(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari dua dekade. Saya ingin berbagi pengalaman saya baru-baru ini dalam menyingkirkan keterikatan keras kepala saya.
Kesengsaraan Disebabkan oleh Keterikatan Ego
Setelah mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998, saya berpartisipasi dalam banyak proyek pembuktian kebenaran Fa. Saya adalah pembelajar yang cepat. Meskipun saya tahu Guru Li Hongzhi memberi saya keterampilan, saya merasa bahwa saya mampu. Saya menjadi lebih ego dan secara bertahap mengembangkan keterikatan ego.
Saya menjadi lebih sibuk karena lebih banyak praktisi mendatangi saya untuk meminta bantuan. Saya sangat menikmati perasaan dibutuhkan dan dihormati. Senang rasanya bisa secara aktif melakukan sesuatu dan memiliki kehidupan yang memuaskan. Dari pada mengajari praktisi lain keterampilan yang diperlukan, saya mengambil alih banyak proyek. Ini sangat mengganggu kemampuan mereka untuk berjalan di jalur kultivasi mereka sendiri.
Ketika saya menggali lebih jauh, saya menemukan keterikatan ego di balik alasan saya untuk membantu orang lain. Saya ingin memuaskan keinginan saya akan nama dan kesombongan. Saya tidak mengejar nama atau status sosial dalam masyarakat biasa, sebaliknya saya mengejar kepuasan dalam melakukan proyek pembuktian kebenaran Fa. Kekuatan lama memanfaatkan celah kebocoran ini dan saya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena keterikatan yang kuat ini.
Saya Gagal Mencari Ke Dalam
Saya tidak memiliki rasa takut sebelum saya dianiaya. Saya selalu ceria. Semua penyakit saya sembuh setelah saya mulai berlatih Falun Dafa sehingga saya menjadi bersemangat dan energik. Putra saya baik dan pintar serta berprestasi di sekolah. Kerabat dan kolega saya semuanya mengatakan bahwa Falun Dafa baik. Bahkan selama saya dipenjara, saya selalu optimis.
Semuanya berubah setelah saya pulang dari penjara. Tiga tahun saya dipenjara benar-benar melukai keluarga saya, terutama putra saya. Ketika putra saya berusia tiga tahun, ayahnya berselingkuh dan menceraikan saya sehingga saya membesarkan anak kami sendirian. Dulu, dia tenggelam dalam Dafa sejak kecil dan sangat rajin berkultivasi. Pekerjaan dan keuangan saya bagus. Putra saya dan saya menjalani kehidupan yang sangat bahagia.
Ketika saya dijatuhi hukuman penjara, putra saya harus tinggal bersama kakek-neneknya. Mereka ketakutan dan tidak membiarkan dia berlatih Falun Dafa. Putra saya tidak memiliki lingkungan kultivasi dan nilainya jatuh.
Keluarga saya menanggung beban membesarkan putra saya. Mereka sangat sibuk tetapi mereka tidak pernah mengeluh. Mereka secara teratur mengunjungi saya di penjara dan memberikan uang untuk saya. Mereka tidak pernah mengkritik saya meskipun saya tahu mereka memiliki keluhan di hati mereka.
Ketika saya kembali ke rumah, anggota keluarga yang telah mendukung saya sebelumnya meminta saya untuk berhenti berlatih Falun Dafa. Mereka juga mengatakan kepada saya untuk tidak menghubungi praktisi lain dan mencegah putra saya berlatih. Menghadapi tentangan hebat dari keluarga, lingkungan kultivasi saya menjadi tegang dan saya tidak lagi bisa tersenyum.
Keluarga saya berulang kali mengingatkan saya betapa banyak yang mereka lakukan untuk saya dan putra saya selama saya dipenjara tiga tahun. Saya merasa bahwa saya tidak dapat membayarnya kembali. Mereka benar-benar membantu saya dengan merawat putra saya dan ini adalah upaya yang luar biasa. Tetapi, saya masih tidak mau mengakui bahwa taraf kondisi kultivasi saya yang buruk menyebabkan saya dianiaya. Saya memiliki keterikatan arogansi dan saya tidak ingin berutang kepada siapa pun.
Tidak ada yang salah dengan berlatih Falun Dafa tetapi saya harus meminta maaf kepada keluarga saya dengan tulus atas masalah yang disebabkan penganiayaan terhadap mereka. Saya enggan untuk meminta maaf sehingga keterikatan manusiawi saya yang seharusnya dilenyapkan tertutupi dengan alasan melindungi Dafa.
