(Minghui.org) 4 Oktober 2021 menandai saya telah berlatih Falun Dafa selama 20 tahun. Saya telah memperoleh manfaat baik secara fisik maupun mental. Tidak hanya berbagai penyakit yang diderita sebelum berlatih semuanya sembuh, tetapi saya juga sangat energik. Saya masih merawat ibu mertua saya yang lumpuh terbaring di tempat tidur dan ayah mertua. Keduanya berusia 90 tahun.
Dua tahun lalu, ayah dan ibu mertua saya pindah untuk tinggal bersama kami karena rumah mereka digusur. Tidak lama kemudian ibu mertua menjadi lumpuh dan harus digendong jika ingin buang air, belasan kali pada siang dan malam hari. Belakangan, ibu mertua mengalami sekuele trombosis serebral, tidak dapat makan atau minum, tidak dapat berbicara, tidak dapat menggerakkan separuh tubuhnya, dan bergantung pada makanan melalui hidung untuk mempertahankan hidupnya.
Suami saya adalah anak tunggal, karena ibu mertua saya tidak bisa melahirkan anak ketika dia masih muda, dan suami diadopsi, hanya saya dan suami yang bisa merawat mereka.
Saya membersihkan air seni dan kotoran ibu mertua, membersihkan tubuhnya setiap hari, membalikkan badannya untuk menghindari luka punggung, dan menyesuaikan pola makan dan jumlah pemberian makanan melalui hidung sesuai dengan kondisinya.
Kerabat dan keluarga ibu mertua sering datang menjenguk. Setiap kali datang, mereka mengagumi dan berkata: “Rumah anda sangat bersih, tidak ada bau sama sekali. Ini bukan pekerjaan satu atau dua hari.” Kerabat yang lebih muda mengatakan: “Bibi adalah panutan kami, mempunyai keyakinan adalah baik!” Para tetua berkata dengan mengacungkan jempol: “Kamu adalah orang paling baik di keluarga kami!” Beberapa orang menyatukan tangan (heshi) kepada saya dan berkata lagi dan lagi, "Kamu benar-benar luar biasa,” “Kamu benar-benar sangat baik..." Saya berkata, "Jangan terlalu memuji saya. Ini yang harus saya lakukan. Saya pikir ini adalah hal yang seharusnya.”
Mereka tahu bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa, dan mereka melihat keindahan Dafa dari saya. Seorang kerabat berkata, "Anda telah berkultivasi sampai ke tingkat itu. Anda tidak dapat merasakannya sendiri. Jangankan menantu perempuan, anak kandung sendiri saja tidak sanggup melakukannya. Saya pernah menyewa pengasuh dan dia pergi setelah bekerja selama tiga setengah hari. Dia tidak sanggup melakukannya lagi." Dia berkata bahwa dia belum pernah melihat menantu yang baik seperti anda, bahkan anak perempuan sendiri tidak bisa melakukannya. Tidak ada seorang pun di tiga atau empat desa sekitar yang sanggup melakukan hal ini.
Ibu mertua saya memberi tahu kerabatnya sebelum dia lumpuh bahwa dia sudah mati jika bukan karena menantu perempuan ini. Ibu mertua saya pernah memberi tahu ayah mertua bahwa dia ingin menuliskan tentang saya di koran dan bertanya apakah saya setuju atau tidak? Saya berkata, “Kalau demikian bukankah saya melakukan ini untuk nama atau kepentingan?” Ayah mertua saya pernah berkata, “Mungkin saya baik kepadamu di kehidupan lalu saya. Dan di kehidupan ini saya baru bisa memiliki menantu yang demikian baik sepertimu." Saya berkata, "Terima kasihlah kepada Guru Dafa. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya tidak bisa melakukannya seperti ini." Ayah mertua berkata, "Ya." Dia juga mengerti bahwa saat ini orang sangat realistis dan egois. Jika seorang tidak berkultivasi Dafa, bagaimana seseorang bisa memperlakukan orang lain demikian baik?
Sebelum Berkultivasi
Ayah mertua saya mementingkan uang, dan dia enggan membelanjakannya, jadi dia menyimpannya di bank jika dia punya uang, seolah-olah hidupnya hanya untuk menabung. Setiap hari ibu mertua berkata: “Mengapa saya tidak sehat? Orang lain mengatakan apa yang harus saya makan. Ayah mertua enggan membelikannya.” Suatu kali ibu mertua memberi tahu saya bahwa dia ingin makan buah pir. Ayah mertua hanya membelikan satu buah pir untuknya, dan ibu mertua mengatakan bahwa kenapa tidak membelikan dua buah pir!
