(Minghui.org) Pada pagi hari tanggal 10 April 2021, praktisi Falun Dafa di San Francisco mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok untuk secara damai memprotes pekerja pengacau Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menyabotase stan informasi Falun Dafa di Hong Kong. Mereka juga meminta pemerintah Hong Kong untuk membawa pelaku ke pengadilan.
Praktisi memasang spanduk di luar konsulat Tiongkok meminta diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok.
Minggu lalu, tujuh tempat informasi Falun Dafa di distrik Mong Kok, Hung Hom dan Wan Chai di Hong Kong dirusak. Banyak spanduk dan papan informasi rusak.
Praktisi Zhao Chen membaca pernyataan dari Himpunan Falun Dafa di Hong Kong yang mengecam PKT karena menyerang stan informasi Falun Dafa di pulau itu.
Menanggapi serangan baru-baru ini, Himpunan Falun Dafa Hong Kong mengeluarkan pernyataan yang mengecam PKT atas kejahatannya. Menurut pernyataan tersebut, sejak tanggal 2 April, tujuh tempat di Hong Kong dirusak oleh preman, dan beberapa spanduk serta papan informasi dihancurkan. Para pelaku memercikkan cairan ke praktisi lansia dan mengancam akan membakar papan informasi.
Serangkaian serangan ini adalah peningkatan terbaru dalam penganiayaan sistematis PKT terhadap praktisi Falun Dafa di Hong Kong, serta penindasan terhadap kebebasan berbicara Hong Kong sejak Undang-Undang Keamanan Nasional disahkan pada bulan Juli 2020.
Pernyataan Himpunan Falun Dafa menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk memperhatikan serangan tersebut dan mendesak pemerintah dan polisi Hong Kong untuk menangkap para pengacau dan melindungi kebebasan berbicara dan keselamatan warga sipil Hong Kong.
Menolak Tunduk kepada PKT
Chris Kitze, seorang praktisi Falun Dafa, berkata dia berharap para karyawan di konsulat Tiongkok bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang penganiayaan.
Chris Kitze, seorang praktisi Falun Dafa dari Barat, berkata bahwa sama seperti praktisi lain di seluruh dunia, praktisi di Hong Kong menyebarkan nilai-nilai universal “Sejati, Baik, Sabar” dan pada saat yang sama mengungkap penganiayaan PKT. Dia mengatakan tindakan rezim komunis di Hong Kong adalah ilegal.
Mengutip perlawanan orang-orang terhadap Nazi selama Perang Dunia II, Chris berkata Falun Dafa tidak akan tunduk pada tekanan PKT. Dia berharap para karyawan konsulat dapat mempelajari lebih banyak tentang latihan spiritual dan penganiayaan di Tiongkok.
PKT Mengekspor Penganiayaan ke Luar Negeri
Lan Shu, komentator stasiun radio Sound of Hope, berharap masyarakat internasional memperhatikan apa yang terjadi di Hong Kong.
Lan Shu, seorang komentator di stasiun radio Sound of Hope, berkata bahwa dalam dua dekade terakhir, praktisi terus memberi tahu turis dari daratan Tiongkok tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa, namun aktivitas mereka terus menerus disabotase oleh rezim komunis. Dia mengatakan gangguan ini meningkat dalam beberapa minggu terakhir saat PKT mulai mengerahkan polisi berpakaian preman dan agen khusus untuk secara langsung mengganggu praktisi yang meningkatkan kesadaran di jalanan Hong Kong.
Dia berkata, "Kami datang ke sini hari ini untuk meminta PKT segera menghentikan gangguan ini. Sekali lagi, kami meminta rezim berhenti menganiaya Falun Gong. Kami juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk tidak memiliki fantasi apapun tentang PKT [membentuk dirinya sendiri], memperhatikan apa yang terjadi di Hong Kong, dan menghentikan penganiayaan oleh rezim terhadap Falun Gong.”
Shen, seorang praktisi di San Francisco, mengatakan dia terkejut dengan serangan di Hong Kong. Dia berkata bahwa Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Ia berharap mereka yang ikut serta dalam penyerangan akan menyadari bahwa kebaikan dan kejahatan memiliki konsekuensi.
Victor Yu, seorang penduduk San Francisco, memohon kepada polisi Hong Kong untuk melindungi praktisi agar tidak diganggu.
Victor Yu, yang tinggal di San Francisco, mengatakan dia mengagumi praktisi di Hong Kong karena mengekspresikan keyakinan mereka dengan damai. Dia berkata bahwa sejak PKT mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional, Hong Kong tidak lagi seperti dulu. Dia mengatakan orang-orang sekarang merasa bahwa kebebasan berbicara dan hak asasi manusia mereka telah terancam dan banyak warga Hong Kong memilih untuk diam atau memutuskan untuk meninggalkan pulau itu.
Victor berkata keberanian praktisi Falun Dafa telah memberikan kepercayaan yang luar biasa kepada warga Hong Kong. “Saya berharap praktisi di Hong Kong dapat terus mengadakan kegiatan seperti itu. Mereka yang merusak tempat informasi dihasut oleh PKT. Oleh karena itu saya meminta polisi Hong Kong: jangan biarkan praktisi Falun Dafa diganggu.”
Zhang, seorang insinyur IT, berkata praktisi Falun Dafa memberi tahu orang-orang bagaimana tetap aman di tengah bencana.
Samuel Zhang, seorang insinyur IT di San Francisco Bay Area, berkata bahwa praktisi Falun Dafa di Hong Kong mendorong orang untuk melakukan perbuatan baik. Dia mengatakan, “Sekarang pandemi telah menyebar secara global, kehidupan orang-orang terancam. Praktisi Falun Dafa memberi tahu orang-orang bagaimana tetap aman di saat-saat seperti itu.”
“Namun PKT menganiaya orang-orang baik seperti ini. Saya tidak terkejut bahwa PKT akan melakukan hal-hal seperti itu di Hong Kong karena telah menindas praktisi di Tiongkok selama lebih dari dua dekade. Apa yang dilakukannya di Hong Kong hanyalah memperpanjang penganiayaan di luar Tiongkok. Saya datang ke sini hari ini untuk mengecam PKT karena mempekerjakan orang untuk menyabotase tempat informasi di Hong Kong.”
Wu, seorang imigran dari Hong Kong, berkata orang-orang seharusnya tidak menaruh harapan pada PKT.
Joel Wu, pindah ke AS dari Hong Kong pada tahun 1987, mengkhawatirkan keselamatan praktisi di sana. Dia mengatakan Hong Kong telah berubah, menambahkan bahwa beberapa polisi di sana telah mengambil bagian dalam penganiayaan terhadap Uighur di Xinjiang dan membawa pengalaman mereka dari Xinjiang ke Hong Kong.
Dia mengatakan orang-orang tidak boleh berharap PKT akan mereformasi dirinya sendiri. “Kita harus mengecam rezim atas penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk memperhatikan sabotase tempat informasi di Hong Kong.”