Setelah pulang dari penjara, saya tidak punya banyak waktu untuk menyesuaikan taraf kondisi kultivasi saya atau mencari ke dalam karena ibu saya dirawat di rumah sakit untuk operasi dan membutuhkan bantuan saya. Dua hari setelah ibu saya dipulangkan, teman saya membantu saya mendapatkan pekerjaan baru tetapi saya harus segera mulai bekerja. (Mantan majikan saya memutuskan kontrak saya ketika saya dijatuhi hukuman.) Saya tidak belajar Fa secara sistematis selama lebih dari tiga tahun. Ini menyebabkan saya lupa mencari ke dalam dan menyingkirkan keterikatan ketika saya menemui masalah. Saya tidak sabar dan amarah saya sangat buruk. Saya sama sekali tidak berperilaku seperti seorang kultivator.
Saya merasa kesal begitu mendengar kritik. Saya juga tidak menghormati orang tua saya. Ibu saya sering mengeluh tentang saya, pendengaran ayah saya kurang baik, dan saya tidak cukup sabar untuk terus mengulangi apa yang saya katakan.
Di pekerjaan baru, saya selalu ingin menang dalam segala hal. Ketika kolega saya membuat kesalahan di tempat kerja, saya tidak simpatik. Saya memandang rendah dia dan merasa bahwa saya akan melakukan dengan lebih baik daripada dia jika saya melakukan pekerjaan itu.
Putra Saya Menjadi Depresi
Belajar Fa mingguan kami tidak berjalan dengan baik karena putra saya dan saya selalu mendiskusikan hal-hal lain setelah kami membaca. Putra saya kuliah di perguruan tinggi setempat dan dia biasanya pulang setiap hari Jumat dan kembali ke kampus pada hari Minggu malam. Semester dua tahun pertama kuliah, ia enggan kembali ke kampus pada hari Minggu malam dan mulai menunggu hingga hari Senin pagi.
Kemudian, dia mengalami gejala depresi. Suaranya sangat pelan sehingga saya tidak bisa mendengar apa yang dia katakan. Dia tinggal di kamarnya dengan jendela dan tirai tertutup dan lampu dimatikan. Kemudian, dia memutuskan untuk putus kuliah dan tinggal di rumah. Menurut para dosen, begitu mahasiswa putus kuliah, mereka sangat jarang bisa kembali kuliah dan pada dasarnya mengucapkan selamat tinggal untuk mendapatkan gelar. Setelah mendengar ini, kami semua merasa sangat sedih.
Dari sudut pandang orang biasa, depresi biasanya terkait dengan masalah mental. Putra saya memiliki masalah seperti itu. Keluarga suami saya membuang iPad (MP3) mahal putra saya untuk menghentikannya mendengarkan Fa karena mereka sangat takut. Karena ini, putra saya membenci mereka dan menolak untuk memaafkan mereka. Selain itu, keluarga suami saya menggeledah barang miliknya tanpa sepengetahuannya. Teman sekelasnya di sekolah menengah mengatakan bahwa dia homoseksual. Dia memiliki konflik dengan teman-teman kuliahnya, dll. Dia selalu marah setiap kali dia memikirkan hal-hal ini. Setelah beberapa saat, dia tidak bisa mengendalikan amarahnya dan tidak bisa berkonsentrasi pada studinya. Pada akhirnya, dia bahkan tidak bisa belajar Fa. Putra saya memutuskan untuk berhenti kuliah.
Gejalanya segera menjadi lebih buruk. Kesadaran utamanya dikendalikan oleh sesuatu yang lain. Dia menjadi maniak bermain video game sepanjang hari. Dia membuka jendela pada tengah malam dan berteriak sampai serak. Dia berbicara omong kosong dan siap melawan siapa pun.
Saya sangat khawatir. Saya memancarkan pikiran lurus untuknya dan mencoba mencerahkannya dengan prinsip-prinsip Dafa. Saya melakukan semua yang saya bisa tetapi tidak ada yang berhasil. Saya khawatir dan bingung. Saya menyadari bahwa masalah ini sangat serius dan saya harus mengubah keadaan yang salah ini.
Saya tahu bahwa sesuatunya harus berubah namun saya tidak tahu apa yang salah. Kemudian, Guru yang belas asih mencerahkan saya melalui rekan-rekan praktisi bahwa masalahnya ada pada saya. Akar masalahnya ada pada saya. Saya terus berusaha membantu putra saya melihat masalahnya dan saya yakin bahwa saya tidak punya masalah dengan kultivasi saya sendiri. Saya tidak mencari ke dalam dan meningkatkan Xinxing saya. Faktanya, taraf kondisi saya yang salah ditunjukkan melalui perilaku putra saya. Akhirnya, saya menyadari bahwa jika saya memperbaiki taraf kondisi kultivasi saya, putra saya akan pulih.
