(Minghui.org) Saya mencari arti kehidupan tapi tidak bisa menemukan jawabannya dari ilmu pengetahuan manusia yang ada. Saya bingung dengan kekacauan dalam masyarakat. Karena saya tidak tertarik pada hubungan antar manusia, orang tua saya khawatir bahwa saya tidak akan bisa bertahan. Saya berusaha lebih melibatkan diri jadi mereka akan berhenti mengkhawatirkan saya. Saya meninggalkan bidang pendidikan tinggi dan bekerja untuk sebuah instansi pemerintah.
Saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru, tapi saya merasa tidak nyaman mengatakan kebohongan dan melakukan hal-hal untuk membuat atasan saya senang. Bagian terburuk adalah kebutuhan untuk menulis laporan yang tidak benar. Sangatlah menyakitkan dan situasinya tidak tertahankan, tapi anak saya masih kecil dan saya tidak ingin membuat lebih banyak beban bagi keluarga saya.
Kembali ke Falun Dafa Setelah Membuang Sepuluh Tahun Hidup Saya
Sebuah perjuangan penuh penderitaan untuk pergi bekerja setiap hari, hingga tahun 1996, ketika saya belajar tentang Falun Dafa. Membaca ajarannya terasa indah dan menggemparkan, dan hati saya dipenuhi dengan harapan. Saya benar-benar ingin berkultivasi. Tapi sekarang ketika saya berpikir kembali, pemahaman kultivasi saya masih dangkal. Ini mengapa saya gagal melewati ujian ketika penderitaan besar datang pada bulan Juli tahun 1999. Saya tidak ingin menyerah pada awalnya, tapi saya tidak bisa menahan tekanan di pusat pencucian otak. Saya menulis surat pernyataan, sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan.
Saya berada dalam penderitaan luar biasa dan tersesat. Saya tahu Falun Dafa baik, dan saya telah membuat kesalahan sangat besar. Saya merasa saya tidak pantas untuk Dafa dan Guru, dan saya tidak yakin jika saya bisa berkultivasi lagi. Saya juga takut dianiaya dan membawa masalah bagi keluarga saya. Saya tahu benar bahwa saya tidak mempunyai masa depan jika saya terus berjalan di jalan ini. Saya berjuang di tengah keinginan manusia. Kesehatan, suasana hati, dan temperamen saya memburuk. Saya berada dalam keadaan linglung, selama sepuluh tahun.
Sistem pencernaan saya rusak, saya tidak tidur dengan baik, dan kekurangan energi. Meskipun saya tidur untuk waktu yang lama, saya masih merasa tidak cukup tidur. Saya berada dalam banyak tekanan di tempat kerja. Saya tidak ingin terhanyut dalam tren saat ini, namun saya takut saya akan kehilangan keuntungan. Saya terus-menerus khawatir tentang keuntungan dan kerugian pribadi.
Saat sedang bermain tenis meja dengan seorang mantan teman sekelas di suatu hari di musim panas, saya berkeringat tanpa henti, jadi ia membawakan saya minuman. Ia baik-baik saja setelah minum air, tapi perut saya sakit setelah meminum beberapa tegukan dan harus menggunakan kamar kecil.
Saya mengalami flu serius setiap tahun. Setelahnya saya akan batuk berhari-hari dan tidak bisa tidur. Saya mulai batuk setelah menderita flu di tahun 2011 lalu. Saya tidak ingin mengganggu istri saya, jadi saya tidur di kamar lain. Suasana hati saya buruk dan berpikir berapa lama lagi hal ini akan bertahan.
Pikiran lain muncul, “Setiap kali saya mengalami karma penyakit di masa lalu, ia akan dengan cepat lewat selama saya melakukan latihan.” Saya duduk di tempat tidur dan mulai meditasi. Saya langsung merasakan gelombang energi, dan keinginan untuk batuk menghilang. Saya meditasi selama dua puluh menit dan kemudian tidur hingga pagi. Batuknya perlahan menghilang.
Pengalaman ini menghidupkan kembali keinginan saya untuk kembali ke Falun Dafa. saya bertemu seorang praktisi yang saya kenal, mendapatkan buku-buku Dafa, dan kembali berkultivasi. Saya sadar bahwa Guru tidak pernah menyerah pada saya. Ia telah menjaga saya, menunjukkan hal-hal kepada saya, dan membawa saya kembali ke Dafa. Sepuluh tahun telah berlalu dan saya merasa malu!
Guru memurnikan tubuh saya beberapa kali setelah saya mulai berlatih lagi. Saya mengalami demam satu kali ketika liburan Tahun Baru Imlek. Saya sendirian di rumah tapi saya tidak takut. Saya melakukan latihan dan tidur. Saya baik-baik saja di hari berikutnya ketika berkumpul bersama keluarga, dan tidak seorang pun tahu bahwa saya mengalami demam di malam sebelumnya.
