(Minghui.org) Hampir semua orang berharap keinginannya menjadi kenyataan. Tetapi sering kenyataan membuktikan tidak demikian halnya.
Di Tiongkok kuno, orang percaya pada harmonisasi antara langit, bumi, dan umat manusia. Artinya, ketika seseorang nenjalankan kebajikan dan memperlakukan orang lain dengan baik, ia akan diberkati dengan kesehatan dan kemakmuran.
Keyakinan seperti itu telah berlanjut selama ribuan tahun, dan tampaknya memiliki alasan yang tepat. Seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini, dari zaman kuno hingga masyarakat modern, berkat sering kali diberikan kepada mereka yang mengikuti hati nurani mereka.
Kedermawanan dan Keyakinan
Lu Mengsheng, seorang perwira senior di Dinasti Song, dulu melayani kaisar sebagai seorang perdana menteri. Ia dibesarkan dalam keluarga miskin, tetapi memiliki moralitas yang tinggi dan sangat murah hati.
Suatu hari setelah ia dipromosikan menjadi wakil perdana menteri, seorang pejabat terdengar berkata, “Bagaimana orang ini bisa memenuhi syarat untuk menjadi wakil perdana menteri?”
Yang lain menyarankan agar Lu mencari tahu nama dan pangkat pejabat itu, tetapi ia mengabaikan keprihatinan mereka.
“Jika saya tahu namanya, saya mungkin akan mengingatnya seumur hidup saya. Lebih baik saya lupakan saja,” katanya.
Lu mampu memenuhi tugasnya dengan rajin dan memperlakukan orang lain dengan baik karena keyakinannya pada agama Buddha. Setiap pagi, ia berdoa agar keluarga dan keturunannya menghargai kitab Buddha dan menjadi orang-orang yang pandai.
Seperti yang diharapkan Lu, putranya Lu Yijian menjadi seorang perdana menteri dan putranya yang lain Lu Jujian juga menjadi pejabat tinggi.
Orang Baik Diberkati
Pada tahun ke-25 pemerintahan Kaisar Qianlong di Dinasti Qing, ada seorang miskin bernama Li Fu pergi ke ibu kota Beijing untuk bekerja. Ia berusia 40 tahun dan mempunyai seorang putra berusia 5 tahun. Setelah bekerja keras dan menghasilkan 20 tael perak, ia kembali ke rumah.
Saat lelah, Li berhenti di sebuah gubuk di pinggir jalan. Ada seorang wanita tua yang sedang merawat anak yang sedang sakit di tempat tidur. Wanita itu terlihat sangat sedih.
Ketika ia bertanya apa yang terjadi, wanita itu berkata, “Cucu saya satu-satunya sedang sakit dan dokter meresepkan sup ginseng. Harganya dua tael perak, tapi saya tidak mampu membelinya.”
Tanpa ragu, Li mengeluarkan uang hasil jerih payahnya dan membantu wanita itu.
Setibanya di rumah, Li melihat putranya sendiri berada di tempat tidur, seolah-olah baru saja sembuh dari penyakit parah.
“Anak itu menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan,” kata istrinya. “Suatu malam, kami bermimpi neneknya datang dan memberinya sup ginseng. Kemudian ia sembuh.”
Li bertanya kepada istrinya kapan mimpi ini terjadi, dan menemukan bahwa itu terjadi pada malam yang sama ketika ia memberikan uang itu kepada wanita tua itu.
Li membuka tasnya sendiri. Semua 20 tael perak masih ada. Ia segera menyadari ini adalah berkah dari dewa untuk kebaikannya.
Membantu yang Tidak Bersalah
Ketika praktisi Falun Gong ditindas di Tiongkok karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar, pejabat yang mendukung keyakinan mereka yang ortodoks sering diberkati.
Satu laporan dari Minghui menceritakan sebuah cerita di mana seorang praktisi pergi ke Beijing pada Januari 2000 untuk membela Falun Gong. Meskipun ia ditangkap oleh biro keamanan domestik kabupaten, wakil pimpinan kantor polisi kotapraja memutuskan untuk meringankan kasus ini. Seorang polisi wanita juga menawarkan untuk menjadi penjamin pembebasannya.
Ini memungkinkan praktisi untuk kembali ke rumah pada hari yang sama. Tak lama kemudian, wakil pimpinan ini menjadi pimpinan. Kemudian dipromosikan menjadi sekretaris Partai untuk kotapraja dan kemudian sekretaris Partai untuk Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC). Suatu hari, seorang praktisi memberi tahunya fakta tentang Falun Gong dan kebrutalan PKT, dan sekarang sekretaris ini setuju untuk melepaskan diri dari rezim.
