Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menerobos Konsep Manusia

24 Maret 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Sudah lebih dari 24 tahun sejak saya mulai berlatih Falun Dafa. Saya berpartisipasi dalam permohonan damai untuk Falun Gong di Beijing pada tanggal 25 April 1999. Saya telah melakukan tiga hal yang Guru minta untuk dilakukan oleh praktisi. Namun, saya merasa saya tidak benar-benar mengikuti persyaratan Guru. Baru-baru ini, kekuatan lama hampir berhasil merenggut nyawa saya. Saya menyadari bahwa saya harus menghilangkan konsep manusia saya.

Dibawa ke Rumah Sakit

Saya mengunjungi putri saya di A.S. pada tahun 2019, dan tinggal di rumahnya. Pada Juni 2020, saya tiba-tiba merasa sangat lemah sehingga tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Saya mencoba mencari ke dalam untuk melihat apa celah saya, tetapi saya tidak menemukannya. Putri saya, yang juga seorang praktisi, dan saya memancarkan pikiran lurus. Sepertinya tidak ada perbaikan dalam kondisi saya.

Minggu berikutnya, saya selalu tertidur. Hanya sesekali sadar, saya tidak bisa makan kecuali beberapa teguk sup nasi. Seluruh tubuh terasa tidak enak. Saya berkata kepada putri saya, "Saya sangat tidak nyaman. Saya berharap saya akan mati."

Saya tidak terlalu sadar ketika mengatakan ini. Bahkan saya tidak ingat pernah mengatakannya. Di malam hari putri saya menemukan saya tidak sadarkan diri, dan saya mengalami kesulitan bernapas. Dia segera memanggil ambulans.

Saya dibawa ke rumah sakit. Putri saya kemudian memberi tahu saya bahwa saya dipasang ventilator. Kadar gula darah saya sangat tinggi. Saya mengalami gagal ginjal, dan membutuhkan cuci darah segera. Dokter memberi tahu putri saya untuk bersiap menghadapi yang terburuk.

Sebagai seorang praktisi, putri saya meminta bantuan Guru. Dia terus memancarkan pikiran lurus sambil menunggu di luar bangsal gawat darurat. Dia juga memberi tahu praktisi lokal untuk memancarkan pikiran lurus untuk saya.

Setelah perawatan darurat, saya dibawa ke ICU, tetapi tetap tidak sadarkan diri.

Keesokan harinya saya masih tidak sadarkan diri. Putri saya membawa pemutar suara dengan ceramah Guru ke rumah sakit dan meminta perawat untuk memutarkannya untuk saya. Setelah mendengar rekaman ceramah, saya sadar kembali di malam hari. Pada hari ketiga, ketika putri saya memainkan musik Dafa "Pu Du" kepada saya melalui telepon, air mata menutupi wajah saya. Pada hari keempat, saya membuka mata dan menggerakkan jari-jari saya. Pada hari kelima, saya bisa mengangkat tangan dan kaki saya dan saya bisa buang air kecil. Pada hari ketujuh, ventilator saya dilepas dan dipindahkan ke kamar umum.

Setelah saya sadar sepenuhnya, saya kembali merasa tidak nyaman. Saya berbaring di ranjang rumah sakit. Tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di benak saya: "Lebih baik mati daripada menderita seperti ini!" Saya bahkan sempat berpikir untuk memohon pada Guru agar membiarkan saya mati. Segera, pikiran lain - pikiran saya yang sejati - muncul di benak saya: “Saya tidak bisa mati. Jika saya mati, kerabat dan teman saya akan salah paham terhadap Dafa. Saya tidak boleh mati. Saya seharusnya tidak merusak reputasi Dafa!"

Pikiran saya menyangkal pengaturan kekuatan lama. Saya bisa makan setelah itu, dan keluar dari rumah sakit pada hari ke-14.

“Dialisis Seumur Hidup” adalah Manifestasi Palsu

Ketika saya keluar, seluruh tubuh saya terkena edema (penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh). Kaki kanan saya tidak bisa bergerak. Dokter berkata bahwa ginjal saya tidak berfungsi, dan saya harus terus menjalani cuci darah, tiga kali seminggu, untuk membersihkan racun dalam darah saya.

Saya berpikir, "Saya adalah seorang praktisi Dafa. Darah saya tidak seharusnya dibersihkan dengan dialisis." Jadi saya memberi tahu putri saya dan suaminya bahwa saya tidak akan melanjutkan cuci darah.