Penganiayaan membawa ketakutan kepada keluarga saya, jadi saya menghindari melakukan latihan di masa lalu. Kepercayaan diri saya pada Dafa meningkat setelah pengalaman ini, jadi saya perlahan mendapatkan semangat untuk melakukan latihan di depan mereka. Mereka tidak mengatakan apapun karena kesehatan saya meningkat. Ketika pemahaman saya pada prinsip Fa lebih dalam lagi, saya berbicara tentang Falun Dafa kepada mereka lebih sering.
Guru memurnikan tubuh saya lagi beberapa waktu setelahnya. Kali ini perut saya bengkak dan saya merasakan ketidaknyamanan dan flu. Saya duduk bermeditasi dan memancarkan pikiran lurus. Perut saya terasa lebih baik setelah saya memuntahkan cairan keluar. Kemudian saya mengalami diare, tapi saya tahu tubuh saya sedang dibersihkan. Saya terus berlanjut belajar Fa dan melakukan latihan, dan saya baik-baik saja di hari ketiga. Kondisi pencernaan saya membaik dan tingkatan energi saya meningkat.
Istri saya ditipu oleh media dan surat kabar Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan merasa ragu tentang Falun Dafa. sikapnya berubah setelah melihat kesehatan saya yang meningkat. Ibu saya juga sadar bahwa saya menjadi lebih sehat setelah saya kembali berlatih Falun Dafa.
Menyelesaikan Konflik dan Menjadi Harmonis Dengan Keluarga Saya
Saya berada dalam suasana hati tidak baik selama sepuluh tahun saya tidak berlatih Dafa. Hubungan saya dengan istri saya terus memburuk. Saya sering kehilangan temperamen dan bertengkar tentang masalah sepele, dan kemudian datanglah perang dingin yang berlangsung selama berhari-hari setelahnya. Saya merasa buruk. Saya bahkan kehilangan kendali dan memukulnya beberapa kali.
Saya tahu yang saya lakukan bukanlah hal yang baik, tapi setelah berada jauh dari buku-buku Dafa untuk waktu yang begitu lama, saya lupa bagaimana mencari ke dalam. Saya hanya melihat kekurangannya, membuat diri saya kesal, dan tidak bisa menahan diri.
Ketika saya maju dalam belajar Fa, saya menjadi lebih bertoleransi kepada orang lain, dan saya memahami bahwa ketika konflik muncul adalah untuk membantu saya meningkat. Ketika saya menghadapi konflik, saya berusaha memaksa diri sendiri untuk bertahan, dan saya menyesal ketika saya tidak bisa. Kemudian, saya meminta maaf kepada istri saya dan berkata bahwa saya tidak berkultivasi dengan baik (salah satu alasan istri saya tidak menerima Dafa). Saya menjelaskan kepadanya bahwa ini bukanlah salah Dafa, tapi kesalahan saya karena tidak mengikuti ajarannya.
Meskipun saya belajar untuk menahan dan minta maaf, sulit untuk menjadi penuh perhatian sepanjang waktu. Hidup dengan istri saya seperti bermain bola basket, menjaga lawan di setiap detik permainan. Sulit untuk menghindari kesalahan, tapi jika kita bisa mencapainya itu berarti saya telah meningkat.
Saya akhirnya belajar mencari ke dalam dan sadar bahwa saya cenderung merendahkan orang lain. Saya berpikir bahwa saya lebih pintar dan mempunyai lebih banyak pengetahuan. Saya merasa memiliki kejantanan dan berpikir bahwa istri saya harus mendengarkan saya. Jadi, kata-kata saya tidak baik. Saya suka memilih orang lain, menempatkan diri saya di atas, dan memerintah orang-orang di sekitar. Tidak sulit untuk memulai pertengkaran dengan sikap seperti ini. Saya pikir saya selalu benar, dan tidak akan berhenti berdebat sampai saya menang. Saya memiliki keterikatan yang kuat untuk menjadi kompetitif dan ingin menang. Jadi bagaimana saya bisa memiliki kehidupan keluarga yang damai?
Saya ingin menghilangkan keterikatan-keterikatan ini, jadi saya mengingat kata-kata Guru,
“Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Saya berbicara kepada diri sendiri untuk turun dari ego saya. Jika saya menghadapi masalah yang tidak saya setujui atau ketika saya tidak puas dengan istri, saya seharusnya menekan dan menyingkirkan kemarahan atau kebencian yang muncul dari hal tersebut.
