Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menyingkirkan Sifat Iri Hati

9 Feb. 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya ingin membagikan pengalaman dengan anda terkait bagaimana saya menyingkirkan keterikatan iri hati.

Guru berkata, “Jika sifat iri hati tidak disingkirkan tidak akan memperoleh buah sejati, mutlak tidak akan memperoleh buah sejati.” (Ceramah Tujuh, Zhuan Falun)

Keterikatan saya pada rasa iri hati begitu kuat dan tersembunyi. Saya selalu menemukan alasan untuk menutupi keterikatan tersebut bahkan setelah saya mendeteksinya. Saya tidak ingin menghadapi sifat iri hati karena saya belum mampu melepaskan keterikatan pada nama dan kepentingan pribadi.

Saya memutuskan untuk meluruskan diri sendiri dengan mulai melafal Fa. Sebuah ujian datang keesokan harinya setelah saya melafakan Fa Guru, “Sejati Berkultivasi.”

Rekan kerja saya, yang sama-sama memiliki pekerjaan yang sama, terpilih untuk mengikuti pelatihan pengembangan profesional lebih lanjut. Saat mendengar berita ini saya merasa kecewa. Saya merasa bahwa saya tahu lebih banyak dan mampu melakukan pekerjaan lebih baik. Saya berpikir bahwa sayalah yang seharusnya terpilih untuk pergi ke sesi pelatihan itu. Saya merasa marah dengan atasan saya dan membenci rekan kerja saya.

Pelatihan itu sendiri sebenarnya tidak menarik bagi saya karena bersifat teoritis dan tidak berguna. Saya mencari ke dalam, bertanya pada diri sendiri, mengapa hati saya jadi tidak seimbang. Saya menyadari bahwa ini disebabkan oleh perasaan bahwa atasan saya tidak menghargai usaha saya di tempat kerja.

Guru berkata,

“Apa yang saya ajarkan kepada anda adalah Fa untuk berkultivasi Buddha dan berkultivasi Tao, tetapi kalian malah mengeluh kepada saya karena mengalami kerugian dalam kepentingan pribadi di tengah manusia biasa, dan bukan merasa risau terhadap keterikatan hati di tengah manusia biasa yang belum mampu anda lepaskan, apakah ini Xiulian?” (“Sejati Berkultivasi,” Petunjuk Penting Gigih Maju)

Saya bertanya pada diri sendiri apakah seorang praktisi sejati memiliki keterikatan pada sifat iri hati. Jawabannya tidak. Jadi saya berkata pada diri sendiri bahwa saya adalah murid Guru, dan akan menghilangkan iri hati saya.

Saya bertanya pada diri sendiri apakah saya melakukan pekerjaan lebih baik dibandingkan rekan saya. Belum tentu. Secara objektif, dia bekerja lebih keras dari pada saya di tempat kerja. Namun, konsep saya selalu memberikan kesan salah bahwa saya lebih unggul dari pada orang lain. Seiring waktu saya hanya bisa melihat kelebihan saya saja, tanpa melihat kelebihan orang lain.

Guru mengatur segala sesuatu di jalur saya. Saya menyadari bahwa ini adalah ujian, sehingga saya bisa mengenali sifat iri hati saya. Saya berpikir bahwa inilah waktunya untuk menghadapi keterikatan iri hati dan melenyapkannya. Saya melafalkan “Sejati Berkultivasi,” berulang kali dan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkannya.

Guru berkata,

“Sesungguhnya, ketika kalian merasa kesal karena nama, kepentingan dan perasaan di tengah manusia biasa telah dicederai, itu sudah merupakan ketidaksanggupan melepas keterikatan hati manusia biasa. Kalian haruslah ingat! Xiulian itu sendiri tidaklah menderita, kuncinya adalah tidak sanggup melepas keterikatan manusia biasa. Ketika nama, kepentingan dan perasaan kalian harus dilepas barulah terasa menderita.” (“Sejati Berkultivasi,” Petunjuk Penting Gigih Maju)

Ketika saya meninjau masalah ini dengan tenang dan melihat kelebihan rekan kerja saya, saya setuju bahwa dia adalah orang yang tepat untuk dipilih mengikuti pengembangan profesional.

Malam itu, saya bermimpi mengeluarkan banyak makhluk berbentuk aneh dari tubuh saya. Gejala yang mengganggu perut saya di malam hari menghilang setelah itu.

Terima kasih Guru, karena telah membuat pengaturan ini untuk membantu saya meningkatkan diri dalam jalur kultivasi.