Keluarga saya sangat mengkhawatirkan putra saya karena dia masih sangat muda. Mereka tidak ingin melihat dia menghancurkan hidupnya sendiri. Mereka menyalahkan saya atas segalanya. Mereka mengingatkan saya bahwa putra saya berada di bawah tekanan hebat karena saya dianiaya. Putra saya berlatih Falun Dafa sehingga dia didiskriminasi oleh orang-orang yang telah dicuci otaknya oleh kebohongan PKT (Partai Komunis Tiongkok). Depresinya semakin parah. Tuduhan mereka seperti pedang yang menusuk sekujur tubuh saya.
Setelah saya dibebaskan dari penjara, saya mengalami mimpi berulang yang sama. Saya bermimpi bahwa saya masih dipenjara meskipun masa hukuman saya telah berakhir. Ketika saya merenungkan hal ini secara mendalam, saya menyadari bahwa hati saya belum lepas dari penganiayaan.
Saya perlu mencari ke dalam dan meningkatkan Xinxing. Karena tidak berkultivasi dengan baik, saya memiliki beberapa celah kebocoran. Saya tahu pasti ada yang kuat. Saya menyadari bahwa keterikatan saya yang terbesar dan paling dalam adalah keinginan saya untuk memainkan peran utama. Di balik ini adalah keterikatan dasar kebencian saya. Kebencian adalah substansi yang melukai diri sendiri dan orang lain. Saya sangat membenci anggota keluarga saya yang menyalahkan saya dan saya juga membenci putra saya karena berpikir bahwa dia merusak citra Dafa dan menyebabkan masalah tanpa akhir bagi saya.
Saya juga sangat membenci PKT karena menganiaya saya. Saya membenci kekuatan lama yang menganiaya saya, saya membenci siapa pun yang mengganggu atau menyalahkan saya, saya membenci mereka. Saya merasa terhina dan kehilangan muka. Kebencian saya yang terpendam begitu kuat sehingga terasa alami.
Situasinya Meningkat Saat Saya Mencari ke Dalam
Karena saya tidak tahu harus mulai dari mana, Guru mengatur agar teman saya membantu saya dengan menunjukkan masalah saya. Pada awalnya, saya menolak untuk mengakui bahwa saya memiliki masalah apa pun. Tetapi, saya lambat laun menerima kebenaran. Saya mengidentifikasi keterikatan saya dan melenyapkannya. Saya menemukan perasaan berkultivasi seperti ketika saya pertama kali memulai.
Pertama, saya melepaskan kekesalan saya terhadap keluarga dan teman-teman saya. Mereka menyalahkan saya atas depresi putra saya. Dengan kejadian ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk melenyapkan karma dan meningkatkan Xinxing. Bagaimana saya bisa membenci mereka? Saya menyadari situasi ini ada karena saya tidak berkultivasi dengan baik di masa lalu. Sebelumnya, saya membenci siapa pun yang mengkritik saya dan saya menolak untuk berinteraksi dengan mereka. Saya sangat jengkel setiap kali ada yang mengkritik Dafa. Dari pada memeriksa kultivasi saya untuk melihat mengapa ini terjadi, saya bersembunyi di balik keterikatan saya. Saya bahkan menyalahkan keluarga dan teman saya karena tidak menghormati Dafa.
Saya enggan berterima kasih kepada mereka karena saya sombong. Sebaliknya, saya menggunakan Dafa sebagai tameng. Keluarga saya mengalami banyak kesulitan untuk merawat putra saya selama tiga tahun saat saya dipenjara. Dia diterima di sekolah menengah atas dan universitas peringkat tinggi. Saya pikir bahwa itu semua pengaturan Guru dan saya tidak mengakui bantuan keluarga saya.
Setelah saya mulai mencari ke dalam, saya memutuskan untuk menyingkirkan keterikatan pada kesombongan dan melihat masalah ini dari sudut pandang anggota keluarga saya. Ketika saya dengan tulus berterima kasih kepada mereka, mereka berhenti menyalahkan saya.
Teman saya mengingatkan saya untuk meminta maaf kepada anak saya juga. Dulu, saya selalu berpikir bahwa putra saya yang mengalami depresi. Saya merasa membantunya menjadi lebih baik merupakan cobaan berat sehingga saya selalu memintanya untuk mengikuti prinsip kultivasi. Saya tidak menempatkan diri pada posisinya dan menyadari bahwa penahanan saya merugikan dia baik secara fisik maupun mental. Itu juga membuat kesulitan yang tidak terduga dalam kultivasinya karena dia hanya seorang siswa sekolah menengah pertama yang berusia 14 tahun ketika saya dihukum.