Saya meminta istri saya mempekerjakan seseorang untuk membersihkan rumah tapi ia tidak mau. Ketika saya berkata saya akan mencari seseorang, ia berkata ia tidak ingin ada orang asing di rumah. Kami maju dan mundur berulang kali dan ia tidak ingin mempekerjakan siapapun. Saya masih merasa marah tentang hal tersebut beberapa tahun kemudian. Saya akhirnya melepaskan pikiran tersebut, dan memutuskan untuk melakukan pekerjaan bersih-bersih sendiri. Tiba-tiba, ia mengubah pikirannya dan mempekerjakan seseorang.
Saya jarang berbicara dengan istri saya di masa lalu karena kami tidak mempunyai banyak kesamaan. Saya bekerja pada pekerjaan saya sendiri, belajar Fa dan melakukan latihan di ruangan kerja saya. Ia biasanya mengeluh karena saya jarang berbicara dengannya. Saya mulai menempatkan diri saya di posisinya. Jadi setelah selesai makan atau mengerjakan pekerjaan rumah, saya akan berada di ruang keluarga dan berbicara dengannya sambil minum segelas teh. Kadang saya berbicara kepadanya tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Ia mempunyai pemahaman lebih baik tentang latihan dan mengeluh lebih sedikit. Ia mengerti mengapa penting untuk mundur dari PKT. Tidak hanya ia mundur dari Partai, ia juga membantu sanak saudaranya mundur dari PKT.
Putra saya mendapat nilai bagus dan saya mempunyai harapan tinggi pada dirinya untuk bisa masuk ke universitas bergengsi. Ia menyukai pemrograman komputer dan menghabiskan banyak waktu pada bidang itu. Saya memintanya untuk mengesampingkannya sementara dan fokus dalam persiapan ujian masuk universitas. Ia tidak mau dan saya khawatir, marah dan bahkan berteriak kepadanya. Saya sadar kemudian bahwa saya salah. Jadi saya mengubah sikap dan menunjukkan perhatian dan dukungan lebih kepadanya. Putra saya masuk ke dalam universitas pilihannya. Orang-orang di sekitar kami semuanya merasa iri dan berpikir mengapa begitu mudah bagi putra saya untuk masuk ke sekolah bergengsi. Saya sadar saya menghindari banyak kekhawatiran dan masalah dengan mengikuti ajaran Dafa.
Putra saya telah lulus dari universitas dan bekerja di sebuah perusahaan bagus. Hubungan kami seimbang dan harmonis. Ia mendiskusikan pada saya masalah-masalah yang sedang ia hadapi, dan saya menawarkan analisa saya dan saran. Saya mengklarifikasi kebenaran kepadanya dan ia telah mundur dari Partai. Saya mempunyai kehidupan keluarga yang bahagia dan harmonis karena kultivasi saya pada Dafa.
Melepaskan Pengejaran Kepentingan Pribadi di Tempat Kerja
Sebelum saya kembali pada Dafa, saya meminta dipindahkan ke sebuah departemen yang tidak dikontrol dengan ketat. Saya ingin berada di lingkungan yang tenang dan melakukan pekerjaan riset. Saya tidak tahu bahwa ada banyak kompetisi juga di sana. Saya berkata kepada diri sendiri saya seharusnya tidak bersaing dengan orang lain, mendengarkan gosip, atau menjadi kaki tangan bos. Saya ingin menjadi orang yang bertanggung jawab dan melakukan kerja yang baik, dan tidak menulis artikel palsu.
Departemen saya mengirim beberapa dari kami ke pedesaan untuk membantu “kampanye pengentasan kemiskinan” beberapa tahun lalu, dan saya dipilih untuk menjadi “kader desa.” Saya berpikir saya bisa cuti dari pekerjaan kantor, tapi departemen tersebut kekurangan tenaga, jadi saya harus melakukan dua pekerjaan sekaligus. Meskipun saya melakukan pekerjaan dua orang, saya hanya mendapat gaji untuk satu orang. Saya tidak mengeluh atau meminta subsidi. Beberapa departemen menyediakan kendaraan dari perusahaan, tapi tidak di departemen saya. Jadi saya harus mengendarai kendaraan sendiri antara dua pekerjaan. Departemen saya memberikan laporan reimburse bensin setiap bulan, dan laporannya kembali menyatakan bahwa jumlahnya terlalu tinggi. Ketika bos memutuskan mengurangi reimburse bensin, saya tidak menentang. Saya tahu ini untuk membantu saya melepaskan keterikatan akan kepentingan diri sendiri.
