(Minghui.org) Lagu pertama dalam pertunjukan Shen Yun tahun ini (2021) [yang masih dalam tur tetapi sudah disiarkan ke daratan Tiongkok] adalah "Jangan Gagal." Dua baris terakhir dari liriknya adalah:
Jangan gagal menyelamatkan makhluk di surga anda. Jangan gagal demi makhluk di dunia surga anda
Saat menontonnya, air mata saya mengalir. Saya tidak bisa gagal - tidak hanya untuk peningkatan atau penyempurnaan saya sendiri, atau membuktikan kebenaran diri saya sendiri; sebaliknya, adalah untuk tidak mengecewakan makhluk hidup yang mengandalkan kita untuk diselamatkan.
Ada perubahan paradigma di sini. Alam semesta masa depan akan bertahan selamanya karena makhluk tidak mementingkan diri sendiri. Begitu seseorang berpikir, ia akan memikirkan orang lain terlebih dahulu. Itulah sebabnya alam semesta baru tidak akan pernah hancur. Faktanya, praktisi Falun Dafa telah ditempa menjadi makhluk yang tidak mementingkan diri sendiri dan memikirkan orang lain.
Karena kita tidak bisa kalah, lalu siapa yang harus kita kalahkan?
Sebagai murid, kita tahu bahwa jati diri kita berasal dari alam mikroskopis, yang telah dibersihkan sepenuhnya oleh Guru. Guru juga telah mendorong kita ke tempat tertinggi di mana kita berasal. Kita telah menjadi makhluk murni yang sejalan dengan Fa, yang memberi kita kemampuan untuk membantu pelurusan Fa.
Tetapi semua jenis konsep manusia, dan keterikatan pada nama, kepentingan, nafsu berahi, dan sentimentalitas adalah hal-hal yang termasuk dalam triloka. Sesungguhnya, mereka adalah manifestasi dari makhluk tidak murni di alam semesta kita atau lingkungan yang menjadi tanggung jawab kita. Ketika elemen-elemen ini muncul, diri kita yang murni dan sejati harus membantu pelurusan Fa dan melenyapkannya. Elemen-elemen buruk ini adalah target sebenarnya yang harus kita kalahkan. Mereka ada di pikiran, hati, dan medan kita. Oleh karena itu, selama konflik Xinxing atau kesengsaraan lainnya, kita harus memfokuskan energi kita untuk menghilangkan keterikatan atau gangguan iblis ini. Kita tidak boleh fokus pada lawan konflik kita, baik itu manusia biasa atau rekan praktisi.
Bagaimana kita mencapainya? Guru berkata,
“Sesungguhnya selain dari tulus murni yang merupakan bawaan sejak lahir manusia, maka segala konsep adalah terbentuk sesudah lahir, bukanlah diri sendiri. ( “Eksis Untuk Siapa?” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Ini penting karena elemen-elemen ini mengganggu kita dalam membantu pelurusan Fa. Melenyapkan konsep dan keterikatan manusia ini akan membantu makhluk hidup untuk diselamatkan.
Guru berkata,
“Xiulian kalian, turut menentukan baik atau buruknya, dipertahankan atau tidaknya kelompok kehidupan yang sangat besar itu!”
“Jika demikian mungkin akan ada banyak kehidupan dikarenakan anda berkultivasi tidak baik, sehingga mereka tidak dapat diselamatkan; justru karena anda berkultivasi tidak baik, mereka tidak dapat berubah baik; anda terdapat banyak sifat hati yang tidak disingkirkan, sehingga mengganggu mereka, sebaliknya mereka juga mengganggu anda. (Ceramah Fa Tur Keliling Amerika Utara)
Ketika kita gagal memasukan Fa dalam pikiran kita dan ketika kita mengabaikan misi kita, kita dapat dikalahkan oleh elemen-elemen yang tidak murni ini. Jika ini terjadi, makhluk hidup yang menunggu untuk diselamatkan bisa menghadapi kehancuran.
Rekan-rekan praktisi yang terkasih, Ketika kita terjebak dalam nama, kepentingan, dan sentimentalitas, mohon jangan gagal, demi makhluk-makhluk itu; Ketika kita dikelilingi oleh kebencian, mohon jangan gagal, demi makhluk-makhluk itu; Ketika kita berjuang melawan karma penyakit, mohon jangan gagal, demi makhluk hidup itu; Ketika kita ditahan dan sulit untuk mempertahankan keyakinan, mohon jangan gagal, demi makhluk hidup itu.
Makhluk-makhluk hidup ini mengandalkan kita. Biarkan diri sejati kita membersihkan semua elemen tidak murni ini dengan menggunakan kekuatan besar Fa. Tolong, "jangan gagal menyelamatkan makhluk di dunia surga anda."