Menantu laki-laki saya bukanlah seorang praktisi. Dia bersikeras bahwa saya harus melakukan cuci darah. Dia dan putri saya kemudian membawa saya ke dokter. Saya bertanya kepada dokter apakah tidak apa-apa untuk tidak melakukannya. Dokter mengatakan saya akan mati atau perlu memanggil ambulans seperti terakhir kali.

Saya memberi tahu putri dan menantu saya bahwa saya tidak ingin melakukan cuci darah. Saya berkata bahwa saya berharap tabung untuk dialisis di tubuh saya akan dilepas. Tetapi dokter di pusat dialisis mengatakan bahwa mereka tidak memasukkan atau mengeluarkan tabung itu. Satu setengah bulan setelah saya menghentikan dialisis, putri saya membawa saya ke dokter lain yang dapat melepas selang. Dokter membaca laporan tes darah saya dan kemudian mengatakan bahwa tingkat racun dalam darah saya sangat tinggi. Dia mengatakan ginjal saya tidak berfungsi dan saya harus segera dirawat di rumah sakit dan menjalani cuci darah. Kalau tidak, saya akan kesulitan bernapas dan mungkin akan meninggal.

Saya berpikir, “Saya tidak perlu cuci darah. Saya memiliki Guru.” Mengingat bahwa menantu laki-laki saya bukanlah seorang praktisi, saya meminta putri saya untuk meneleponnya terlebih dahulu dan memberi tahu pendapat saya. Menantu laki-laki saya menjawab melalui telepon, “Saya orang biasa. Saya tentu saja mendengarkan dokter. Tapi kamu dan ibumu berbeda. Kalian adalah praktisi. Kamu harus memutuskan sendiri.”

Saya langsung tahu bahwa Guru sedang memberi saya petunjuk. Saya memberi tahu putri saya, “Saya tidak akan melakukan dialisis. Mari kita pulang."

Guru berkata :

“Bagi orang Xiulian, yang ditekankan adalah pikiran lurus. Jika pikiran lurus sangat kuat, apa pun juga dapat anda tangkal, apa pun dapat dilakukan. Karena anda adalah orang Xiulian, anda adalah orang yang melangkah di atas jalan Dewa, anda adalah orang yang tidak dikendalikan oleh unsur-unsur manusia biasa dan prinsip hukum tingkat rendah.” (“Ceramah Fa di Los Angeles”)

Dua hari kemudian, putri saya bertanya sekali lagi apakah saya akan mempertimbangkan dialisis. Saya menjawab dengan tegas, “Saya tidak akan melakukan cuci darah. Tolong minta dokter untuk melepaskan selang ini." Saya merasa rileks saat selang itu dilepas.

Dokter menyarankan agar saya tidak memberi garam pada makanan saya, dan juga memberikan daftar makanan yang tidak boleh saya makan. Saya mengabaikannya. Saya tidak berpikir ginjal saya bermasalah. Mengonsumsi garam tidak akan menyebabkan saya mengalami edema. Saya mengatakan kepada putri saya untuk menaruh garam seperti biasanya, karena saya tidak sakit.

Tiga bulan berlalu sejak saya menghentikan dialisis, dan edema berangsur-angsur hilang. Buang air kecil saya kembali normal.

Saya mengerti bahwa Guru membersihkan tubuh saya, karena saya tidak mengakui pengaturan kekuatan lama.

“Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit.”
(“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)

Menerobos Konsep Manusia

Setelah ujian hidup dan mati, saya melihat dengan cermat kultivasi saya sendiri. Saya menemukan beberapa keterikatan fundamental saya, serta konsep manusia yang telah lama terbentuk.

Kasih sayang pada Keluarga

Saya memiliki kasih sayang yang kuat kepada anggota keluarga saya. Sejak saya datang ke AS, saya sering memikirkan kampung halaman saya, saudara perempuan saya, saudara laki-laki, dan kerabat lainnya, yang banyak membantu saya setelah suami saya meninggal 19 tahun yang lalu. Saya merindukan mereka karena mereka perhatian kepada saya. Mereka banyak membantu saya - pada tingkat orang biasa, tetapi tidak pada tingkat kultivasi.

Saya melihat bahwa keterikatan saya pada anggota keluarga telah menjadi salah satu keterikatan mendasar saya. Saya telah menilai hal-hal dengan konsep manusia yang saya peroleh dari dunia manusia.

