(Minghui.org) Saya berhenti berlatih Falun Dafa untuk waktu yang lama dan kemudian melanjutkan kultivasi saya dua tahun yang lalu.
Kaki saya bengkak pada Agustus 2020, diikuti dengan kesulitan bernafas. Seperti masalah lama muncul kembali. Keluarga saya mendesak saya pergi ke rumah sakit, tapi kesehatan saya tidak membaik. Saya dipindahkan ke rumah sakit lain, dan pemeriksaan mengindikasikan bahwa banyak bagian dari tubuh saya yang bermasalah. Saya tinggal di rumah sakit selama sebulan, di mana waktu ini saya tidak bisa tetap belajar Fa dan berlatih, juga tidak bisa mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang.
Suatu hari saudara perempuan saya, yang juga adalah praktisi, datang mengunjungi saya dengan praktisi lain. Mereka membawa ceramah baru Guru dan berbicara kepada saya dengan basis prinsip Fa. Didorong oleh pikiran lurus mereka, saya mengerti bahwa saya harusnya tidak menerima penganiayaan. Saya keluar dari rumah sakit di hari berikutnya.
Saya kembali ke rumah lama saya di pedesaan. Suatu malam, saya seperti tidak bisa bernafas hingga saya tidak bisa berbicara. Saya berkeringat hingga pakaian saya basah. Di hari berikutnya, putri saya melihat kondisi saya, jadi ia mengelap tubuh saya dengan busa mandi. Keluarga saya berpikir mereka harus memulai persiapan untuk pemakaman saya.
Mereka menelepon saudara perempuan yang membawa saya ke rumah sakit. Dokter berkata tidak ada harapan bagi saya untuk sembuh. Ia berkata jantung dan otak saya semuanya menurun fungsinya. Keluarga saya berkata kepada putra saya dan istrinya untuk datang ke kota untuk melihat saya terakhir kalinya.
Semua orang berkumpul di dekat saya, tidak berdaya.
Saudara perempuan saya berbisik di telinga saya, “Kamu hanya perlu mempunyai pikiran lurus yang cukup. Kamu belum menyelesaikan misi kamu. Mohon kepada Guru untuk menyelamatkan kamu, hanya Guru yang bisa menyelamatkan kamu.” Saya berkata, “Ok.” Kemudian saya berkata, “Guru, tolong bantu saya.”
Suami saya berusaha membantu saya mengubah posisi ketika ia melihat saya kehabisan nafas. Saya berkata, “jangan khawatir, Guru akan menyelamatkan nyawa saya!” beberapa saat kemudian saya tertidur.
Ketika saya terbangun, suami saya bertanya apa saya bisa mengenali semua orang. Saya menyebutkan nama semua orang yang hadir. Kemudian saya berkata, “Saya baru saja bertemu Guru! Ia mengenakan jubah kuning, dan ia berbicara kepada saya, ‘Kamu berada dalam Fa, mengapa kamu tidak memanggil Guru lebih awal?’”
Saya meninggalkan rumah sakit, keluarga saya mengurus prosedurnya. Saya pulang dan mulai pulih dengan cepat. Berat badan saya bertambah dan terus menerus membaik. Saya bisa pergi keluar dan mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang lagi. Terima kasih Guru!