(Minghui.org) Penglihatan saya menjadi buram tahun lalu, tetapi saya tidak khawatir. Saya mencoba menekan pikiran bahwa saya sakit. Setelah beberapa saat mata saya menjadi kering. Saya pikir itu karena saya membaca di Internet terlalu lama setiap hari, jadi saya mempersingkat waktu di situs web. Saya hanya membaca judul dan tidak membaca isinya. Tapi penglihatan saya tidak membaik. Saya bahkan merasa sulit untuk membaca buku-buku Dafa ketika semakin parah.
Mengapa saya tidak bisa melihat dengan jelas? Apakah ada sesuatu yang seharusnya tidak saya lihat? Apakah keterikatan saya menghalangi saya untuk melihat dengan jelas? Saya mencari ke dalam dan menemukan banyak keterikatan – keterikatan pada waktu berakhirnya kultivasi, takut dianiaya, mencari kenyamanan, persaingan, keegoisan, kebencian, keterikatan pada kemampuan supernatural, nafsu berahi dan keinginan, keterikatan melakukan sesuatu, ketidaksabaran dan ketergantungan. Saya juga menggali alasan untuk keterikatan tersebut. Kesengsaraan ini berlangsung lama, dan saya menjalani beberapa ujian Xinxing selama proses tersebut. Berkat penguatan Guru dan dengan terus-menerus melihat ke dalam dan memperbaiki diri, penglihatan saya berangsur-angsur pulih.
Kesengsaraan Karena Keterikatan pada Kenyamanan
Saya suka hidup dengan nyaman. Keterikatan ini seperti batu keras di jalur kultivasi saya. Ia menghalangi saya untuk meningkatkan diri. Kultivasi yang rajin dimulai dengan latihan pagi hari. Bagi praktisi yang berkultivasi dengan rajin, tidaklah sulit untuk bangun pagi dan melakukan latihan. Karena kemalasan itu, kadang saya berlatih kadang tidak. Saya belum membuat terobosan sejauh ini.
Suatu hari Fa Guru muncul di pikiran saya: “Kami menganut peningkatan secara menyeluruh, membubung secara menyeluruh.” (Ceramah 2, Zhuan Falun) Saya menyadari bahwa saya seharusnya tidak hanya mencari keadaan luar biasa dari tubuh fisik saya, tetapi pikiran saya harus melampaui pikiran manusia biasa. Misalnya, setiap hari orang mengalami lahir, tua, sakit dan mati. Mereka harus tidur setidaknya enam jam sehari. Kultivator adalah makhluk di luar triloka dan tidak dibatasi oleh medan waktu di ruang orang biasa ini. Jadi praktisi hanya perlu tidur tiga atau empat jam.
Mengejar kenyamanan adalah keinginan orang biasa untuk kehidupan yang lebih baik, sementara kita para kultivator berbicara tentang “Dapat menanggung penderitaan dari segala penderitaan” (Bab I, Maha Metode Menuju Kesempurnaan). Mereka benar-benar berbeda.
Keterikatan lain yang terkait erat dengan mengejar kenyamanan adalah takut menghadapi kesulitan. Jika seseorang ingin nyaman, dia tidak mau menanggung kesulitan dan secara tidak sadar menentang kesulitan. Ketika mata saya tidak bisa melihat dengan jelas, saya mengganti lampu meja saya dari lampu pijar, lampu fluorescent menjadi lampu kuning, sehingga membuat mata saya lebih nyaman.
Guru berkata,
“Mengalami penderitaan dianggap bahagia” (“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin I)
Tetapi di alam bawah sadar saya, saya ingin mengalami lebih sedikit kesulitan atau tidak ada kesulitan. Konsep ini menjadi sifat kedua saya dan mengganggu kultivasi saya. Ketika saya membaca artikel berbagi pengalaman tentang karma penyakit dalam beberapa tahun terakhir, pikiran seperti itu kadang-kadang terlintas di benak saya: Mengalami kesengsaraan karma penyakit lebih baik daripada melalui penganiayaan. Karena saya tidak memahami dengan jelas atau sepenuhnya meniadakan pemikiran ini, saya jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh kekuatan lama tanpa menyadarinya.
