Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia: Praktisi di Korea Berterima Kasih kepada Guru

25 Mei 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Korea

(Minghui.org) Falun Dafa diperkenalkan oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok pada tanggal 13 Mei 1992, dan saat ini dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Tanggal 13 Mei 2021 menandai Hari Falun Dafa Sedunia ke-22 dan peringatan 29 tahun diperkenalkannya Falun Dafa.

Sejak diperkenalkan ke Korea, Falun Dafa telah memenangkan pujian dan rasa hormat dari semua lapisan masyarakat. Sebagai bagian dari perayaan Hari Falun Dafa Sedunia, praktisi di Korea menceritakan perjalanan spiritual mereka dan berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi atas penyelamatan belas kasihnya. Mereka juga mengucapkan selamat ulang tahun pada Guru.

Mantan Direktur Kilang Minyak Mengubah Sikap Mudah Marahnya

Hee-Dong Kim, mantan direktur pelaksana Kilang Ulsan SK Energy

Hee-Dong Kim berkata, “Hari ini sudah 225 hari sejak mulai berlatih Falun Dafa, dan saya telah membaca Zhuan Falun 48 kali.”

Tanggal 26 Agustus 2020 adalah hari yang tak terlupakan bagi Hee-Dong Kim yang berusia 70 tahun, mantan Direktur Pelaksana Kilang Ulsan SK Energy. Itu adalah hari dia mulai berlatih Falun Dafa. Karena banyaknya perubahan positif yang dia alami setelah mulai berlatih, dia berkata bahwa hari itu juga merupakan titik balik yang besar dalam hidupnya.

Kim berkata, “Sebelum mulai berlatih, saya sangat tidak sabar. Saya sering marah dan perhitungan. Sekarang saya mempertimbangkan, mengalami konflik adalah membayar kembali karma saya. Saya tidak lagi marah atau mengeluh. Saya baik-baik saja."

SK Energy adalah perusahaan energi dan kimia terintegrasi terbesar di Korea, dan ketika Kim masih menjadi eksekutif, dia suka melampiaskan amarahnya. Ketika keputusan penting harus dibuat dan anggota stafnya mengalihkan tanggung jawab dan berdebat satu sama lain, dia biasanya kehilangan kesabaran. Jika seseorang menyinggung atau berperilaku tidak menyenangkan, dia akan mempersulit mereka.

Kepribadiannya yang tidak sabar juga terwujud di rumah. Dia tidak mendengarkan keluarganya -- malah bersikeras agar keluarganya mendengarkan dia. Dia juga mengambil kesimpulan seperti yang dia lakukan di tempat kerja.

Kim berkata, "Ada pepatah Korea, 'Dengarkan wanita.' Saya mendengarkan mereka sekarang. Saya tidak marah lagi, dan saya berhenti minum. Setelah saya banyak berubah, keluarga saya semua tahu bahwa Falun Dafa baik.”

Sebelum berlatih, dia mengalami beberapa kali kejadian yang berbahaya yang hampir merenggut nyawa, termasuk ledakan gas. Dia berkata, “Itu adalah saat-saat hidup dan mati, dan saya sepertinya berhasil melewatinya. Sekarang saya menyadari bahwa saya selamat sehingga bisa berlatih Falun Dafa di masa depan. Apabila saya memiliki satu penyesalan, penyesalan itu adalah saya tidak berlatih lebih awal."

Dia menjadi teratur dan disiplin dalam kehidupan sehari-harinya. Setiap pagi, dia bangun dan membaca Zhuan Falun dan kemudian berlatih perangkat latihan Falun Dafa. Setelah makan siang, dia mendaki selama empat jam sambil mendengarkan rekaman ceramah Guru. Setelah makan malam, dia duduk bermeditasi dan kemudian membaca ajaran lebih banyak lagi.

Ia merasa menonton TV itu membuang-buang waktu, sehingga ia tidak lagi menonton TV. “Ketika masih kuliah, saya sering pergi ke kuil untuk berkultivasi, tapi saya pikir itu hanya formalitas, bukan latihan nyata. Sekarang saya berlatih Falun Dafa.”