Semua orang di sekitarnya berusaha memisahkan dia dari Dafa. Meskipun dalam situasi yang sulit, dia melafalkan Hong Yin dari ingatannya setiap hari. Kapanpun dia bisa, dia membaca Zhuan Falun. Dilindungi oleh Guru, putra saya berhasil melewati banyak kesulitan. Dia mendapatkan “Penghargaan Kemajuan Terbaik”. Dia diterima di sekolah menengah yang hebat. Dia mengunjungi saya di penjara dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Dia mengingatkan saya untuk tidak menulis pernyataan jaminan apa pun untuk melepaskan Falun Dafa.
Bukankah saya harus berterima kasih kepada putra yang begitu baik? Bukankah saya harus meminta maaf kepadanya atas semua kerugian yang dia alami karena saya? Dulu, saya selalu berpikir, “Kerusakan telah terjadi, apa gunanya meminta maaf? Saya ibunya, mengapa saya harus meminta maaf padanya?” Nyatanya, saya masih tidak bisa melepaskan kesombongan saya.
Setelah saya menulis surat permintaan maaf kepada putra saya, kondisinya membaik tetapi tidak sembuh total. Kemudian, teman lain menelepon dan bertanya apakah saya membenci Partai yang sedang berkuasa. Tiba-tiba, saya mengerti bahwa saya belum melenyapkan keterikatan terhadap kebencian.
Guru berkata,
“Jika orang Xiulian hanya dapat melepas secara permukaan, namun dalam benak hati masih menggenggam, mempertahankan sesuatu, mempertahankan kepentingan anda yang paling esensial dan tidak membiarkannya dilukai orang, saya beri tahu anda sekalian, itu adalah Xiulian palsu! Kalau dalam hati anda sendiri sedikit pun tidak tergerak, anda tak akan dapat meningkat selangkah pun, itu adalah menipu diri sendiri. Hanya bila anda sungguh-sungguh meningkat dari dalam hati, barulah anda benar-benar meningkat.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)
Kembali ke Kultivasi Sejati
Saya tidak berkultivasi dengan teguh selama beberapa tahun. Saya hanya berkultivasi di permukaan sehingga saya tidak benar-benar meningkat atau menghilangkan keterikatan. Sekarang ketika saya memancarkan pikiran lurus, saya memperhatikan untuk melenyapkan kebencian. Saya merasakannya jauh lebih sedikit. Sekarang, setiap kali kebencian muncul, saya segera menyadarinya dan menyingkirkannya. Saya membacakan puisi Guru,
“Jangan berkeluh-kesah.
Pertahankan kebajikan anda.” (“Mengurai Rintangan yang Menyesatkan Anda,” Hong Yin IV)
Saya menjadi ceria lagi. Meskipun taraf kondisi kultivasi saya tidak bagus, saya telah membuat kemajuan yang signifikan.
Putra saya sudah sembuh total dari depresi. Saat saya terus meningkatkan Xinxing, kesehatan putra saya meningkat. Keluarga dan teman saya hampir tidak percaya. Segala sesuatu yang terjadi seperti mimpi. Putra saya tiba-tiba menjadi depresi dan tiba-tiba sembuh! Melihatnya sekarang, tidak ada yang tahu bahwa dulunya dia begitu tertekan.
Dia kembali kuliah tanpa rasa khawatir. Semua orang bahagia. Dia sedang mempelajari kursus profesional favoritnya dan mendapat nilai bagus dalam ujian akhirnya. Semuanya harmonis karena dia bisa belajar Fa dan membantu saya dalam beberapa proyek pembuktian kebenaran Fa.
Ini seperti yang Guru katakan kepada kita,
“Praktisi kita di tengah Xiulian walau menemui kerunyaman apa pun, jika anda dapat memeriksanya dari dalam diri sendiri, memeriksa penyebabnya dari diri sendiri, masalah apa pun dapat anda selesaikan. Saat menemui masalah, harus selalu mencari ke dalam. Tadi saya sudah katakan, bukan karena orang lain bersikap bagaimana terhadap anda, melainkan pihak anda yang tidak selaras. Umpama saja, keseluruhan dari sebuah badan langit adalah sangat selaras, di bagian anda sini tidak selaras, maka itu hanyalah masalah di bagian anda sini ada sesuatu yang terpuntir, anda sudah tidak selaras dengan orang lain. Saat anda mencari penyebabnya dari diri sendiri, memutar kembali masalahnya, maka ia sudah jadi selaras, sudah reda, semuanya sudah kembali baik dan harmonis dengan anda. Ini hanya memberi sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan suatu prinsip seperti ini.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)