(Minghui.org) Meski penganiayaan brutal dilakukan pada mereka oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999, para praktisi Falun Dafa tetap gigih membangkitkan kesadaran publik akan penganiayaan dan berbagi kebaikan Falun Dafa. Saat orang-orang belajar melafal kalimat mukjizat “Falun Dafa Hao (baik), Sejati-Baik-Sabar baik,” dan saat mereka memutuskan hubungan mereka dengan PKT dan organisasi afiliasi/pemudanya, mereka diberkati dengan kesehatan yang baik dan kebahagiaan. Di bawah ini adalah empat kisah seperti ini yang dikirim oleh empat orang praktisi di Provinsi Hebei, Liaoning, Heilonjiang, dan Shandong di Tiongkok.
Diberkati Karena Mendukung Falun Dafa
Tumor Hilang
Saya seorang praktisi Falun Dafa di Provinsi Hebei. Saudara perempuan saya didiagnosis menderita kanker ginjal dua tahun lalu. Dia menjalani operasi besar di sebuah rumah sakit besar. Salah satu ginjal dan tiga tumor di bagian perutnya diangkat. Salah satu tumornya seukuran bakpao. Setelah operasi dan kemoterapi, dia sangat lemah dan sering dirawat.
Dua tahun kemudian, tumor lain muncul di bagian perutnya lagi. Dia dijadwalkan untuk operasi pada bulan Desember 2020. Setelah semua persiapan di laboratorium dan pemeriksaan, sebelum dia didorong ke dalam ruang operasi, dokter bedah melihat hasil MRI dan tidak menemukan adanya tumor. Dokter bedah pun segera membiarkannya pulang.
Saudara perempuan saya kegirangan. Sebuah keajaiban telah terjadi! Dia dengan tulus melafal “Falun Dafa Hao (baik)” tanpa henti sejak dia menemukan tumor itu muncul kembali. Dia berkata ini berkat Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, yang telah menyelamatkan dirinya.
“Falun Dafa Akan Menang dan Partai Komunis Akan Kalah!”
Meski penganiayaan masih terus merajarela setelah dua dekade, orang-orang yang memahami fakta kebenaran tidak lagi takut pada kediktatoran PKT. Seorang wanita di Provinsi Liaoning berkata pada tetangganya, “Biarkan saya memberitahu kamu, Falun Dafa akan menang dan Partai Komunis akan kalah!” Si tetangga itu bingung, “Bagaimana kamu berkata begitu? Partai Komunis masih berkuasa di Tiongkok!”
Dia menjawab tetangganya, “Kamu tidak akan bisa mendapatkan informasi yang benar dan berarti dari berita propaganda! Saya membaca berita-berita bahwa banyak orang yang memiliki hubungan dekat dengan PKT – telah meninggal saat pandemi. Saat itu, mereka yang sekarat dan hidup kembali adalah yang melafal “Falun Dafa Hao (baik)”. Para praktisi Falun Dafa sedang memberi tahu kita fakta kebenaran. Siapakah yang akan menang pada akhirnya? Mereka yang memberi tahu fakta kebenaran atau mereka yang senantiasa membohongi orang lain?”
Tetangganya berkata, “Sejumlah saudara saya juga berlatih Falun Dafa. Saya tahu Partai Komunis tidak baik dan sangat jahat.”
Memutuskan Hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok
Ibu Mempelajari Fakta Kebenaran dan Membuat Keputusan Tepat
Pada paruh pertama 2015, seorang anak lelaki di Provinsi Heilongjiang berada dalam tahun terakhir di sebuah sekolah menengah yang terkenal di sebuah kota. Ibunya menyewa sebuah rumah dekat sekolah untuk menemaninya. Nilai akademis anak itu selalu teratas di kelas, dan dia berada di ranking sepuluh besar di sekolah. Suatu hari guru sekolah mendekati ibu dari anak itu dan meminta putranya bergabung dengan organisasi pemuda PKT. Guru itu berkata, “Sekolah akan membuatnya menjadi anggota Partai Komunis.”
Ibu anak ini adalah seorang pegawai negeri di pemerintah daerah dan anggota Partai Komunis. Dia pikir bergabung dengan PKT akan baik bagi masa depan putranya, jadi dia pulang ke rumah dan menuliskan surat pengajuan keanggotaan untuk putranya. Setelah menulis surat pengajuan itu dan berdiri, punggungnya tiba-tiba sangat nyeri dan dia tidak bisa bergerak. Dia berpikir, “Saya tidak memiliki masalah sebelumnya. Kenapa bisa jadi begini tiba-tiba?”
Dia menjadi takut dan pergi ke rumah sakit. Dokter berkata dia mengalami syaraf kejepit. Dia beberapa kali mengerang kesakitan yang memerlukan perawatan setiap kalinya.
Salah seorang saudaranya adalah praktisi Falun Dafa dan memberitahu dirinya akan pentingnya mengundurkan diri dari PKT. Setelah dia mempelajari fakta kebenaran dan memahami sifat asli PKT, dia tidak hanya mengundurkan diri dari PKT sendiri tetapi juga membantu putranya mengundurkan diri dari organisasi-organisasi pemuda PKT.
Putranya berhasil diterima di universitas favorit. Sebelum hari orientasi putranya, sang ibu mengambil formulir pengajuan keanggotaan Partai Komunis yang pernah dibuatnya dan merobeknya. Setelah itu, syaraf kejepitnya sembuh total.
Putranya tamat dengan lancar dari universitas dan mendapatkan sebuah pekerjaan ideal meski adanya pandemi pada bulan Maret 2020.
“Untunglah Saya Telah Mendengar Peringatan Kakek!”
Ada seorang mahasiswa di daerah kami yang unggul dalam mata pelajarannya dan menjadi ketua kelas. Gurunya memintanya beberapa kali untuk bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok, tetapi dia tidak mau.
Alasannya tidak mau bergabung - ada hubungan dengan kakeknya, yang adalah seorang anggota Partai Nasionalis Kuomintang sebelum PKT merebut kekuasaan pada 1949. Karena kakeknya tidak melarikan diri ke Taiwan, dia telah melewati berbagai penganiayaan bagaikan neraka selama gerakan politik PKT yang tak terhitung banyaknya. Bahkan anak-anak di jalanan dihina secara verbal dan dianiaya secara fisik.
Keempat putra kakek ini menjadi korban prasangka buruk dan pelecehan sejak kecil. Mereka melalui banyak kesulitan sepanjang hidup mereka. Sebelum kakek meninggal dunia, dia mengingatkan semua anggota keluarganya: “Tidak ada anggota keluarga saya yang boleh bergabung dengan organisasi Partai Komunis apapun!”
Setelah tamat universitas, mahasiswa yang mendapatkan nilai tinggi ini melamar pekerjaan di sebuah perusahaan asing. Si pewawancara pertama-tama menanyakan apakah dia adalah anggota Partai Komunis Tiongkok. Karena dia menuruti peringatan kakeknya dan menolak bergabung dengan Partai Komunis, wawancara kerjanya berlangsung dengan mulus. Setelah pulang ke rumah, mahasiswa top ini dengan gembira memberi tahu keluarganya, “Untunglah saya mendengarkan peringatan kakek!”