Guru berkata,
“Saat menemui penderitaan di dalam Xiulian harus mengultivasi diri sendiri dan melihat diri sendiri, ini tidak berarti telah mengakui penderitaan yang diatur oleh kekuatan lama, serta bagaimana berbuat dengan baik di tengah penderitaan yang diatur oleh mereka, bukan demikian maksudnya. Kita adalah menyangkal segala sesuatu pengaturan mereka, bahkan munculnya kekuatan lama itu sendiri, serta keberadaan mereka juga tidak diakui. Kita secara dasar menyangkal segala sesuatu dari mereka, di dalam penyangkalan dan penyingkiran terhadap mereka, segala sesuatu yang kalian lakukan barulah merupakan keagungan De. Bukan menjalankan Xiulian di tengah penderitaan yang mereka ciptakan, melainkan di dalam tidak mengakui mereka, kalian menempuh jalan sendiri dengan baik, bahkan manifestasi penderitaan dari pemberantasan terhadap mereka sendiri juga tidak diakui. (Tepuk tangan) Dengan demikian ditinjau dari sudut pandang ini, hal yang kita hadapi adalah penyangkalan secara menyeluruh terhadap kekuatan lama. Penampilan mereka yang meronta-ronta menjelang kematian, saya dan pengikut Dafa semua tidak mengakuinya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago Tahun 2004,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat – 4)
Setelah saya mengerti prinsip Fa ini, saya memancarkan pikiran lurus: “Saya adalah pengikut Li Hongzhi, pengaturan lainnya saya tidak mau, tidak mengakuinya. Mereka niscaya tidak berani berbuat sesuatu terhadap kalian, segalanya dapat diselesaikan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003)
Tujuan dari menjalani proses menyingkirkan karma adalah untuk meningkat. Saya tidak mengakui segala bentuk penganiayaan. Semua makhluk dan elemen jahat yang mengganggu kultivasi saya harus dimusnahkan dan dilenyapkan segera.
Semakin Saya Melihat ke Luar, Semakin Sedikit Saya Melihat
Untuk beberapa waktu saya selalu berdebat dengan koordinator. Alasannya adalah dia kurang memerhatikan keamanan dan menginstal beberapa perangkat lunak ke komputernya sesuka hati. Jadi, saya selalu mengawasinya untuk memastikan bahwa dia tidak membuat masalah. Semakin saya melakukan ini, semakin dia melakukan apa yang ingin dia lakukan.
Meskipun saya melihat ke dalam setelah setiap argumen dan bertekad untuk melepaskan rasa bersaing saya, saya bertengkar dengannya ketika kami bertemu. Kemudian, suatu hari saya tiba-tiba menyadari bahwa di balik rasa bersaing ada keterikatan saya untuk membuktikan diri sendiri. Berdebat dengannya adalah untuk membuktikan bahwa saya benar dan dia salah. Jadi saya berhenti melihat ke luar pada kekurangannya. Ini mengakhiri perselisihan kami.
Kemudian saya berbagi cerita dengan tulus dengannya. Dia menunjukkan bahwa saya tidak percaya padanya. Saya bertanya kepadanya apakah dia tahu mengapa saya tidak memercayainya. Dia tidak bisa berkata-kata. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya pernah terjungkal karena dia. Jadi saya tidak percaya padanya dan selalu melihat ke luar. Ini membuat kami tidak bisa bekerjasama.
Perselisihan dengannya terjadi ketika penglihatan saya buram. Masalah penglihatan adalah petunjuk dari Guru Li (pendiri Dafa) bahwa saya tidak boleh melihat ke luar. Tetapi saya tidak menyadari bahwa saya memiliki masalah dengan kultivasi saya. Saya pikir ada masalah dengan kacamata saya.
Secara umum, lensa kacamata hanya bisa bertahan dua atau tiga tahun sementara milik saya enam tahun. Ketika Guru melihat bahwa saya masih belum sadar, Guru memberi isyarat kepada saya melalui ibu saya. Saat itu, ibu saya bertanya mengapa sampah masih berserakan di kamar saya setelah dibersihkan. Itu menunjukkan bahwa mata saya tidak melihat dengan jelas, dan saya harus melihat ke dalam. Tapi, saya tidak menganggap serius kata-katanya tetapi mengabaikannya sambil tersenyum. Jadi penglihatan saya turun secara signifikan dan menjadi semakin buram. Mata saya pun kering.
