(Minghui.org) Istri dan saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1996. Masalah kesehatan saya segera menghilang. Kami berterimakasih atas segala yang Guru lakukan bagi kami.

Kami tetap teguh dengan keyakinan kami bahkan setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang dipimpin oleh Jiang Zemin, memulai penindasan brutalnya terhadap Falun Dafa tahun 1999.

Dengan lebih banyak waktu setelah pensiun tahun 2005, saya ingin berkontribusi lebih banyak dalam upaya pelurusan Fa. Setelah menyebutkan hal ini kepada koordinator setempat, dia membawakan saya sebuah komputer dan peralatan lainnya agar saya dapat mendirikan tempat percetakan di rumah. Sejak saat itu saya bertanggung jawab dalam memproduksi materi dan DVD klarifikasi fakta, termasuk pertunjukan Shen Yun, bagi kabupaten kami.

Pemain Shen Yun adalah panutan saya, saya menjunjung kualitas terbaik ketika mencetak materi dan DVD, demi memberikan materi kualitas terbaik ke tangan orang-orang. Saya merasa telah berkultivasi dengan sangat baik.

Suatu pagi pada bulan Agustus 2016, istri mulai batuk berdarah. Anak-anak dan saya dengan panik membawanya ke rumah sakit. Sebelum meninggalkan rumah, istri berkata, “Saya tidak ingin ke rumah sakit.” Namun kami tetap membawanya ke rumah sakit. Saya tidak memiliki pikiran lurus yang cukup kuat saat itu dan tidak dapat berpikir jernih.

Diagnosisnya dia mengalami pendarahan dan perlu dilakukan operasi.

Istri berkata lagi, “Saya tidak ingin dioperasi.”

Saya masih tidak cukup yakin dalam hati, dan mengabaikan protes istri, saya menandatangani formulir untuk operasi.

Operasi itu membuat istri berada dalam kondisi vegetatif. Setelah dia dipulangkan dari rumah sakit, saya merawatnya sepanjang waktu. Dia perlu makanan dari tabung. Saya memandikan dan memijat tubuhnya, serta mengganti popoknya. Dia meninggal pada bulan Desember 2019, dan meninggalkan saya dengan tagihan medis dalam jumlah besar. Saya secara fisik tidak dalam kondisi baik. Terlebih lagi, ini membuat pandangan buruk terhadap Dafa.

Selama waktu itu, saya belajar Fa setiap hari dan mendengarkan artikel berbagi pengalaman versi audio dari praktisi lain di situs web Minghui. Para praktisi tersebut percaya pada Guru dan Dafa serta mampu menerobos ujian mereka dengan pikiran lurus yang kuat.

Saya terus-menerus bertanya pada diri sendiri: mengapa saya tidak mampu memiliki pikiran lurus yang kuat ketika menghadapi situasi yang sulit? Saya justru mengikuti cara manusia biasa dalam melakukan sesuatu. Saya merasa Guru mungkin tidak lagi menganggap saya sebagai seorang praktisi.

Bukannya saya tidak percaya pada Guru dan Dafa, jika tidak, saya tidak akan berlatih Falun Dafa selama sekian tahun lamanya.

Saya menyadari bahwa meski saya secara umum percaya pada Guru dan Dafa, saya tidak benar-benar percaya ajaran Guru di luar tingkatan saya. Sering kali, karma pikiran muncul: Guru hanya mengatakan…

Terlebih lagi, saya tidak bergabung dalam kelompok belajar Fa. Tanpa lingkungan kultivasi, saya tidak mendapat masukan dari praktisi lain ketika berada dalam situasi yang sulit.

Setelah menyadari pentingnya berada di sekitar praktisi lain, kelompok belajar yang terdiri dari lima orang mulai diadakan seminggu dua kali di rumah saya. Namun, saya masih tidak mampu menemukan akar keraguan saya terhadap Fa tingkat tinggi milik Guru.

Saya mulai membaca semua ceramah Guru. Suatu hari, saya membaca:

“Telah empat tahun saya mengajar Dafa, ada sebagian praktisi sangat lamban dalam meningkatkan Xinxing dan taraf kondisinya, masih terhenti pada aspek perasaan dalam memahami saya dan Dafa, selalu dengan suatu ungkapan terima kasih dan balas budi kepada saya atas perubahan tubuh dan manifestasi kemampuan Gong, ini adalah pemahaman manusia biasa. Jika kalian tidak ingin mengubah kondisi manusiawi, secara rasional juga membubung mencapai pemahaman yang sejati terhadap Dafa, kalian bakal kehilangan kesempatan. Bila kalian tidak mengubah prinsip manusia yang telah terbentuk mendarah daging pada manusia biasa selama ribuan tahun, maka kalian tidak dapat terlepas dari lapis tempurung permukaan manusia ini, sehingga tidak dapat mencapai kesempurnaan.” (“Teguran,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Kata-kata ini mengejutkan saya. Guru sedang membicarakan saya! Setelah hampir 20 tahun berkultivasi, saya masih belum lepas dari lapis tempurung manusia biasa. Pemahaman saya terhadap Guru dan Dafa didasari oleh perasaan (qing). Tak heran saya tidak memiliki kekuatan ketika menghadapi ujian. Itu disebabkan oleh tingkat kultivasi saya yang belum meningkat. Tanpa mengubah sifat manusia biasa saya menjadi sifat kebuddhaan, saya tidak dapat menaikkan tingkatan ataupun meluruskan Fa. Kultivasi adalah hal yang serius.

Setelah membaca artikel Guru “Tao Fa” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I, saya dengan jelas menyadari bahwa saya tidak menghadapi ujian menggunakan sisi watak hakiki, dan inilah mengapa saya tidak dapat meningkat.

Saya telah menemukan akar penyebab kurangnya kekuatan saya, saya tahu di mana celah saya. Saya bertekad untuk menghafalkan “Tao Fa” dan “Teguran.” Saya menggunakan kekuatan Buddha saya untuk menyingkirkan karma pikiran ketika belajar Fa, dan hormat kepada Guru. Seiring lebih banyak waktu saya curahkan untuk belajar Fa, efek pemancaran pikiran lurus saya juga meningkat. Pikiran apapun yang tidak sesuai dengan Fa tersingkirkan oleh pikiran lurus.

Hati saya kembali cerah setelah memahami Fa tingkat tinggi milik Guru. Kesehatan fisik saya membaik, dan dengan begitu saya percaya diri tahu bagaimana berkultivasi!

Saya berterima kasih atas belas kasih dan bimbingan Guru. Saya harap pengalaman saya dapat membantu praktisi lainnya.