Kim suka mendaki gunung, terutama di tengah hujan dan salju, untuk menikmati pemandangan. Namun, lutut kanannya cedera. Karena kesakitan, dia bahkan tidak bisa menaiki tangga, apalagi gunung.

“Apa anda baru saja melihat saya menaiki tangga? Sebelum bulan Agustus lalu, ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya impikan. Sebelumnya, saya harus naik lift atau eskalator dan tidak bisa naik tangga. Sekarang saya bisa mendaki selama empat jam sehari, terima kasih kepada Falun Dafa.”

Setelah Kim Hee Dong melepaskan keterikatannya, dia menjadi lebih sehat. Dia berkata, “Saya pikir jika lebih banyak orang datang untuk berkultivasi, betapa berkah bagi umat manusia. Saya berharap Guru panjang umur dan sehat serta menyebarkan Falun Dafa ke lebih banyak orang di dunia."

Hakim: Falun Dafa adalah Satu-satunya Harapan di Saat yang Membingungkan

Hakim Kim Song dari Pengadilan Administratif Seoul

Hakim Kim Song yang berusia tiga puluh sembilan tahun dari Pengadilan Administratif Seoul berkata, “Sebagai seorang hakim, hal yang paling penting adalah mendengarkan dengan saksama apa yang orang lain katakan. Dalam proses ini, harus selalu mengesampingkan ego saya untuk menghilangkan prasangka saya sejauh mungkin. Ini adalah proses melepaskan kebenaran diri sendiri, kesombongan dan menjadi rendah hati. Saya awalnya mengira saya pintar dan saya berpuas diri. Sebagai seorang praktisi, merupakan berkah bisa melepaskan perasaan itu."

Hakim Kim Song mendengarkan pihak yang berlawanan setiap hari dan menahan tekanan yang cukup besar. Dia membuat keputusan berdasarkan hukum dan hati nurani, dan mengatakan dia telah memperoleh dari berlatih Falun Dafa pola pikir penting yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang adil.

“Jika hakim saksama mendengarkan perkara, putusan akan membaik. Kultivasi diri berdampak besar dalam mengembangkan pola pikir ini. Terlepas dari apakah keluhan diungkapkan dengan baik atau tidak, saya memiliki hasrat untuk menghabiskan waktu dan energi untuk memahaminya. Ini hanya mungkin melalui kultivasi untuk meningkatkan karakter saya."

Kultivasi memberikan dukungan yang besar tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di rumah. Dia tidak pernah berdebat dengan suaminya sejak mereka menikah. Karena kesabarannya, dia tidak pernah berhadapan dengan suaminya meskipun suaminya kadang-kadang marah. Dia menahannya dengan tenang. Anak-anak mereka sangat mirip dengan ibu mereka, yang pandai bertahan dalam konflik.

Dia berkata, “Bukankah ada pepatah bahwa lebih baik mengajar dengan memberi contoh? Lebih baik menunjukkan kepada anak-anak melalui tindakan kita daripada hanya mengatakan kepada anak Anda, 'Jangan berkelahi.'”

Memiliki istri yang sangat sabar dan hidup dengan standar moral yang kuat, suami Kim Song berkata, "Ini seperti saya menyelamatkan negara sepuluh kali dalam kehidupan saya yang lalu." (Ungkapan ini sering digunakan di Korea untuk menggambarkan bahwa seseorang diberkati untuk menikah dengan istri yang begitu baik.) Kim Song melakukan yang terbaik untuk mendidik anak-anak mereka dalam konsep tradisional dan mengajari mereka untuk mengendalikan kata-kata dan tindakan mereka dari dalam. “Anak-anak membaca Tiga Karakter Klasik dan Aturan Murid dan menonton pertunjukan Shen Yun sehingga moralitas tradisional menembus jauh ke dalam hati mereka dan mereka belajar mengendalikan diri.”

