisi lainnya adalah Li dan Bing. Kami ditangkap di kamar sewaan kami, dibawa kembali ke kota kami, dan ditahan di pusat penahanan setempat. Karena kami menolak untuk mengikuti perintah pusat penahanan dan terus belajar Fa dan melakukan latihan, mereka memindahkan kami ke pusat penahanan kabupaten terdekat. Tidak ada praktisi lain yang ditahan di sana. Berita bahwa kami dipindahkan ke sana menyebar melalui penjaga, dan praktisi dari daerah itu pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa. Mereka ditangkap dan dibawa kembali ke pusat penahanan. Segera ada 80 praktisi di pusat penahanan.

Suatu malam, kami mendengar beberapa penjaga berjalan di dekat sel kami dan masuk ke sel lain. Kemudian kami mendengar penjaga menendang pintu, kutukan mereka, serta suara mereka memukuli orang. Li berkata kami harus melafalkan Fa Guru, yang akan mendukung para praktisi ini, kami lakukan. Seorang penjaga datang ke sel kami dengan marah dan membawa Li. Kemudian, Bing menyarankan agar kami melakukan latihan untuk mendukung Li, dan saya setuju. Karena kami memiliki belenggu pergelangan kaki dan tidak bisa duduk, kami berdiri di sana untuk melakukan latihan perangkat kedua.

Setelah beberapa saat, penjaga membawa Li kembali. Bing segera menurunkan tangannya. Penjaga melihat bahwa saya yang melakukan latihan, dia bergegas masuk dan menendang saya. Dia kemudian mengikat tangan saya di belakang punggung, dan mengunci borgol ke belenggu saya. Ini adalah bentuk penyiksaan yang sangat brutal. Saya tidak bisa duduk atau berdiri dan hanya bisa berlutut di tanah. Tetapi saya berpikir bahwa saya hanya akan berlutut di depan Guru. Dua praktisi meletakkan selimut di tanah agar saya berbaring miring, dan kemudian membantu saya membalik ke sisi lain sesekali.

Saya tidak tahu berapa lama ini berlangsung, dan saya merasa semakin sakit. Rekan-rekan praktisi harus menjaga saya sehingga mereka dapat membalik saya, dan saya merasa kasihan untuk itu.

Saat itu, saya melihat direktur lewat. Saya meminta untuk menggunakan kamar kecil, jadi dia meminta seseorang melepas rantai yang mengunci borgol ke belenggu. Dengan begitu saya bisa berdiri dan rekan-rekan praktisi bisa tidur. Saya berdiri di sana dan melihat ke luar jendela, berharap fajar akan segera tiba, tetapi waktu berlalu dengan lambat.

Setelah tiga jam, dengan tangan diborgol ke belakang, seluruh tubuh saya sangat sakit. Saya ingin berjalan-jalan sedikit, tetapi lecet yang disebabkan oleh belenggu berdarah dan rasa sakitnya luar biasa. Saya bertanya-tanya mengapa waktu berlalu begitu lambat. Kemudian, tiba-tiba, saya melihat empat huruf karakter mandarin terukir di dinding: “Tidak ada penyesalan dalam hidup ini.” Saya segera merasa jauh lebih positif. Saya tahu Guru ada di samping saya, dan menyemangati saya! Saya berpikir, “Itu benar. Betapa beruntungnya saya menjadi seorang praktisi Dafa! Saya benar-benar tidak perlu menyesali apa pun dalam hidup ini. Ada sebuah ujar-ujar orang kuno, “Pagi mendengar Tao, petang boleh meninggal.”

Keesokan paginya, Bing berkata kepada kami, “Kalian berdua telah melakukannya dengan sangat baik dan tidak takut. Saya tidak melakukannya dengan baik. Hari ini saya juga akan melakukan latihan.” Dia mulai melakukan meditasi duduk. Kemudian penjaga yang sama datang, diikuti oleh instruktur politik pusat penahanan. Bing tidak terusik dan terus melakukan latihan. Penjaga mengancam akan memborgolnya jika dia tidak mau berhenti.

