Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Apa yang Memotivasi Kegigihan Kita?

31 Maret 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di luar Tiongkok

(Minghui.org) Sejak mewabahnya virus PKT (corona) dan pilpres AS, beberapa praktisi telah mendiskusikan berbagai ramalan pada situs web Minghui. Ketika membaca artikel-artikel semacam ini, saya menyadari waktu amatlah mendesak, dan saya harus bergegas menyelamatkan orang.

Guru berkata,

“Jika seseorang adalah pengikut Dafa yang kultivasinya sangat baik, dapat memahami secara rasional Dafa itu apa, maka dia pasti akan melakukan dengan usaha keras, pasti tidak akan mengendurkan semangat dalam aspek ini. Dikatakan sebaliknya, yang tidak gigih maju dia juga belajar Fa, juga tahu Dafa baik sekali, tetapi dia tidak berada di atas Fa, pikiran lurus-nya juga kurang, pemahamannya secara otomatis tidak tinggi, yaitu tidak dapat memahami Fa begitu berharga, maka dia tidak dapat membangkitkan semangatnya.” (Ceramah Fa di Los Angeles, 2006)

Ini adalah jawaban Shifu terhadap pertanyaan dari seorang praktisi yang merasa tekadnya untuk berkultivasi tidak cukup kuat. Saya dapat memahami beberapa kata Guru, meski tidak semuanya. Selama beberapa tahun, saya memiliki masalah serupa seperti rekan praktisi yang mengajukan pertanyaan tersebut. Saya tahu Fa sangat baik, tetapi mengapa saya tidak dapat menghargainya? Mengapa pikiran lurus saya tidak kuat?

Beberapa tahun lalu, seorang rekan praktisi berbicara tentang bagaimana belajar Fa. Apa yang dikatakannya telah meningkatkan kualitas belajar Fa saya. Singkatnya, belajar Fa bukanlah formalitas. Tidaklah penting berapa banyak waktu yang kita luangkan atau berapa halaman yang kita baca, yang krusial apakah kita belajar dengan sepenuh hati. Bahkan jika kita hanya dapat belajar sedikit dalam sejam atau hanya memiliki setengah jam untuk belajar Fa, kita akan meningkat jika kita belajar dengan hati kita. Jika tidak, kita tengah menyia-nyiakan waktu.

Setelah belajar Fa dengan baik, saya merasakan kebaikan dari prinsip-prinsip Fa dan mengalami peningkatan. Saya mengalami kesulitan mengatasi penderitaan tahun lalu. Namun, saya sungguh merasakan adanya substansi yang sangat murni dalam hati yang sekokoh batu karang. Itu tidak tersentuh oleh konsep atau keterikatan hati. Saya memberi tahu suami yang juga praktisi, “Meski saya frustrasi saat ini, saya tahu di mana jalur saya. Tidak ada apa pun yang dapat menggoyahkan bagian dari hati saya yang telah berasimilasi dengan Fa.”

Saya merasa bahwa motivasi untuk gigih maju seharusnya berasal dari pemahaman yang benar akan betapa berharganya Fa, bukannya terikat dengan berakhirnya kultivasi masa pelurusan Fa. Akankah saya menyesal karena tidak gigih maju, jika pelurusan Fa berakhir hari ini? Di lain sisi, jika pelurusan Fa masih berlanjut lima puluh tahun, akankah saya merasa telah bertindak ekstrem dan menghabiskan terlalu banyak waktu pada kultivasi? Jika saya mengatur waktu berdasarkan ramalan kapan pelurusan Fa akan berakhir, maka akan ada gangguan yang muncul dari pemahaman demikian. Itu karena motivasi menjadi gigih maju tidaklah murni, dan akarnya tidak kokoh. Hanya motivasi yang muncul melalui menghargai Dafa universal dari lubuk hati seseorang adalah yang tak tergoyahkan.

Guru berkata,

“Jika kalian masing-masing dapat memahami Fa dari hati sanubari, itu barulah merupakan manifestasi dari Fa yang keampuhannya tak terbatas, yaitu perwujudan kembali Fa Buddha yang kuat perkasa dalam dunia manusia!” (“Teguran” – Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)