Mencari ke dalam

Ketika konflik terjadi, saya tidak mencari ke dalam. Sebaliknya, saya kesal dan marah. Menantu laki-laki saya bukanlah seorang praktisi. Dia sering berteriak di rumah, dan dia menderita mysophobia. Saya tidak menyukainya. Di permukaan saya bersikap sopan padanya, tetapi menurut saya dia sangat menyebalkan. Saat dia meneriaki putri saya, kasih sayang saya kepada putri saya membuat saya marah padanya. Saya tidak mencari ke dalam. Saya merasa kesal. Saya bahkan berpikir untuk menyarankan agar putri saya meninggalkannya dan kembali ke kampung halaman bersama saya. Situasi ini mengganggu saya untuk sementara waktu. Itu adalah alasan langsung yang menyebabkan karma penyakit saya dan membawa saya ke rumah sakit.

Guru Berkata:

“Manusia mempertimbangkan menurut konsepnya sendiri. Jika saya mengira seseorang baik atau ramah pada saya, saya akan katakan dia adalah baik. Atau seseorang telah membentuk suatu konsep yang berpautan. Ketika konsepnya memercayai seseorang baik, dia akan mengatakan orang itu baik.” (“Kerusakan Umat Manusia dan Konsep-konsep Berbahaya,” Zhuan Falun II)

“Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur Baik Buruk Seseorang.” (Ceramah 1, Zhuan Falun )

Saya menggunakan konsep manusia saya untuk menilai orang lain. Saya tidak mencari ke dalam sama sekali. Saya tidak berperilaku seperti seorang praktisi. Kekuatan lama memanfaatkan celah kebocoran ini.

Keterikatan Terhadap Karma Penyakit

Selain itu, saya ada ketakutan terserang penyakit. Ketika saya merasa tidak nyaman, saya khawatir saya menderita diabetes. Saya terus membandingkan gejala saya dengan pasien diabetes, yang mengarah pada manifestasi palsu diabetes. Sebenarnya saya memiliki ketakutan ini selama bertahun-tahun. Saya malu mengakuinya. Saya sekarang menyadari bahwa hanya dengan belajar Fa dengan baik dan memancarkan pikiran lurus lebih banyak, saya dapat menyingkirkan ketakutan ini, dan melenyapkan manifestasi palsu karma penyakit yang disebabkan olehnya.

Saya juga menemukan bahwa saya tidak mempercayai Guru dan Dafa sepenuhnya. Ketika saya merasa sakit, saya ragu apakah Guru masih menjaga saya. Saya terikat pada saat Pelurusan Fa akan berakhir, karena saya berharap saya bisa segera dibebaskan dari penderitaan. Saya juga memiliki keterikatan akan sifat iri hati, pamer, nama dan keuntungan, dan tidak sabar.

Sekarang saya melihat bahwa kesengsaraan saya baru-baru ini adalah hasil dari konsep manusia dan keterikatan hati saya, yang telah menghalangi kultivasi saya. Kekuatan lama mengambil kesempatan itu dan ingin mengambil hidup saya. Saya harus berkultivasi lebih baik dan melenyapkan keterikatan ini.

Guru menyelamatkan saya dari kesengsaraan baru-baru ini dan memberi saya kesempatan lain untuk menebus diri saya sendiri.

Guru berkata :

“Perubahan itu harus dari hakikinya. Maka saya katakan Xiulian adalah serius, kalian jika tidak mengubah diri sendiri dari hakiki yang sesungguhnya, apapun tidak ada gunanya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Para Pembimbing di Changchun)

Saya merasakan sekarang tentang keseriusan kultivasi. Tidak bisa asal-asalan. Melakukan tiga hal di permukaan saja tidak cukup. Kultivasi sejati adalah menerobos konsep manusia dan mengukur diri sendiri dengan standar Fa secara konstan.

Meskipun saya belum bisa melepaskan diri dari semua konsep manusia, saya membuat keputusan untuk mengubah diri saya sendiri dan benar-benar berjalan di jalur kultivasi. Setelah saya memahami ini, kondisi fisik saya meningkat pesat, dan saya tidak lagi merasa mengantuk saat memancarkan pikiran lurus.

Selama waktu terakhir yang terbatas, saya akan berkultivasi lebih rajin, memenuhi sumpah prasejarah saya, dan tidak mengecewakan perhatian Guru untuk saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi saya atas bantuannya yang tanpa pamrih.