Saya berkata, “Silakan. Setelah anda memborgol kami semua dan melihat kami kesakitan, anda akan merasa bahagia, kan?” Dia terdiam sebentar, menghela nafas, dan pergi. Air mata menutupi wajah saya, dan merasa itu sangat menyedihkan. Mungkin mereka tidak ingin menganiaya praktisi Dafa tetapi terpaksa melakukannya karena pekerjaan mereka. Karena tangan saya masih terkunci di belakang, kedua praktisi membantu saya menghapus air mata saya. Tetapi saya tidak bisa berhenti menangis dan rekan-rekan praktisi bertanya mengapa. Saya memberi tahu mereka, “Sepertinya dia tidak benar-benar ingin menganiaya praktisi Dafa. Dia juga dipaksa untuk melakukannya. Tapi dia telah melakukan begitu banyak kejahatan dengan melakukannya. Bagaimana dia akan membayar ini? Dia bahkan tidak tahu tentang itu. Apa yang akan terjadi padanya dan keluarganya?”

Mereka juga menangis. Kami semua menangis dengan tenang dan tidak ada yang bisa berbicara. Kami tidak pernah menangis ketika kami dianiaya, tetapi sekarang kami tidak bisa berhenti menangisi para penjaga itu. Kami benar-benar mengkhawatirkan mereka. Pagi itu, para penjaga mengadakan pertemuan dan pada sore hari, mereka melepas semua alat penyiksaan dari praktisi Dafa. Belas kasih yang kami rasakan dari kultivasi Dafa membantu kami dalam kesengsaraan.

Guru berkata,

“Sesungguhnya belas kasih adalah energi yang raksasa, adalah energi Dewa positif. Makin belas kasih energinya makin besar, benda buruk apa pun juga dapat tercerai-berai.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. Tahun 2009 Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 9)

Bertahun-tahun kemudian, ketika saya membaca ini, saya ingat semua hal yang saya alami selama waktu itu. Keyakinan saya pada Guru dan Fa semakin kuat.

Beberapa hari kemudian, para penjaga kembali memborgol tangan kami ke belakang ketika dia melihat kami melakukan latihan. Sebelum mereka pergi, seorang penjaga mengejek kami, “Suruh Gurumu membukakannya untukmu. Saya akan kembali besok pagi. Jika mereka tidak terkunci, saya akan melepaskan anda.” Dia berani mengatakan ini karena mereka memborgol kami dengan sangat erat. Setelah dia pergi, secara mengejutkan bahkan bagi kami, ketiga borgol itu dilonggarkan satu per satu. Dafa sangat kuat. Keesokan paginya dia datang dan terkejut. Meskipun dia tidak setia pada kata-katanya, dia bisa melihat kekuatan Dafa.

Sejak saat itu, ketika kami melakukan latihan lagi, para penjaga hanya berpura-pura tidak melihatnya. Kami menemukan kesempatan untuk mengklarifikasi fakta tentang Dafa dan melafalkan Fa Guru kepada mereka. Lambat laun sikap mereka berubah. Seorang penjaga bahkan membawa kaki ayam kepada kami, yang kami tolak dengan sopan. Ketika keluarga kami membawa barang-barang untuk kami, biasanya dilarang membawakan kami makanan, tetapi instruktur pusat penahanan akan menyembunyikan makanan di dalam pakaian, dan membawanya kepada kami.

Guru Menyelamatkan Saya Saat Mengalami Kesengsaraan

Saya pergi ke Beijing mengajukan banding untuk Dafa pada bulan Oktober 1999. Setelah saya ditangkap, saya tidak memberi mereka alamat saya atau memberi tahu mereka dari mana saya berasal. Saya diinterogasi sekali dan sekali lagi, dan setiap kali saya dianiaya secara brutal untuk memaksa saya mengatakan dari mana saya berasal.

