(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Paris menggelar rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 23 April 2021, untuk memperingati Permohonan Damai 25 April di Beijing 22 tahun lalu. Permohonan yang rasional dan penuh damai praktisi atas hak hukum mereka untuk mempraktikkan keyakinan mereka benar-benar luar biasa dalam sejarah Tiongkok. Praktisi di Paris mengungkap penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa selama lebih dari 22 tahun, dan mengumpulkan tanda tangan pada petisi menyerukan agar penganiayaan diakhiri.

Praktisi dengan damai mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris.

Pengendara mobil yang melewati rapat umum melambaikan tangan kepada praktisi dan mengungkapkan dukungan mereka. Beberapa menurunkan jendela mobil untuk mengambil selebaran. Banyak pejalan kaki menandatangani petisi ketika mereka mendengar tentang penganiayaan PKT.

Tang Hanlong, presiden Himpunan Falun Dafa di Prancis, berbicara di rapat umum.

Tang Hanlong, presiden Himpunan Falun Dafa di Prancis, menjelaskan latar belakang Protes 25 April dan mengungkap penganiayaan brutal PKT, yang masih terjadi hingga hari ini. Ia menyerukan kepada orang-orang dari seluruh aspek kehidupan untuk melihat jelas akan kebohongan PKT, dan memilih berdiri di sisi keadilan dan hati nurani.

Fiorella Luna (kanan), perwakilan End Transplant Abuse di Tiongkok (ETAC) di Prancis, memberikan pidato di rapat umum.

Pascal Cosse, seorang pengacara, menandatangani petisi, dan berkata, “Informasi yang kami pelajari menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok adalah diktator modern. Penganiayaan ini menarik. Partai Komunis Tiongkok menutupi fakta-fakta dan mengendalikan semuanya. Ia seperti iblis.”

Jennifer, seorang insinyur pertanian, berkata bahwa PKT terus membawa bencana bagi orang-orang Tiongkok. Setelah mendengar bahwa PKT menggunakan penyiksaan untuk memaksa praktisi Falun Dafa melepaskan keyakinan mereka, Jennifer berkata, “Ini adalah kejahatan yang tidak manusiawi!”