Hakim Kim Song mulai berlatih Falun Dafa dua puluh tahun yang lalu ketika awal usia dua puluhan, dia mengambil jurusan fisika di Institut Sains dan Teknologi Korea, salah satu institusi terbaik di negara itu. Ketika dia menyadari keterbatasan fisika, dia memutuskan untuk mengambil latihan spiritual tanpa ragu-ragu.

“Fisika adalah teka-teki yang membutuhkan banyak usaha untuk disatukan, dan fisika alam semesta adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta, meskipun juga disatukan dengan matematika yang canggih dan sulit. Saat saya selesai membaca Zhuan Falun, saya merasa apa yang saya pelajari di sekolah sangat kecil. Melalui Zhuan Falun, bagian-bagian yang saya tidak mengerti tentang alam semesta menjadi bisa dimengerti.”

Dia berhenti bersikap kompetitif. “Falun Dafa mengajar orang untuk memikirkan orang lain sebelum diri sendiri. Saya menyadari bahwa inilah yang selama ini saya cari."

“Sebelum latihan, saya merasa tidak nyaman tentang masa depan, dan saya selalu berjuang. Saya merasa seperti menjalani kehidupan yang mengerikan dan sesekali pergi ke tempat suci dan menangis. Setelah berkultivasi, ada kebenaran, kebaikan dan kesabaran di hati saya, seolah-olah memiliki cahaya penuntun. Benar dan salah menjadi jelas, dan kekuatan untuk melawan standar dunia yang merosot dan tidak terjebak di dalamnya muncul."

Dia berkata ingin berterima kasih kepada Guru Li pada Hari Falun Dafa, “Saya memiliki dua anak kecil dan selalu terlibat dalam urusan sehari-hari. Pada hari istimewa ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang dalam kepada Guru Li Hongzhi, yang selalu membantu kami bangkit kembali apapun yang terjadi. Meskipun tampaknya ini adalah masa pelanggaran hukum, saya percaya bahwa Falun Dafa adalah satu-satunya harapan di dunia selama waktu yang kacau ini."

Pengacara: Rasa Terima kasih Tak Terbatas

Park Jun-hwan menjalankan kantor administrasi independen

Park Jun-hwan, yang dulunya bekerja untuk Korporasi Bantuan Hukum Korea dan saat ini menjalankan kantor administrasi independen, mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Oktober 1999. Sebelumnya, dia harus sering menjalani tes karena tekanan darah tinggi dan fungsi hati. Suatu hari ketika bermeditasi, dia merasakan kakinya ditembus oleh suatu kekuatan, dan kemudian dia merasakan substansi buruk keluar dari tubuhnya dengan sangat cepat. Ketika dia berdiri, dia merasa lebih rileks dari sebelumnya dan berjalan dengan ringan seolah dia akan terbang.

Dia juga mengalami fenomena tubuhnya dimurnikan beberapa kali, seperti yang dijelaskan dalam Zhuan Falun. “Saya tahu ini memurnikan tubuh saya, jadi saya tidak pernah berpikir untuk pergi ke rumah sakit. Ini adalah pengalaman pribadi saya, dan tahu bahwa semua yang Guru katakan di dalam buku adalah benar.”

Park berkata, “Beberapa orang sangat terluka dan rentan secara emosional karena mereka tidak mendapatkan hasil yang diharapkan dalam masalah hukum. Karena itu mereka tidak sopan. Sebelum mulai berlatih Dafa, saya merasa sakit hati dan merespons secara emosional. Namun, setelah berlatih, saya dapat melakukan yang terbaik untuk memahami orang-orang yang membutuhkan bantuan ini. Saya berusaha untuk tidak menyakiti perasaan mereka dan belajar mengabaikan sikap agresif mereka. Karena itu, banyak orang suka meminta nasihat dari saya."

Pada Hari Falun Dafa Sedunia, Park mengatakan tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasihnya yang dalam kepada Guru. “Guru memberi tahu saya jalan yang harus saya tempuh dan membimbing saya dengan belas kasih dan kebaikan yang tak terbatas ketika saya tidak melakukannya dengan baik karena keterikatan manusia. Saya akan berlatih lebih rajin lagi."