Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Guru Melindungi Saya Setelah Wajah Tersiram Air Panas

13 Maret 2021 |   Diceritakan oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Hebei, Tiongkok

(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi lanjut usia yang belum menerima pendidikan. Seorang rekan praktisi membantu menulis artikel ini untuk berbagi pengalaman saya dalam membangkitkan hati nurani orang-orang selama pandemi.

Membagikan Materi Informasi Dafa

Virus PKT (virus corona) merebak selama Tahun Baru Imlek 2020. Pada Hari Tahun Baru, saya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang yang mengunjungi saya saat perayaan. Keesokan harinya, desa saya diisolasi. Saya pergi ke pintu masuk desa dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang yang muncul di sana, serta beberapa orang yang tinggal di desa saya.

Saya telah mengumpulkan banyak nama orang yang ingin mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT), Liga Pemuda Komunis, dan Pionir Muda. Tetapi karena penguncian, saya tidak dapat mengunjungi praktisi yang dapat mengunggah daftar pemunduran ke situs web.

Saya berpikir, “Tidak ada yang bisa mengganggu saya. Meskipun pintu masuk dijaga, saya harus keluar.” Meminta Guru untuk menguatkan, dan memancarkan pikiran lurus agar penjaga tidak melihat saya.

Saya mengendarai sepeda listrik roda tiga ke pintu masuk desa. Sekitar lima orang menjaga pintu masuk, dan ada spanduk yang menghalangi jalan. Saya berkata pada diri sendiri, "Tidak apa-apa, mereka tidak dapat melihat." Saya berkendara melewati mereka. Dengan satu tangan memegang setang dan tangan lainnya mengangkat spanduk, saya turun. Para penjaga tidak melakukan apa pun. Seolah-olah mereka tidak melihat saya sama sekali.

Ketika saya mendekati rumah praktisi, tumpukan besar batu bata menghalangi jalan dan sepeda listrik roda tiga saya tidak dapat lewat. Saya menyingkirkan beberapa batu bata dan mencoba melewatinya, tetapi sepeda roda tiga saya mogok.

Hari mulai gelap dan saya entah berada di mana. Saya meminta bantuan Guru, “Guru, tolong bantu saya lewat. Saya harus memberikan daftar nama kepada praktisi." Saya kemudian naik sepeda roda tiga, menginjak pedal gas, dan saya berhasil melewatinya! Sungguh menakjubkan.

Setelah melihat rekan praktisi, saya tidak dapat menahan tangis seolah-olah kami adalah keluarga yang telah lama berpisah. Saya bertanya padanya, "Apa yang harus kita lakukan dalam situasi ini?"

Kembali ke rumah, saya terus bertanya pada diri sendiri bagaimana membangunkan hati nurani orang-orang selama penguncian. Saya sangat cemas. Saya tidak bisa duduk diam tanpa melakukan apa-apa. Saya berpikir, “Desa ini terkunci, tetapi saya akan keluar apa pun yang terjadi.”

Karena semua orang ada di rumah, saya memutuskan untuk mengirimkan materi klarifikasi fakta melalui pintu mereka. Saya mendapat beberapa materi informasi Dafa dari seorang rekan praktisi dan membagikannya pada malam hari. Menyelesaikan desa tempat tinggal saya terlebih dahulu dan kemudian membagikan materi di desa-desa tetangga.

Saya kemudian bekerja sama dengan praktisi Amy untuk membagikan materi. Suatu hari, saya membawa 60 pamflet ke tempat Amy, tetapi dia merasa membutuhkan lebih banyak. Praktisi yang membuat ini telah bekerja sangat keras sehingga dia tidak punya waktu untuk makan. Dengan banyaknya desa di luar sana, berapa lama orang harus menunggu untuk mendapatkan salinan untuk rumah tangganya?

Saya dengan tulus berharap lebih banyak praktisi dapat membantu kami. Segera, Guru mengatur praktisi lain untuk mengirimkan materi klarifikasi fakta kepada kami. Amy dan saya membagikannya malam itu.

Berurusan Dengan Luka Bakar Wajah dan Kaki

Suatu hari setelah makan malam, saya bersiap-siap untuk keluar dan membagikan brosur, dan perlu mengisi ulang termos yang ada di ruangan lain. Saya mengambil ketel, dan ketika berjalan keluar dari dapur, saya tersandung, dan air mendidih terciprat ke wajah dan kaki saya.

Pikiran pertama saya adalah, “Jangan mencoba mengganggu saya dalam membangunkan hati nurani orang. Jika berani melepuhkan saya, hati-hati. Saya akan melepuhkanmu!" Meskipun wajah saya terasa sakit karena terbakar, saya tidak khawatir. Saya mengoleskan pasta gigi di pipi kanan yang mengalami luka bakar paling parah, memakai masker karena pandemi, dan pergi ke rumah Amy.

Amy melihat dan bertanya apakah saya baik-baik saja. Saya mengatakan kepadanya baik-baik saja. Malam itu kami masing-masing membagikan lebih dari 80 eksemplar buku kecil Dafa dengan sisipan Mingguan Minghui.

Sakit di wajah saya hilang dan lupa semuanya sampai saya pulang jam 11 malam. Saya mencoba melepas masker tetapi tidak bisa karena telah basah dan menempel di wajah saya. Saya merobek masker, dan itu merobek beberapa kulit dan daging. Rasa sakitnya begitu kuat hingga keringat membasahi pakaian saya.

Ketika saya bangun keesokan paginya, menantu perempuan saya melihat dan memanggil putra saya, “Bangun! Lihat wajah ibu! Sangat mengerikan!" Wajah dan mata saya bengkak, dan wajah saya melepuh.