Kebencian Membuat Penglihatan Saya Buram
Orang tua saya tidak menyukai saya sejak saya masih kecil. Saya juga dicuci otak oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya penuh dengan kebencian sebelum berlatih Falun Dafa. Tetapi kebencian saya berkurang seiring dengan peningkatan kondisi kultivasi saya. Namun akar penyebabnya tetap ada. Kadang-kadang saya merasa bahwa saya telah melepaskan kebencian itu. Tapi, ia muncul lagi saat saya lengah.
Beberapa bulan yang lalu, seorang praktisi memberi saya beberapa halaman nomor telepon, dan meminta saya untuk mengunggahnya ke situs web. Tulisannya tidak jelas. Beberapa nomor ada yang kurang satu digit atau lebih satu digit. Beberapa nomor ada yang ganda. Saya harus menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Ketika saya mengunggah nomor untuknya untuk terakhir kalinya, saya memiliki masalah dengan mata saya. Saya menjadi tidak sabar. Kebencian saya muncul, dan saya mengeluh tentang ketergantungannya kepada saya. Rekan praktisi seperti cermin. Sebenarnya, saya seharusnya melihat ke dalam, dan melepaskan ketidaksabaran saya. Tapi, saya melihat ke luar. Kebencian ini menghalangi pandangan saya.
Meski satu masalah belum terpecahkan, masalah lain muncul. Akhir tahun lalu saya pergi ke rumah saudara perempuan saya untuk mengajarinya cara browsing di Internet. Kami mengobrol dan berbicara tentang apartemen keluarga saya.
Orang tua saya memiliki tiga apartemen. Dua yang besar diberikan kepada saudara laki-laki dan perempuan saya. Mereka tinggal di apartemen kecil satu kamar yang tersisa. Mereka mengatakan bahwa saya dapat memilikinya setelah mereka meninggal. Begitu ayah saya sakit parah, paman saya datang menjenguknya dari kota lain.
Paman saya berkata kepada kami tiga bersaudara di depan kerabat lain saat makan siang bahwa kami harus menjaga orang tua kami karena mereka akan menjadi tua. Tak satu pun dari kami mengatakan apa-apa. Paman saya kemudian meminta saya untuk menjaga mereka.
Terus terang, saya tidak cocok untuk menjaga orang tua saya. Apartemen saya kecil dengan hanya dua kamar tidur. Orang tua saya dan saya memiliki masalah komunikasi seolah-olah kami berasal dari dua dunia yang berbeda. Tetapi berpikir bahwa saya adalah seorang praktisi dan harus memikirkan orang lain terlebih dahulu, saya setuju untuk menjaga mereka dengan segan.
Saya berbicara dengan orang tua saya dan menyarankan agar mereka menjual apartemen satu kamar tidur dan membeli yang lain di dekat rumah saya. Akan lebih mudah bagi saya untuk menjaga mereka. Mereka setuju dan menjual apartemen mereka. Namun, mereka tidak ingin membeli yang lain. Mereka pindah ke rumah saya sebagai gantinya.
Kakak saya mengatakan bahwa apartemen orang tua saya tidak boleh dijual karena dia menginginkannya tetapi dia tidak punya uang. Mendengar apa yang dia katakan, saya kesal. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak tahu berapa banyak yang telah diberikan orang tua saya kepada saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa total uang pensiun mereka berdua kurang dari 7.000 yuan (sekitar $1000) sebulan. Tapi, ibu saya menggunakan berbagai macam produk kesehatan, yang harganya mahal.
Dia berkata kepada saya dengan sinis bahwa dia tidak percaya bahwa saya bersedia merawat orang tua kami tanpa tujuan apa pun, dan bahwa tidak ada orang sebaik itu di dunia ini. Saya tidak menjelaskan lebih banyak kepadanya dan meninggalkan rumahnya berusaha menahan air mata saya.
