(Minghui.org) Pada minggu terakhir semester musim semi dan satu minggu sebelum ujian akhir, klub latihan Falun Dafa di Ohio State University menyelenggarakan Pameran Seni Internasional Sejati-Baik-Sabar di kampus.
Mahasiswa, profesor, anggota staf, dan warga setempat datang untuk melihat karya-karya seni tersebut selama pameran lima hari tersebut. Tina Husted, istri dari Letnan Gubernur Ohio, juga datang untuk melihat pameran tersebut. Dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali, beberapa pembatasan kegiatan dicabut, pameran seni telah membawakan harapan dan keajaiban bagi banyak pengunjung.
Karya seni melukiskan pengalaman menyentuh dari praktisi Falun Dafa, jutaan di antaranya telah dianiaya secara brutal karena keyakinan mereka oleh rezim komunis di Tiongkok.
Elisa dan pacarnya, David
Elisa dan pacarnya, David dengan cermat membaca setiap deskripsi lukisan. Elisa adalah seorang pelukis dan melakukan perjalanan khusus untuk melihat pameran. Dia mengatakan dia merasakan medan energi dan tekad dari lukisan-lukisan tersebut, menambahkan bahwa setiap lukisannya indah dan memesona.
David mengatakan dia sangat tertarik dengan setiap karakter yang digambarkan dalam lukisan itu. Ia mengatakan senimannya adalah orang-orang luar biasa dengan keterampilan melukis yang hebat.
Baik Elisa maupun David sebelumnya tidak mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa. "Ini sulit dipercaya, Partai Komunis Tiongkok terlalu jahat," kata Elisa. Mereka berkata bahwa mereka akan memberi tahu keluarga dan teman mereka tentang Falun Dafa.
Miya dan Hikari mengagumi lukisan ‘Memutar Alam Semesta’
Miya dan teman sekelasnya dari Jepang, Hikari, adalah siswa dari kelas bahasa Mandarin yang datang untuk melihat pameran seni tersebut. Mereka sangat menyukai lukisan ‘Memutar Alam Semesta’.
Hikari berkata, “Pameran seni ini mengajarkan kita banyak hal yang tidak terlihat di buku teks, seperti bagaimana orang Tionghoa teguh pada keyakinan mereka serta masalah hak asasi manusia di Tiongkok. Pameran ini memperdalam pemahaman saya tentang budaya dan nilai-nilai tradisional Tiongkok. Terima kasih banyak."
Anthony menyukai lukisan Memasuki Tingkatan Dewa dengan Kemurnian
Pengunjung lain, Anthony, mengatakan dia bisa melihat poster yang mengiklankan pameran di berbagai lokasi di kampus. "Saya telah melihatnya setidaknya empat kali," katanya.
Anthony menunjuk ke lukisan “Tragedi di Tiongkok” dan berkata, "Melihat ekspresi gadis ini di poster setiap kali, saya merasa sangat tersentuh. Saya harus datang mengunjungi pameran ini dan saya juga akan membawa anak-anak saya.”
Anthony berdiri sebentar di depan setiap lukisan dan bertanya kepada praktisi tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok. Dia mengatakan ketidakadilan dan penganiayaan yang tidak manusiawi disebabkan oleh masyarakat yang korup, dan yang lebih memilukan baginya adalah bahkan anak-anak turut menjadi sasarannya.
Pasangan suami istri Tionghoa yang adalah profesor, datang mengunjungi pameran pada hari ketiga. Saat berbicara dengan praktisi Falun Dafa, mereka mengemukakan Permohonan Damai bersejarah di Beijing oleh praktisi Falun Dafa pada 25 April 1999, dan penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa. Suaminya berkata dia telah mengikuti masalah hak asasi manusia di Tiongkok, dan istrinya berkata dia selalu ingin membeli buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa.
Banyak mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak menyadari kebrutalan PKT. Banyak orang berterima kasih kepada praktisi karena membawa pameran ke kampus, dan beberapa pengunjung ingin belajar Falun Dafa.