Kami tinggal bersama mereka setelah kami menikah. Kehidupan di rumah sangat sederhana. Mereka hampir tidak membeli buah dan jarang makan makanan yang enak dan sehat. Ibu mertua saat memasak juga hanya secukupnya saja. Malam hari kami pulang kerja. Terkadang ibu mertua menggunakan bubur kecil yang mereka sisakan di siang hari dan menuangkan banyak air ke bubur kami, dan menggunakan sisa sayuran di siang hari untuk makan malam kami, tidak lagi membuat makanan baru. Suatu kali saya memasak satu panci besar, ibu mertua saya menaruh di dalam tiga mangkuk, dan saya berkata, "Makanan ini tidak ada yang makan?" Semua diam saja, ibu mertua, dan mertua laki masing-masing mengambil satu mangkuk, suami sekali lihat, lalu mengambil satu mangkuk berbagi setengah mangkuk dengan saya.
Bahkan ketika saya hamil, ibu mertua tidak pernah merawat saya, kadang-kadang ketika saya merebus telur, dia mengatakan bahwa dia dalam kesehatan yang buruk jadi dia yang makan telur. Jika ada makanan baru seperti bakpao kukus, mereka berdua makan nampan bawah, membiarkan saya dan suami makan nampan atas, dengan mengatakan: Nampan bawah lebih lembut dan enak. Ketika saya membeli sesuatu pulang, ibu mertua mengatakan ayah mertua suka memakannya, jadi ayah mertua saya akan mengambilnya makan sendiri; kadang-kadang ketika saya membeli sesuatu, ibu mertua saya suka memakannya, ayah mertua akan berkata kepada ibu mertua saya, "Ini untukmu." Dalam ingatan saya, mereka tidak membeli apa pun untuk saya dan suami, seolah-olah kami bukan anak-anak mereka. Mertua tidak menyukai suami saya. Suami saya tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua sejak kecil.
Ibu saya takut saya akan diperlakukan tidak baik oleh mertua dan memberi saya uang secara pribadi, saya tidak menyimpannya untuk diri saya sendiri, juga tidak membelanjakannya untuk diri sendiri, jadi saya menggunakan untuk mertua pula.
Secara bertahap rasa kebencian muncul terhadap mereka. Meskipun saya mencoba melakukan apa yang harus saya lakukan dalam berbelanja dan pekerjaan rumah, saya telah menumpuk banyak ketidakpuasan terhadap ayah dan ibu mertua. Merasa bahwa saya telah melakukan segalanya dengan benar, tetapi sikap mereka demikian. Saya membenci mereka di dalam hati.
Kemudian kami pindah untuk tinggal sendiri. Terkadang saat pulang ke rumah ibu di akhir pekan, saya sangat senang. Saya mengayuh sepeda dengan kencang. Ketika saya pulang, ibu saya selalu memasak makanan untuk saya. Setiap kali pulang ke rumah mertua, kaki terasa sangat berat, hati sangat sakit dan tertekan. Kebencian yang tak dapat dijelaskan perlahan naik membuat dada sesak. Begitu kami pergi ke rumah mertua, dia mengambil makanan apa yang kami bawa. Mereka hampir tidak pernah membeli atau memasak. Saya tidak ingin kembali ke rumah mereka setiap minggu. Pada saat itu, karena suasana hati yang buruk dan kesehatan yang buruk, seluruh tubuh saya lesu, dan saya sering tidak bisa tidur di malam hari.
Perubahan Setelah Berkultivasi
Saya beruntung mendapatkan Falun Dafa pada Oktober 1995. Dan setelah membaca "Zhuan Falun", saya mengerti bahwa tujuan hidup adalah untuk kembali ke jati diri yang asli. Sebagai kultivator harus mematut diri dengan standar Sejati-Baik-Sabar, harus baik terhadap orang lain, jika bertemu masalah harus memikirkan orang lain terlebih dulu, harus melepaskan keakuan dan keterikatan hati, baru secara perlahan-lahan mencapai standar seoarng kultivator.
Saya pikir ayah mertua menghargai uang dan enggan untuk menggunakannya, jadi saya harus memandang hambar uang dan mencoba yang terbaik untuk menjaga mereka dalam hidup. Setiap minggu, saya membawakan mereka makanan yang mereka butuhkan selama seminggu, seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan makanan pokok, dan memperbaiki kualitas makanan mereka pada hari Minggu dan meningkatkan kebersihan. Dengan cara ini, mereka hampir tidak perlu membeli apa pun pada waktu biasa. Saya membeli hampir semua barang untuk Tahun Baru selama liburan. Suatu tahun ketika ayah mertua senang bersandiwara selama Tahun Baru, ibu mertua saya mengatakan bahwa ayahmu senang karena hanya menghabiskan sepuluh yuan pada Tahun Baru tahun ini.