Pekerjaan saya selesai setelah “kampanye pengentasan kemiskinan” selesai. Menurut peraturan, saya seharusnya telah dipromosikan satu tingkat. Tapi manajemen tingkat atas berkata tidak akan terjadi karena kekurangan struktur kepegawaian. Seorang kolega menyarankan saya mencari koneksi orang dalam dan menggunakan beberapa cara. Saya berpikir seorang kultivator seharusnya tidak mengikuti kebiasaan masyarakat manusia biasa. Ketika saya tidak dipromosikan, yang lain berpikir bahwa ini tidaklah adil bagi saya, dan atasan saya khawatir saya akan menjadi marah. Meskipun saya merasa sedikit terganggu, saya bisa mengendalikan emosi dan terus melakukan pekerjaan saya. Kepala departemen mengenal saya sebagai orang yang bisa diandalkan, dan sering meminta saran saya.
Kepala departemen meminta saya mengatur penulis dan menyusun satu seri buku di departemen. Saya tidak menegosiasikan syarat atau kondisi dan saya langsung setuju. Tiga tahun berikutnya, saya mencari teman di akademi untuk membantu menyusun kompilasi. Koleksi tersebut diterima dengan baik setelah diterbitkan. Saya bertugas menangani salah satu buku. Karena saya sudah sibuk, saya meminta sarjana senior untuk menulis buku tersebut. Ia memberikan saya beberapa informasi dan menginginkan saya yang menulisnya. Ia berkata ia akan menjadi co-author (penulis bersama). Saya menambahkan beberapa informasi dan menyelesaikan bukunya sendiri.
Ketika bukunya akan diterbitkan, saya berpikir bahwa karena sarjana senior hanya menyediakan beberapa informasi dan tidak berpartisipasi dalam pekerjaan sebenarnya, mungkin saya bisa memintanya mengulas draft final dan tidak memuat namanya sebagai co-author. Ia marah dan menolak membantu ketika saya memberitahunya hal itu. Saya sedikit malu dan sadar bahwa pikiran itu datang dari keterikatan saya akan reputasi dan kepentingan pribadi, jadi saya langsung memperbaiki diri saya sendiri. Nama sarjana senior berada di buku yang baru diterbitkan, ditempatkan di depan nama saya. Saya juga membiarkannya mendapatkan remunerasi penulis saya. Keluarga saya mengatakan tidak apa-apa untuk memberinya gaji saya, tetapi saya setidaknya harus memberitahunya tentang hal itu. Saya pikir karena saya sudah membiarkan ia mendapatkan remunerasi saya, sepertinya saya menginginkannya kembali jika saya memberi tahu tentang hal itu. Sarjana senior sudah pensiun dan mungkin membutuhkan uang. Ia membantu saya sebelumnya ketika saya melakukan penelitian, jadi saya menganggapnya sebagai balasan atas bantuannya.
Kepala departemen menempatkan nama saya sebagai editor kedua dari yang terakhir, dan saya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun. Seseorang tahu bahwa saya bertanggung jawab atas pengumpulan dari awal sampai akhir, dan menyarankan agar saya berbicara dengan kepala agar saya menangani pencairan biaya, yang berarti saya dapat memperoleh keuntungan untuk diri saya sendiri. Saya hanya tersenyum tenang menanggapinya.
Orang-orang bersaing dengan yang lain untuk promosi di departemen kecil ini. Berbicara teknis, saya seharusnya dipromosikan karena pekerjaan saya yang luar biasa dan kualifikasi akademis. Orang lain menginginkan posisi tersebut berkolusi dengan kepala departemen dan menggunakan alasan saya berlatih Falun Dafa untuk menyerang dan menjebak saya. Saya kehilangan kesempatan untuk dipromosikan lagi akhirnya.
Saya menghadapi tekanan di tempat kerja dan ujian keterikatan saya dalam cobaan ini. Meskipun saya tergerak dan merasa tertekan, saya terus menempatkan ajaran Guru di hati saya. Saya tidak bersaing atau melawan, dan saya tidak dendam atau benci kepada siapapun. Saya terus melakukan pekerjaan saya dengan tentang, dan berbicara kepada atasan dan kolega tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Ketika seorang kolega yang berhati baik berkata saya sedang diperlakukan tidak adil, saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi kebenaran kepadanya. Ia kemudian mundur dari PKT. Seorang kolega lain yang beragama Kristen. Meskipun tidak mundur dari partai, ia berpikir bahwa saya adalah orang yang baik.
Saya bisa berbicara tentang pengalaman kultivasi saya selama berhari-hari. Meskipun ada penderitaan dan kesulitan selama bertahun-tahun, saya tahu ini adalah arah hidup saya dan Dafa adalah terang yang membimbing saya. saya akan terus melangkah di jalur kultivasi Dafa.