Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Empat Warga Ningxia Disidang Karena Keyakinan Mereka Pada Falun Gong, Para Pengacara Diancam Sebelum Persidangan

18 Maret 2021 |   Oleh Koresponden Minghui di Wilayah Otonomi Ningxia, Tiongkok

(Minghui.org) Empat warga Kota Shizuishan, Daerah Otonomi Ningxia, disidang pada tanggal 12 Januari 2021 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah metode kultivasi dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Sebelum proses persidangan, pengadilan menipu pengacara dan keluarga para praktisi agar pergi ke pengadilan. Salah seorang pengacara dijebak agar mengembalikan kuasa hukum dan hak perwakilan hukumnya dicabut oleh hakim. Tiga orang pengacara lainnya diintimidasi dan dijadikan sasaran “edukasi politik” oleh hakim dan kepolisian.

Sisa tiga pengacara lainnya melakukan pembelaan tidak bersalah bagi para praktisi selama proses persidangan. Empat praktisi juga berbagi pengalaman perubahan positif yang mereka alami setelah belajar Falun Gong. Mereka berargumen bahwa mereka tidak melanggar hukum apapun dengan mempraktikkan keyakinan mereka dan mencoba menjadi orang yang baik. Hakim menunda persidangan tanpa memberikan putusan.

Penangkapan

Tiga praktisi, Shi Meilan, Chen Xiuping dan Yu Dezhen, pertama-tama ditangkap pada tanggal 30 April 2020, dan dibebaskan pada malam yang sama. Mereka ditangkap lagi pada tanggal 16 Mei, bersama dengan praktisi keempat, Liu Cuimei. Polisi menggeledah rumah mereka dan menyita telepon seluler, materi bacaan Falun Gong, dan beberapa baju mereka. Liu dipukuli di kantor polisi.

Selama interogasi, polisi memperlihatkan foto-foto dari keempat praktisi ini yang diambil pada bulan Mei 2020 tanpa sepengetahuan mereka. Beberapa foto diambil dari dalam mobil. Polisi mengatakan bahwa mereka telah mengawasi kegiatan sehari-hari para praktisi sejak penangkapan pertama mereka pada bulan April. Mereka tahu benar kapan praktisi pergi keluar siapa yang mereka temui dan dengan siapa mereka berbicara.

Polisi mengambil foto dari pakaian-pakaian yang disita dari para praktisi sebagai bukti untuk menyamakan dengan video pemantau. Mereka juga mengumpulkan sampel darah dan sidik jari mereka. Pada malam hari tanggal 16 Mei, para praktisi dibebaskan dengan jaminan.

Para praktisi ditangkap lagi pada tanggal 27 Juli dan sejak itu ditahan di Pusat Penahanan Shizuishan. Penangkapan mereka disetujui oleh Kejaksaan Dawukou pada tanggal 18 Agustus.

Hakim Mengintimidasi Para Pengacara Setelah Menipu Mereka Pergi Ke Pengadilan

Pada awal Desember 2020, Pengadilan Distrik Dawukou menginformasikan keluarga para praktisi dan pengacara bahwa sebuah persidangan telah dijadwalkan pada tanggal 8 Desember.

Saat pengacara Chen pergi ke pengadilan pada tanggal 7 Desember untuk memproses berkas-berkas kasusnya, hakim dan seorang lainnya meminta untuk melihat Surat Kuasa Hukumnya. Ternyata orang itu adalah petugas dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Huinong, si pengacara berhasil mengambil berkasnya tetapi direbut oleh polisi. Karena polisi tidak mau mengembalikan berkasnya, pengacara harus tidak dapat mewakili Chen.

Pada hari berikutnya, sisa tiga pengacara dan keluarga para praktisi datang ke pengadilan untuk menghadiri persidangan. Mereka disambut oleh para staf pengadilan dan petugas polisi yang pura-pura menjadi bagian dari pengadilan. Setiap pengacara kemudian dibawa ke sebuah ruangan terpisah untuk diinterogasi dan edukasi politik.

