(Minghui.org) Seorang pria yang sakit parah di Kota Changchun, Provinsi Jilin menghadapi persidangan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Yu Chunbo, berusia 48 tahun, dan istrinya, Li Fengxia, yang tidak berlatih Falun Gong, ditangkap di rumah dan tempatnya digeledah pada tanggal 12 November 2020. Yu telah menjalankan usaha stand sarapan untuk menghidupi keluarga. Penangkapan pasangan itu membuat putri mereka, yang saat ini sedang kuliah, berada dalam tekanan mental dan finansial yang luar biasa.
Polisi dengan cepat menyerahkan kasus pasangan itu ke kejaksaan. Jaksa mendakwa mereka pada tanggal 30 Desember dan memindahkan kasus mereka ke Pengadilan Distrik Chaoyang.
Seorang penjaga dari Pusat Penahanan No. 2 Kota Changchun menelepon keluarga Yu pada tanggal 13 Januari 2021 dan mengatakan bahwa Yu telah dirawat di rumah sakit karena kondisi medis, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Keluarganya mengetahui pada tanggal 26 Januari bahwa Pengadilan Distrik Chaoyang awalnya menjadwalkan persidangannya pada tanggal 1 Februari, tetapi kemudian ditunda selama seminggu karena kesehatannya yang buruk. Keluarganya menuntut pihak berwenang untuk membebaskannya dengan alasan medis, tetapi ditolak. Pihak berwenang juga melarang keluarganya untuk mengunjunginya.
Li saat ini ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changchun. Tidak jelas apakah dia akan disidangkan bersama dengan Yu.
Sebelum penangkapan terakhir Yu, dia telah ditangkap beberapa kali dalam 21 tahun terakhir karena berlatih Falun Gong. Setelah penangkapan pada akhir tahun 2000 karena pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong, dia dihukum dua tahun di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou. Para penjaga menyengat dia dengan tongkat listrik, memukul, menendang kakinya, melarang tidur dan memaksa melakukan kerja paksa. Tangannya penuh kudis, namun para penjaga masih memaksa untuk bekerja di pabrik batu bata atau menggali tanah.
Saat Yu menjalani hukuman, adik laki-lakinya, Yu Chunhai, juga ditangkap karena berlatih Falun Gong dan dipenjara di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou. Penyiksaan dan kerja paksa berdampak buruk pada kesehatan adik Yu. Dia berjuang dengan kesehatan yang buruk selama tiga tahun setelah dibebaskan dan meninggal pada tanggal 21 Januari 2007, pada usia 32 tahun. Dia meninggalkan istri dan dua anaknya, yang saat itu berusia dua tahun dan delapan tahun.
Yu Chunbo ditangkap lagi pada tanggal 12 Oktober 2018 di restorannya. Suami keponakannya, Wang Min, yang bekerja di restoran dan tidak berlatih Falun Gong, juga dibawa pergi. Ketika putri dan menantunya pergi ke kantor polisi untuk menuntut pembebasan Yu, polisi juga menangkap menantu laki-lakinya. Yu ditahan sepuluh hari dan dibebaskan pada tanggal 23 Oktober.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Younger Brother Tortured to Death, Older Brother Detained and Tortured