Contoh lain, polisi di satu wilayah mengawasi ponsel praktisi Falun Gong dan menangkap praktisi. Seorang praktisi memberi tahu wakil pimpinan Biro Keamanan Negara fakta tentang Falun Gong dan memintanya untuk tidak menganiaya orang yang tidak bersalah. Sejak itu, polisi tidak ikut serta dalam penganiayaan lagi. Wakil pimpinan ini kemudian dipromosikan menjadi pimpinan dan kemudian menjadi kepala polisi di kota lain.
Pada tahun 2015, banyak praktisi mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan pemimpin PKT Jiang Zemin karena menganiaya Falun Gong. Sejumlah besar praktisi ditangkap di seluruh kota dan provinsi karena tuntutan pidana mereka. Tidak ada praktisi yang ditangkap di kota yang dipimpin oleh kepala polisi itu.
Jaminan untuk Masa Depan Seseorang
Sebuah ledakan kimia yang besar terjadi di Distrik Baru Binhai di Tianjin pada tanggal 12 Agustus 2015. Ribuan rumah terkena dampaknya, termasuk sebuah kompleks kepolisian hancur total. Ratusan petugas pemadam kebakaran juga tewas.
Seorang pengusaha selamat dari kecelakaan itu secara ajaib. Pada hari itu, orang ini menginap di hotel dekat Perusahaan Logistik Internasional Ruihai di daerah tersebut. Ia menerima sebuah telepon, mengatakan bahwa anaknya yang berumur satu tahun sedang tidak enak badan dan perlu ke dokter. Pria itu menutup telepon dari istrinya dan pulang ke rumah. Tapi anak laki-laki itu baik-baik saja saat ayahnya tiba di rumah. Pasangan itu mengetahui keesokan harinya bahwa gudang kimia meledak sekitar satu jam setelah pria itu meninggalkan hotel.
Saat bercerita keajaiban ini kepada teman-temannya, pria ini mengatakan itu karena keputusan yang dibuatnya beberapa bulan sebelumnya. Dalam sebuah perayaan di bulan Maret, ketika putranya berusia satu bulan, salah satu teman ayahnya memberitahunya fakta tentang Falun Gong dan rekam jejak kebrutalan PKT.
“PKT ditakdirkan musnah karena dosa yang telah dilakukannya. Dengan mundur dari rezim, anda bisa diberkati dengan masa depan yang lebih baik,” kata teman itu.
Pria itu menerima nasihat temannya dan mundur dari organisasi PKT.
Sembilan Kata Ajaib
Di bawah ini adalah kisah nyata lain yang baru-baru ini diterbitkan di Minghui. Seorang wanita baru-baru ini mengunjungi tetangganya, seorang praktisi Falun Gong di timur laut Tiongkok. Karena kanker, wanita ini sangat kesakitan. Setelah kemoterapi, ia kehilangan setengah dari rambutnya, membuatnya semakin stres.
Praktisi menceritakan tentang manfaat fisik dan spiritual dari Falun Gong, bersama dengan propaganda penuh kebencian dan penganiayaan brutal oleh PKT.
“Ada banyak keajaiban bagi mereka yang berlatih Falun Gong atau yang mendukung praktisi yang tidak bersalah,” kata praktisi, “Mengapa tidak mencoba menghafal kalimat 'Falun Dafa Baik' dan 'Sejati-Baik-Sabar Baik'?”
Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa, dan dua kalimat ini juga dikenal sebagai sembilan kata ajaib. Yaitu, “Falun Dafa Baik” (Fa Lun Da Fa hao) “Sejati-Baik-Sabar Baik” (Zhen Shan Ren hao).
Tetangga itu menerima nasihatnya dan pergi. Setelah beberapa waktu, ia kembali dengan semangat yang tinggi.
“Anda tahu apa hasilnya? Pemeriksaan ulang di rumah sakit menunjukkan bahwa kanker saya sudah hilang!” Ia berkata. Ia tidak hanya terus melafalkan kata-kata ajaib itu, ia juga merekomendasikan kata-kata ini kepada suaminya.
Suaminya adalah seorang pensiunan pimpinan kantor polisi yang pernah menindas praktisi Falun Gong di masa lalu. Suaminya menderita diabetes dan penyakit lain, dengan kanker istrinya menjadi sebuah badai yang sempurna bagi mereka. Sekarang, suaminya melafal kata-kata ini dengan istrinya setiap hari. Kesehatannya juga meningkat, dan keluarganya bahagia.
Ada pepatah mengatakan bahwa langit membantu mereka yang membantu diri sendiri. Ketika kita benar-benar ingin menjadi orang yang lebih baik dan membantu orang lain, ketulusan dan kebaikan kita akan memperoleh pembalasan yang baik.