Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita Liaoning Mengalami Diabetes setelah Lima Tahun Dipenjara

22 Maret 2021 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Chen Yongchun, 50 tahun, menderita diabetes saat dipenjara karena keyakinannya. Pada saat dia dibebaskan tanggal 18 Oktober 2020, dia telah kehilangan sebagian besar penglihatannya. Dia juga mengalami disorientasi dan kurus.

Chen, yang berasal dari Kota Yingkou, Provinsi Liaoning, ditangkap pada tanggal 19 Oktober 2015 karena menuntut Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok yang memerintahkan penganiayaan terhadap keyakinannya pada Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) pada tahun 1999.

Polisi menggeledah rumahnya dan menyita lebih dari 40 buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong, materi informasi Falun Gong, laptop, printer, ponsel, dua media player, dan barang-barang pribadi lainnya.

Dia mencoba untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong dan mendesak petugas polisi untuk tidak ambil bagian dalam penganiayaan. Mereka menjawab, “Berani-beraninya Anda masih membicarakannya? Kami menahan Anda agar kami bisa mendapatkan bonus.”

Selama setahun dan tujuh bulan, dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Yingkou. Penjaga menahannya dalam posisi seperti elang di papan sebanyak tiga kali karena dia meneriakkan “Falun Dafa baik” sebagai protes. Dia ditinggalkan di papan sepanjang waktu dan hanya dilepaskan ketika dia perlu ke kamar kecil atau makan. Narapidana menyumbat mulutnya dengan kain jika dia berteriak “Falun Dafa baik” lagi. Para penjaga juga menghasut narapidana untuk menuangkan air ke hidungnya atau menginjak dadanya. Dia tercekik dan hampir pingsan.


Peragaan penyiksaan: Ditahan dalam posisi seperti elang

Penjaga melarang orang lain berbicara dengan Chen dan terus-menerus memarahinya. Dia juga dipaksa bekerja berjam-jam tanpa dibayar. Ketika dia menolak untuk patuh, penjaga memukulinya.

Chen dijatuhi hukuman lima tahun oleh Pengadilan Distrik Bayuquan pada awal tahun 2017 dan dipindahkan ke Penjara Wanita Shenyang pada bulan Mei.

Setelah satu bulan penyiksaan dan pencucian otak intensif, dia ditugaskan ke bengkel untuk melakukan kerja paksa. Didiagnosis menderita diabetes pada 2019, dia dirawat di rumah sakit tiga kali namun kondisinya memburuk.

Pada saat dia dibebaskan pada tanggal 18 Oktober, suaminya sangat sedih melihat isrinya yang kurus di depannya. Terlepas dari kondisinya, polisi terus mengganggunya di rumah dan dia masih hidup dalam ketakutan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Liaoning Woman Jailed Five Years for Her Faith, Subjected to Inhuman Torture