(Minghui.org) Guru Li (pencipta Falun Dafa) telah mengajarkan kita bahwa segala hal di hadapan kita adalah untuk pengikut Dafa.
“Segala sesuatu dari masyarakat manusia ini adalah diciptakan demi pelurusan Fa, segala sesuatu yang ada di hari ini juga eksis demi pembuktian kebenaran Fa dari pengikut Dafa saya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Kanada Tahun 2005)
Di rumah saya, ada dua kucing betina, yang dirawat oleh istri dan anak-anak saya yang bukan praktisi. Satu-satunya cara bagi kucing-kucing tersebut untuk masuk dan keluar rumah adalah melalui pintu belakang dan menunggu kami untuk membiarkan mereka masuk atau keluar. Ketika kucing yang lebih tua ingin masuk ke dalam rumah, ia akan sering berdiri dengan kaki belakangnya, mencakar kaca, dan mengeong dengan kencang, seperti hidupnya bergantung pada hal itu, hingga seseorang membiarkannya masuk.
Kucing yang lebih muda malah berkebalikan, ia akan duduk tenang dan sabar di depan pintu hingga seseorang membiarkannya masuk. Ia sering duduk jauh dari pintu di dekat meja dan kursi di taman belakang, atau bahkan di bawah pagar tanaman di halaman belakang, menunggu dibiarkan masuk. Ketika ia telah diperbolehkan masuk, kucing ini akan terdengar mengeong dengan suara kecil seperti berterima kasih ketika ia melewati pintu, bahkan meskipun ia telah menunggu untuk waktu yang lama.
Saya menjadi mengerti bahwa saya seharusnya tidak mencakar di pintu pencerahan atau di pintu kesempurnaan. Saya harus duduk dengan sabar (ren), mengultivasikan pikiran dan watak saya dengan keyakinan, mengetahui bahwa ia akan terbuka ketika saya telah membuat pencapaian yang cukup dan ketika waktunya tepat.
Guru mengajarkan kita tentang melepaskan keterikatan kita:
“Karena orang Xiulian dalam menjalani Xiulian di atas dunia, justru harus melepas segala macam keterikatan hati baru dapat menjadi Dewa. Jika tidak demikian, segala faktor apa pun dari keterikatan hati dan kekhawatiran dalam dunia ini, juga merupakan sebuah kunci yang mengunci seseorang hingga tidak dapat lepas.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Manhattan Tahun 2005”)
Selain itu, Guru berkata,
“Sebenarnya sekarang sudah saatnya untuk melepaskan keterikatan terakhir. Sebagai seorang praktisi Xiulian anda sudah mengetahuinya, juga telah dapat berbuat melepaskan segala keterikatan duniawi (termasuk keterikatan terhadap tubuh manusia). Telah melangkah ke luar dari pelepasan hidup dan mati. Bila begitu keterikatan terhadap pencapaian kesempurnaan apakah bukan merupakan keterikatan? Bukankah itu juga berupa hati manusia sedang berketerikatan? Apakah Buddha mempunyai keterikatan mencapai kesempurnaan? Sesungguhnya para praktisi yang benar-benar mendekati pencapaian kesempurnaan tidak memiliki hati demikian.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Ini adalah pemahaman saya sekarang dari pengalaman ini. Tolong beri tahu jika ada kebocoran.