Putra saya membantu memeriksa apakah penglihatan saya tidak rusak. Dia ingin memberi obat di wajah, tetapi saya menolak. Dia tahu tentang kekuatan supernatural Dafa dan tidak memaksa.

Menantu perempuan saya menelepon putri saya, dan dia datang dengan pasangannya. Mereka ingin membawa saya ke dokter. Saya memberi tahu mereka, “Tidak perlu. Saya baik-baik saja."

Putra dan menantu saya mengambil obat tanpa memberitahu. Ketika saya duduk di sana tanpa curiga, putra saya mengoleskan obat di wajah sebelum saya tahu apa yang dia lakukan.

Keesokan harinya, seluruh wajah saya menjadi keropeng hitam besar. Pada malam hari, putra dan menantu saya membawa ke dokter untuk menghilangkan keropeng. Dokter mengangkat keropeng, memperlihatkan dagingnya.

Dokter ingin memberi saya infus untuk mencegah infeksi. Saya mengatakan kepadanya, "Saya tidak akan mengalami infeksi. Setiap luka yang saya dapatkan selalu sembuh keesokan harinya. Saya tidak minum obat atau suntikan selama bertahun-tahun. Saya baik-baik saja."

Dokter berkata, "Tanpa obat atau infus, anda mungkin terkena infeksi." Akhirnya, mereka memasang plester pada saya dengan paksa.

Malam berikutnya, saya merobek plester setelah anak-anak saya pergi. Pembengkakan di wajah saya hilang keesokan harinya. Saya beristirahat selama tiga hari sebelum bergabung dengan Amy untuk mendistribusikan materi klarifikasi fakta.

Dahi kanan saya mengeluarkan nanah selama beberapa hari, tapi saya tidak menganggapnya serius. Saya pergi keluar pada malam hari dengan memakai masker dan topi, jadi tidak ada yang bisa melihat wajah saya. Dalam waktu sekitar seminggu, luka bakar sembuh tanpa meninggalkan bekas.

Gangguan

Gangguan kemudian terjadi lagi. Tangan saya sangat kesakitan sehingga saya tidak bisa memegang setang sepeda roda tiga. Saya berhasil memegang dengan jari-jari saya dan terus membagikan materi Dafa.

Suatu hari saya dan Amy pergi ke desa yang lebih jauh. Desa itu berada di atas lereng besar yang sangat sulit untuk didaki. Ketika saya berhasil mencapai puncak dan melihat ke belakang, saya melihat Amy di kejauhan pergi ke arah yang berlawanan. Saya tidak tahu ke mana dia pergi, tetapi saya memutuskan untuk menyelesaikan pembagian materi di desa. Ketika saya pulang hari itu, hampir jam satu pagi.

Dengan kekuatan dari Guru, Amy dan saya selesai membagikan pamflet ke setiap rumah tangga di lebih dari sepuluh desa, sementara praktisi lain meliput desa-desa yang tersisa di daerah kami.

Ketika pembatasan kuncian dilonggarkan, kami melanjutkan klarifikasi fakta dan membujuk orang untuk mundur dari tiga organisasi komunis. Setelah orang-orang memahami fakta kebenaran, kami memberi mereka salinan jurnal Minghui. Efeknya sangat bagus.

Mencari ke Dalam

Saya mencari ke dalam dan menyadari mengapa saya tersiram air hari itu. Itu karena saya gagal mempertahankan Xinxing. Sebelumnya pada hari itu, saya menyalahkan anak-anak saya karena tidak membantu saya, meneriaki mereka, dan mengatakan hal-hal buruk. Ini menciptakan celah bagi kejahatan untuk mengeksploitasi dan mengganggu saya.

Saya juga sangat ingin membangunkan hati nurani orang-orang sehingga keterikatan saya dalam melakukan sesuatu dapat mengganggu. Setiap kali saya keluar, saya bersujud kepada Guru dan berkata, “Guru, saya akan membangunkan hati nurani orang. Tolong jaga agar setan busuk jahat tidak mengganggu saya."

Suatu hari, saya terpisah dari Amy dan tersesat dalam perjalanan pulang. Setelah mengembara beberapa mil, saya masih tidak dapat menemukan jalan kembali. Saya berpikir, “Mengembara seperti ini tidak akan membantu. Saya harus bertanya kepada Guru!"

Saya bertanya kepada Guru dalam hati, “Guru, saya tersesat dan tidak dapat menemukan jalan pulang. Tolong tunjukkan jalannya!” Saya terus melaju. Pikiran tiba-tiba menjadi jernih. Saya mengikuti jalan dan sampai di rumah.

Saya mencari ke dalam dan menemukan apa yang menyebabkan gangguan tersebut. Sebelumnya pada hari itu, saya bertemu dengan seorang pria yang ingin mengambil foto saya. Meskipun saya mengklarifikasi fakta kepadanya, saya masih merasa takut dia akan melaporkan saya ke pihak berwenang.

Guru berkata:

“...karena pengikut Dafa adalah satu-satunya harapan bagi manusia di dunia tak peduli di pelosok mana pun di berbagai wilayah di dunia untuk dapat tertolong.” ("Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan," Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 10)

Guru telah sangat menderita; Apa arti penderitaan kecil saya ini? Saya akan mendengarkan Guru, dan keyakinan tidak pernah goyah pada Guru dan Fa. Saya harus cepat membangunkan hati nurani orang dalam waktu yang terbatas. Saya memiliki perlindungan Guru, dan tidak ada yang dapat mengganggu saya.