(Minghui.org) Banyak praktisi yang bukan orang Tionghoa belum lama ini bergabung pada sesi pelatihan platform RTC. Meskipun bahasa Mandarin bukan bahasa ibu mereka, mereka telah mengklarifikasi fakta dan mendorong orang-orang di Tiongkok agar mundur dari keanggotaan pada Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya. Mereka telah melakukannya dengan baik, dan saya amat tersentuh dengan ketulusan mereka. Beberapa belajar pengucapan kata-kata Mandarin melalui pinyin sehingga mereka dapat membacakan teks melalui telepon.
Suatu hari saya berada di ruang pelatihan ketika seorang praktisi menelepon dan mulai membacakan teks. Dia menyikapinya dengan sangat serius. Meskipun pengucapannya tidak sepenuhnya tepat dan beraksen, keinginannya untuk menyelamatkan orang-orang di Tiongkok mendatangkan kehangatan di hati saya.
Saya memancarkan pikiran lurus sementara mendengarkan percakapan. Orang yang ditelepon di Tiongkok adalah anggota PKT, maka praktisi bertanya apakah dia bisa memberikan nama samaran ‘Fuhai’ untuk membantu orang itu mundur dari PKT.
Pria itu tidak mengerti yang dimaksud praktisi, tetapi dia tidak meletakkan telepon. Saya bisa mendengar pria itu berbicara dengan seseorang di sebelahnya. Praktisi terus berbicara, tetapi pria itu akhirnya menutup telepon.
Praktisi tidak menyerah. Dia menelepon kembali dan lanjut mengklarifikasi fakta. Pria itu tidak menjawab selama beberapa waktu dan berkata dia tidak mengerti, dan memutus percakapan kembali.
Rekan praktisi kemudian bertanya apakah saya bisa menelepon pria itu. Saya sungguh tersentuh dengan tekad dan ketulusan rekan praktisi, maka saya kali ini menelepon pria itu.
Saya berkata pada pria itu, “Seseorang yang bukan orang Tionghoa baru saja menelepon anda. Pengucapan bahasa Mandarinnya kurang baik, tetapi maksudnya baik. Dia ingin tahu apakah anda ingin mundur dari PKT dengan nama samaran “Fuhai’?
Pria itu setuju, dan saya mendapat kesempatan sembilan menit memberi tahunya tentang fakta Falun Dafa. Saya juga menyarankan pria itu agar mengingat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik.” Saya utarakan banyak orang diberkati setelah mengatakan kalimat ini.
Rekan praktisi berterima kasih pada saya setelah pembicaraan telepon. Saya sambil menangis memberitahunya bahwa saya lah yang harus berterima kasih padanya. Ada demikian banyak kisah menyentuh semacam ini di ruang pelatihan RTC.
Para praktisi Tiongkok tumbuh berbicara dalam bahasa Mandarin. Kita barangkali memandangnya sebagai hal mudah untuk dilakukan. Saya bertanya pada diri sendiri apakah saya menghargai kesempatan yang diberikan pada saya. Dibandingkan praktisi yang tidak berbahasa Mandarin, apakah saya telah melakukan yang terbaik untuk menggunakan kemampuan saya dalam berbahasa Mandarin untuk menyelamatkan orang-orang di Tiongkok? Jawabannya “belum!” Dapatkah saya menggunakan waktu saya secara lebih efisien untuk mengklarifikasi fakta? Jawabannya adalah “Ya bisa!”
Saya bekerja dari rumah semenjak pandemi. Biasanya saya mulai bekerja pukul 9 pagi, tetapi itu sekaligus adalah waktu terbaik untuk menelepon ke Tiongkok. Maka saya akan berupaya keras untuk menelepon. Tetapi ketika saya memutuskan untuk memanfaatkan waktu yang secara lebih efisien, Shifu membantu, dan jadwal kerja saya berubah. Staf kantor akan menelepon ketika mereka butuh saya untuk bekerja. Sekarang, saya dapat membuat panggilan telepon di platform RTC di pagi hari dan masih bisa melakukan tugas kantor kemudian.
Terima kasih Shifu, telah memerhatikan saya!