Saya membeli hampir semua makanan, pakaian, dan keperluan mereka, itu karena saya telah berkultivasi Dafa. Setelah 20 Juli 1999 saya mendapatkan perlakuan tidak adil, posisi saya diturunkan di tempat kerja dan saya mendapat pengurangan gaji. Walau demikian saya masih memperlakukan mertua seperti tidak terjadi apa-apa. Dalam sepuluh tahun ketika suami tidak memberi saya uang, saya memperlakukan mereka seperti biasa. Biasanya saya harus menyiapkan sejumlah uang agar dapat digunakan pada saat mertua saya berobat dan dirawat di rumah sakit.
Ayah mertua dan ibu mertua melihat semua yang saya lakukan. Ibu mertua saya pernah berkata kepada saya: "Saya tidak berutang kepada siapa pun, hanya berutang kepadamu." Suami saya juga mengatakan berkali-kali: "Apa yang kamu lakukan benar-benar hebat, terima kasih! Terima kasih!"
Pada hari-hari saya tinggal bersama mertua dan dalam berbagai masalah, saya secara bertahap berkultivasi menghilangkan banyak keterikatan hati, termasuk kebencian serta memandang rendah mereka. Proses ini seperti mengupas bawang, dikupas lapis demi lapis, dan Xinxing (kualitas watak) secara bertahap meningkat. Guru pernah berkata: "Materi dan spirit sebenarnya identik." [Ceramah 1, Zhuan Falun]. Dalam proses meningkatkan Xinxing, hal-hal buruk diri sendiri terus-menerus dihilangkan, dan tubuh dan pikiran terus-menerus dimurnikan, keajaibannya hanya kultivator yang dapat memahami.
Sebuah Contoh:
Suatu hari setelah memandikan ibu mertua, dia memberi tahu suami bahwa saya memandikannya terlalu keras, dan saya merasa lemas selama beberapa hari. Suatu hari setelah ini, saya tiba-tiba menyadari mengapa saya selalu merasa lemas di tubuh saya akhir-akhir ini, dan saya tidak nyaman sepanjang waktu. Saya tidak mengalami situasi ini selama bertahun-tahun. Saya pikir saya adalah seorang kultivator, bagaimana keadaan ini bisa muncul? Saya mengikuti tuntutan standar Guru dan mencari ke dalam untuk melihat apa yang salah dengan saya, Saya menemukan bahwa saya mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada suami tentang memandikan ibu mertua. Memandikan ibu mertua memang berat, tapi tidak apa-apa bagi saya. Karena saya ingin suami mengetahui dan bersimpati dengan dedikasi saya kepada ibu mertua, dan saya mengatakan sesuatu yang tidak benar, maka menciptakan kondisi yang tidak seharusnya.
Ketika menyadari masalahnya, lemas saya menghilang pada saat yang sama, dan tubuh saya pulih seketika. Saya tahu Guru telah melihat Xinxing saya meningkat dan menemukan masalah saya, jadi Guru mengambil substansi buruk itu. Saya tahu bahwa Guru melindungi saya sepanjang waktu demi peningkatan kultivasi saya, dan hanya berkultivasi secara nyata yang dapat membalas budi Guru.
Orang-orang hidup di dunia dan berharap apa yang mereka dapatkan adalah yang terbaik, dan mereka mengadopsi berbagai metode untuk mengejarnya, tetapi mereka masih tidak tahu apakah mereka mendapatkan berkah atau musibah.
Ketika berlatih Dafa, Guru telah memberi kita yang terbaik yang tidak dapat dibeli dengan uang berapa pun. Siapa pun yang mendapatkannya adalah orang yang paling bahagia di dunia, dan siapa pun yang berkultivasi Dafa akan membawa keindahan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Di dunia saat ini yang semakin merosot moralitasnya, Guru menyebarkan Falun Dafa ke masyarakat di seluruh dunia. Ini adalah belas kasih Guru yang tak terbatas, hargailah kesempatan ini! Ini adalah Dafa yang sangat luar biasa yang belum pernah ditemui sebelumnya, jangan sampai terlewat, jangan sekali-kali tertipu oleh fitnahan Partai Komunis Tiongkok, apalagi membantu penganiayaan!
Semoga pengalaman saya membantu anda memahami fakta kebenaran, dan semoga anda memiliki masa depan yang cerah!
Murid berterima kasih kepada Guru atas penyelamatannya yang belas kasih!
Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!