Pengacara pertama ditanya siapa yang merekomendasikan kepadanya keluarga-keluarga para praktisi, siapa yang mengontraknya, siapa yang membayar biaya pengacaranya. Pengacara itu menolak menjawab pertanyaan. Seseorang meminta untuk melihat lisensi hukumnya. Pengacara berkata bahwa orang yang menanyakan itu tidak terlihat seperti hakim, jadi dia meminta untuk melihat identitas orang yang menanyakan lisensinya. Orang itu tidak mau memperlihatkan kartu identitasnya dan kemudian pergi. Si pengacara kemudian mendengar bahwa orang itu ternyata petugas dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Huinong.

Pengacara kedua ditanyakan pertanyaan yang serupa, dan dia membalas bahwa pertanyaan-pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan persidangan.

Pengacara ketiga diintimidasi oleh seseorang yang mengaku bahwa dia adalah wakil ketua pengadilan. Orang itu berkata kasus-kasus Falun Gong sangat sensitif dan bagaimana pengacara itu berani mewakili seorang praktisi Falun Gong, berpergian sejauh 1126 km dari Provinsi Henan menuju Ningxia untuk menghadiri persidangan. Pengacara itu tidak menjawab pertanyaan sebaliknya mengecam hakim itu karena telah menipu mereka datang ke pengadilan untuk menerima intimidasi.

Hakim mencoba menekan keluarga pengacara ketiga ini agar tidak menggunakan jasanya tetapi gagal. Pengadilan kemudian menghubungi Biro Kehakiman di Beijing dan Provinsi Henan untuk menginvestigasi latar belakang pengacara ini.

Persidangan

Beberapa hari kemudian, pengadilan menginformasikan kepada para pengacara dan keluarga praktisi bahwa mereka telah menjadwalkan persidangan pada tanggal 12 Januari 2021.

Yu tidak setuju untuk menghadiri persidangan secara daring. Hakim menunda persidangan selama setengah jam lalu melanjutkannya. Hanya satu orang dari setiap keluarga praktisi yang diperbolehkan untuk menghadiri persidangan.

Setelah mengetahui bahwa pengacara itu tidak bisa membela dirinya di pengadilan, Chen tidak mau menggunakan pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan yang telah diintruksikan untuk membacakan pengakuan bersalah bagi dirinya. Chen membela dirinya sendiri dan memberikan kesaksikan sendiri.

Yu berkata bahwa dia menyaksikan bagaimana Falun Gong menyembuhkan penyakit mematikan ayahnya dan memperpanjang hidup ayahnya selama 20 tahun. Terkesan oleh kekuatan penyembuhan Falun Gong, dia juga mulai berlatih Falun Gong.

Chen mengemukakan bahwa dia juga berlatih Falun Gong untuk menjadi orang yang lebih baik dengan hidup berdasarkan prinsip Falun Gong yaitu “Sejati-Baik-Sabar.” Dia berkata dia menjadi seorang istri, ibu, putri, tetangga dan warga yang baik karena keyakinannya ini. Dia bertanya kepada jaksa bagaimana dengan membagi-bagikan materi Falun Gong untuk membangkitkan kesadaran mengenai penganiayaan bisa melanggar hukum atau mencelakai orang.”

Shi berkata semua yang dia telah lakukan, termasuk berlatih Falun Gong dan membangkitkan kesadaran terhadap penganiayaan, adalah berada dalam cakupan hak asasi warga yang dilindungi oleh konstitusi. Liu juga menyatakan bahwa dia berlatih Falun Gong untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan wataknya.

Tiga pemgacara yang mewakili Yu, Shi dan Liu membacakan pembelaan tidak bersalah bagi klien mereka. Mereka berargumen bahwa penganiyaan tidak memiliki dasar hukum dan mengemukakan bahwa jaksa telah gagal memberikan barang bukti yaitu hukum mana yang telah dilanggar oleh klien mereka atau kejahatan apa yang klien mereka telah lakukan pada orang lain atau masyarakat. Para pengacara mendesak hakim agar membuat keputusan berdasarkan hukum atau hati nurani mereka, bukan karena tekanan politik dari rezim komunis.