Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dampak Positif Pikiran Lurus adalah Seketika

4 Mei 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Mongolia Dalam

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa 20 tahun yang lalu. Dengan perlindungan Guru, saya telah merasakan banyak pengalaman luar biasa.

Putri Saya Akhirnya Memiliki Seorang Anak

Putri saya tidak bisa hamil setelah menikah selama tujuh tahun. Dia cemas. Ketika berencana melakukan inseminasi buatan, dia diberi tahu bahwa dia hamil. Namun dokter berkata bahwa janin tersebut sangat kecil, dan memberi tahunya agar tidak berharap terlalu banyak. Dia diminta untuk menunggu selama lima hari. Jika janinnya masih terlalu kecil, dia harus melanjutkan inseminasi buatan.

Selama lima hari tersebut dia terus-menerus mendengarkan ceramah Guru. Lalu, keajaiban terjadi. Janin tersebut tumbuh. Ia terus tumbuh dan putri saya dengan lancar melahirkan bayi tersebut. Dia sangat menghargai kekuatan luar biasa Dafa. Saya memberi tahunya bahwa Guru berkata, “…dengan satu orang berlatih Gong, seluruh keluarga memperoleh manfaatnya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia)

Menyingkirkan Keserakahan

Tiap musim semi saya pergi keluar dan memanen tumbuhan liar yang bisa dimakan. Saya serakah, dan biasanya mengumpulkan lebih banyak dari yang saya perlukan. Tahun lalu saya mengalami sakit parah di persendian jari saya, yang berlangsung dalam waktu lama. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Suatu hari, saya tiba-tiba menyadari bahwa saya serakah. Dan memutuskan untuk berhenti memanen tumbuhan liar. Begitu saya memiliki pikiran ini, saya mendengar suara “klik” di jari saya, dan rasa sakit menghilang.

Dampak Positif Pikiran Lurus adalah Seketika

Saya biasanya tidak mabuk mobil. Namun, suatu hari saya merasa mual dalam perjalanan membantu praktisi mendirikan tempat produksi materi. Saya terus muntah dan mengalami gejala flu. Saya cemas dengan perjalanan pulang. Seorang rekan praktisi memberi tahu saya untuk memancarkan pikiran lurus. Dalam perjalanan pulang ke rumah saya memancarkan pikiran lurus selama 30 menit. Sinus saya segera terbuka. Tidak lagi merasa pusing, dan tidak muntah. Saya bahkan bisa sarapan dalam mobil.

Dulu saya sering keluar dengan praktisi lain untuk mengklarifikasi fakta dan kami biasanya berjalan selama dua jam setiap hari. Suatu hari, kaki saya tiba-tiba terasa lemah, dan tidak sanggup mengimbangi jalan rekan praktisi. Rasanya seperti akan pingsan. Saya menyadari bahwa itu adalah gangguan, jadi saya memancarkan pikiran lurus. Hanya dalam waktu beberapa menit, kaki saya terasa normal. Saya mengejar rekan praktisi, yang bahkan tidak menyadari apa yang baru saja terjadi. Guru selalu menjaga saya.

Polisi Berpakaian Preman

Suatu hari praktisi lain dan saya menempelkan poster di dalam sebuah gedung asrama polisi. Dalam perjalanan pulang, seorang polisi berpakaian preman berteriak pada saya: “Saya melihat bahwa anda yang memasang poster tersebut. Lain kali anda harus berhati-hati [agar tidak terlihat/tertangkap polisi].” Kami sendirian di jalan. Saya tetap tenang dan lurus, saya juga berbicara dengannya. Setelah saya berterima kasih atas kepeduliannya, dia pergi.

Guru Membantu Kami Menghindari Bahaya

Ketika saya mencoba menghubungi rekan praktisi, dia tidak berada di rumah. Sepanjang pagi saya menunggunya, namun dia tidak pulang. Siang itu saya kembali ke rumahnya. Keluarganya berkata mereka juga hilang kontak dengannya. Saya merasa ada yang salah. Jadi, saya memberi tahu keluarganya untuk menyembunyikan buku-buku dan materi Dafa. Kami memindahkannya ke tempat yang aman, dan meminta rekan praktisi lainnya untuk memancarkan pikiran lurus untuknya.

Dua hari kemudian dia pulang ke rumah. Dia berkata bahwa polisi langsung menggeledah apartemennya setelah kami memindahkan buku dan materi klarifikasi, dan tidak menemukan apapun. Saya tahu Gurulah yang membantu kami menghindari bahaya.

Saya orang yang tertutup, dan tidak pernah pandai berbicara dengan orang-orang. Saya memproduksi materi klarifikasi fakta, jadi saya jarang mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara tatap muka. Saya tidak tahu bagaimana cara berbicara dengan orang tak dikenal. Setelah pandemi dimulai, melihat banyak orang meninggal tiap harinya, saya merasakan mendesaknya klarifikasi fakta. Jadi, dengan bantuan praktisi saya mulai pergi keluar dan berbicara dengan orang-orang di jalan.

Pada awalnya, saya hanya berani bicara kepada orang lanjut usia. Namun berangsur-angsur saya mulai berbicara kepada mereka yang terlihat lebih mengintimidasi. Saya bahkan berbicara kepada anggota geng.

Saya berterima kasih kepada Guru karena senantiasa membantu saya membuat kemajuan dalam kultivasi!