(Minghui.org) Pada tanggal 25 April 2021, praktisi Falun Dafa di Polandia mengadakan kegiatan sepanjang hari di Warsawa untuk memperingati Permohonan Damai 25 April 1999. Mereka duduk dengan tenang di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Warsawa untuk memprotes 22 tahun penganiayaan Partai Komunis (PKT) terhadap Falun Dafa. Mereka menyerukan PKT dibubarkan, diakhirinya penganiayaan, dan pelakunya dibawa ke pengadilan.
Praktisi dengan tenang melakukan protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Warsawa pada tanggal 25 April 2021.
Praktisi di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Warsawa
Przemysław seorang praktisi harus berkendara dari Polandia Selatan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Przemysław berkendara ke Warsawa dari Polandia Selatan pagi itu untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Dia berkata, “Saya belajar tentang Falun Dafa di Polandia ketika saya lulus dari universitas. Saya segera tertarik dan merasa bahwa ini adalah latihan yang dapat bermanfaat bagi jiwa dan raga. Sulit dipercaya bahwa PKT telah secara brutal menganiaya sesuatu yang begitu menakjubkan seperti Falun Dafa!”
“Semakin banyak orang yang mengenali prinsip Sejati-Baik-Sabar. PKT pasti akan menemui ajalnya karena menganiaya sekelompok orang baik,” katanya.
Monika seorang praktisi Falun Dafa
Monika berkata, “Saya mulai berlatih Falun Dafa tiga tahun lalu. Ketika saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, saya mengalami banyak perubahan positif. Karakter dan moralitas saya meningkat. Hal ini banyak membantu saya dalam semua aspek kehidupan saya. Falun Dafa memberi orang harapan sejati. Latihan ini sangat bermanfaat.”
“Namun, di Tiongkok, praktisi disiksa dan bahkan organnya diambil saat mereka masih hidup karena keyakinan mereka pada Falun Dafa. Sayangnya, penganiayaan berlanjut hingga hari ini. Saya di sini untuk membantu meningkatkan kesadaran akan penganiayaan ini dan mengungkap sifat jahat PKT,” katanya.
Seorang pejalan kaki lanjut usia membaca papan informasi, berkata, “Sejati-Baik-Sabar itu baik. Ketiga kata ini adalah kemuliaan manusia. Mereka yang menganiaya prinsip-prinsip ini menghancurkan manusia.”
Seorang gadis muda berhenti dan berkata, “Penganiayaan sangat mengerikan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rekan praktisi anda di Tiongkok dapat bersabar dan bertahan. Saya mengagumi mereka!”
Latihan di Kota Tua Warsawa
Praktisi pergi ke Kota Tua Warsawa pada sore hari untuk memperagakan latihan dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Beberapa orang menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Praktisi memperagakan latihan di Kota Tua Warsawa sebagai bagian dari kegiatan satu hari mereka untuk memperingati Permohonan Damai 25 April.
Praktisi memperagakan latihan sebagai bagian dari kegiatan mereka untuk memperingati Permohonan Damai 25 April.
Pejalan kaki menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan diakhiri.
Pejalan kaki menandatangani petisi dan membantu menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Praktisi mengobrol dengan pejalan kaki dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan.
Orang-orang membaca papan informasi.
Sore hari, praktisi pergi ke Kota Tua Warsawa untuk memperagakan latihan dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Banyak orang menandatangani petisi untuk mendukung praktisi dan menyerukan agar penganiayaan diakhiri.
Kim, seorang praktisi Vietnam, berkata bahwa Falun Dafa membawa banyak perubahan positif padanya.
Kim, seorang praktisi Vietnam, berdiri di stan informasi selama beberapa jam. Orang-orang mengatakan kepadanya bahwa sulit untuk percaya bahwa dia berusia tujuh puluhan. Kim dulu memiliki masalah kesehatan yang serius karena tekanan darah tinggi dan sistem sarafnya. Dia mengunjungi berbagai rumah sakit dan dokter, tetapi kesehatannya tidak membaik. Ketika dia dalam keadaan tidak memiliki harapan, Kim menemukan Falun Dafa.
Setelah dia mulai berlatih, kesehatan Kim berubah total. Kualitas hidupnya meningkat secara signifikan karena peningkatan kesehatannya. Kakak, putri, dan cucunya semua mulai berlatih setelah menyaksikan perubahan yang menakjubkan.
Kim berkata, “Jika tidak ada yang membela keadilan bagi Dafa pada tanggal 25 April, 22 tahun silam, saya tidak akan tahu apa itu Falun Dafa pada hari ini, apalagi mendapat manfaat darinya. Kami menjalankan Semangat Permohonan Damai 25 April hari ini, jadi lebih banyak orang akan mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa dan mendapat manfaat darinya. Orang-orang akan melihat kebohongan PKT ketika mereka mengetahui kebenaran.”
Boniecki, yang berumur 86 tahun, menandatangani petisi. Dia berkata, “Saya tahu sifat Partai Komunis. Partai berpura-pura membantu orang, tetapi apa yang mereka lakukan membuktikan bahwa mereka adalah setan.”
Pejalan kaki lainnya, Jerzy, juga datang untuk menandatangani petisi. Dia berkata, “Bagaimana perasaan anda jika seseorang mengoleskan garam ke mata anda? Itu tak tertahankan. Itu adalah Partai Komunis! Partai Komunis hanya melakukan hal-hal buruk. Saya berharap Tiongkok dapat segera dibebaskan dari rezim PKT.”
Tiga gadis dari Ukraina menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa.
Tiga gadis dari Ukraina berkumpul untuk menandatangani petisi. Mereka masing-masing mengambil brosur dan berkata ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa dan mempelajari latihan.
Sepasang suami istri muda yang menandatangani petisi tahun lalu datang ke stan informasi dan ingin tahu apa yang baru setelah satu tahun berlalu. Praktisi memberi tahu mereka bahwa karena pandemi virus PKT (virus corona), lebih banyak orang sekarang melihat sifat asli Partai. Lebih dari 900 pejabat pemerintah di 35 negara telah menyerukan diakhirinya penganiayaan. Pasangan muda itu sangat senang mendengarnya dan mengambil brosur terbaru. Mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang Falun Dafa dan membaca bukunya.
Latar Belakang: Apa itu Permohonan Damai 25 April?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diajarkan kepada publik pada tahun 1992. Hampir 100 juta orang di seluruh Tiongkok segera mulai berlatih setelah mengalami peningkatan kesehatan dan moral mereka.
Pada tanggal 23 dan 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap lusinan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang baru diterbitkan yang bertujuan menyerang Falun Dafa. Saat berita penangkapan tersebut tersebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberi tahu untuk mengajukan permohonan ke Beijing.
Keesokan harinya, tanggal 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Permohonan di Beijing, seperti yang diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Pertemuan itu berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, beserta anggota stafnya. Malam itu, keprihatinan praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang ke rumah.
Jiang Zemin, mantan kepala PKT, menganggap popularitas Falun Dafa yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT. Dia kemudian mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999.
Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi Falun Dafa karena penganiayaan yang berlangsung selama 22 tahun terakhir; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT mendukung pengambilan organ secara paksa dari praktisi yang ditahan, mereka dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.