Pada awalnya ada lebih dari 50 praktisi Dafa yang ditahan di pusat penahanan itu. Lambat laun hanya tinggal lima atau enam orang yang tidak memberikan alamatnya. Suatu hari saya dibawa lagi ke ruang latihan dibawah gedung. Saat itu bulan November dan sangat dingin. Seorang penjaga datang dan menanyakan alamat saya, dan saya tidak akan memberitahunya. Dia mengangkat tangan kanan saya dan menariknya ke atas bahu kanan saya dan tangan kiri saya di belakang punggung saya di bawah bahu kiri saya, dan memborgol bersama-sama di belakang punggung saya. Itu sangat menyakitkan. Dia kemudian mendorong saya ke dinding, menjambak rambut saya dan membenturkan kepala saya ke dinding. Saya menahan. Saya marah dan berpikir bahwa dia adalah orang yang sangat jahat. Dia kemudian meletakkan botol di antara lengan dan punggung saya, lalu membalik botolnya. Itu sangat menyakitkan sehingga saya langsung berkeringat, dan saya berteriak. Dia berkata, "Jika anda tidak memberi tahu saya alamatmu, saya akan mengunci anda seperti ini selama tiga jam dan akan cacat."

Rasa sakit yang menusuk begitu parah sehingga saya merasa setiap detik adalah perjuangan. Kemudian, saya tiba-tiba menyadari bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa dan Guru akan menjaga saya. Segera, Fa Guru terus muncul di benak saya.

Guru berkata,

“Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan. Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Saya berpikir, “Saya mengalami kesengsaraan sekarang. Saya seharusnya tidak marah karena kemarahan adalah sifat iblis. Pengikut Dafa harus menjaga pikiran belas kasih setiap saat. Tidak ada hal-hal yang kebetulan. Kenapa dia menyiksa saya? Kami bahkan tidak saling mengenal. Sangat mungkin bahwa di kehidupan lampau saya telah menyakitinya, jadi dia datang kepada saya untuk menagih utang ini, sambil menguji apakah saya teguh pada keyakinan saya pada Dafa. Saya tidak bisa marah padanya atau membencinya.” Saya teringat kisah Sang Sadar masa lalu yang Guru ceritakan kepada kami, dan juga tercerahkan pada beberapa prinsip Dafa yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya.

Ketika dia kembali datang kepada saya dan berbicara kepada saya, saya tiba-tiba menemukan bahwa saya tidak lagi sakit. Dia berkata, "Maukah anda memberi tahu saya atau tidak?" Saya berkata dengan tenang tetapi tegas, “Tidak, saya tidak akan melakukannya.” Dia berkata, "Biarkan saya melepas borgol anda." Dia melepas borgol setelah beberapa saat. Tapi lengan saya tidak bisa bergerak lagi dan dia meraihnya dan mengguncangnya tiba-tiba. Itu menyakitkan dan saya berteriak lagi. Perlahan-lahan saya bisa menggerakkan tangan saya, dan dia membawa saya kembali ke sel. Saya sendirian di sana dan diam-diam melihat ke luar jendela, sambil memikirkan kembali apa yang baru saja terjadi. Gurulah yang menyelamatkan saya dari rasa sakit yang luar biasa. Gurulah yang menderita kesakitan untuk saya. Dengan perlindungan Guru, saya tidak merasa kesepian sama sekali. Saya benar-benar merasa bahwa Guru berada tepat di samping saya.

Saat saya menulis ini, Fa Guru muncul di kepala saya,

“Di tengah mengalami penderitaan yang dipaksakan oleh kekuatan lama dapatkah melangkah dengan lurus atau tidak, hal ini niscaya makin sulit, khususnya pengikut Dafa di daratan Tiongkok, di tengah penderitaan dan penganiayaan, sebuah niat dan pikiran mereka adalah sangat krusial. Anda melakukannya baik atau tidak baik, dapat atau tidak anda dianiaya, yang anda lakukan lurus atau tidak, sampai taraf apa anda dianiaya, semua ini berhubungan langsung dengan jalan yang anda tempuh sendiri serta masalah yang anda pertimbangkan dalam pikiran.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 11)

Semua makhluk sedang menunggu pengikut Dafa untuk mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan mereka. Kami tidak boleh lengah. Waktu telah mencapai saat terakhir, dan karena semua jenis bencana mengikuti satu demi satu, makhluk hidup benar-benar dalam bahaya. Kita harus berupaya keras menyelamatkan lebih banyak orang dan memenuhi misi sejarah kita.

Terima kasih Guru karena telah melindungi saya melalui kesengsaraan demi kesengsaraan. Terima kasih rekan-rekan praktisi atas bantuan tanpa pamrih anda.