Saya merasa bahwa saya sangat dirugikan sesudahnya. Kenapa dia begitu tidak masuk akal? Dia tidak datang untuk menjaga orang tua kami, tetapi malah membuat masalah. Ketika ayah saya masih hidup, saudara perempuan saya memprovokasi ayah untuk mempersulit saya. Setelah dia meninggal, sikapnya memburuk.
Guru berkata,
“Itu bukan timbul dari hati yang berbelas kasih, keterikatannya untuk mencari nama dan kepentingan sama sekali belum tersingkir, sama sekali tidak akan timbul hati yang berbelas kasih.” (Ceramah 2, Zhuan Falun)
Tiba-tiba saya merasa lega dan menyadari akar masalahnya: ketika saya dengan segan setuju untuk merawat orang tua saya, saya ingin menjadi orang yang “baik”; menjual apartemen mereka adalah untuk menghindari masalah ke depannya.
Tidak heran saya selalu merasa bahwa saya dianiaya dan saya penuh dengan kebencian. Alasannya adalah saya tidak memiliki belas kasih. Terima kasih Guru karena telah membantu saya menyingkirkan akar kebencian saya.
Berurusan dengan Kemampuan Supernatural
Mata ketiga saya telah terbuka sejak saya masih kecil. Saya dapat melihat kerabat saya yang telah meninggal dan dapat berkomunikasi dengan mereka. Ketika saya baru mulai berlatih Falun Dafa, saya melihat beberapa pemandangan mengerikan dari waktu ke waktu dan memohon Guru untuk menutup mata ketiga saya. Kemudian, saya tidak bisa melihat dengan mata ketiga saya. Kemudian pada mata ketiga saya dibuka lagi. Tapi, saya jarang menggunakannya. Saya juga memiliki kemampuan supernatural lainnya. Kadang-kadang saya merasakan apa yang akan terjadi tanpa niat.
Suatu hari saya memberi tahu seorang praktisi apa yang akan terjadi padanya, dan mengingatkannya untuk berhati-hati. Dia tidak percaya. Peristiwa itu memang terjadi satu tahun kemudian. Dia lolos. Saya merasakan adegan masa depan dengan tanda disengaja dan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi padanya nanti. Dia percaya pada saya kali ini.
Tak lama kemudian saya mendapat mimpi yang jelas. Ada dua adegan dalam mimpi. Adegan pertama adalah saya menjual sweater kasmir untuk teman saya. Saya berkata kepada seorang pembeli: “Anda lihat sweter kasmir ini terlihat cantik dan murah. Anda dapat membeli dua potong di sini dengan harga yang sama jika anda membeli satu di tempat lain.” Tapi saya tidak menyebutkan kualitas sweternya. Dia membeli dua.
Adegan lain muncul kemudian. Dua orang menjual kemeja di atas panggung dan meminta saya untuk membelinya. Saya bilang saya tidak menginginkannya. Saya membuka baju itu dan menemukan bagian dalamnya rusak.
Setelah saya bangun, saya merenungkan apa arti mimpi saya. Di adegan pertama saya tidak memberi tahu pembeli kualitasnya. Dia hanya melihat permukaan. Pada adegan kedua, kemeja itu terlihat bagus di dalam kemasannya tetapi ada kerusakan di dalamnya. Ini menunjukkan bahwa apa yang saya lihat belum tentu benar. Saya mengerti bahwa mimpi itu adalah petunjuk dari Guru.
Guru berkata,
“Jika anda melihat menggunakan Tianmu, akan benar benar otentik bila dilihat dengan hening tanpa aktivitas pikiran, asalkan sedikit saja pikiran anda ikut bergerak, yang terlihat semua palsu, inilah yang dimaksud timbul gangguan iblis oleh pikiran sendiri, juga disebut berubah mengikuti pikiran sendiri.” (Ceramah 6, Zhuan Falun)
Ketika saya menggunakan niat pikiran saya untuk melihat masa depan, bukankah itu palsu? Jika praktisi memercayai saya dengan kuat, maka saya mengganggu jalan yang telah diatur Guru untuknya. Saya sangat menyesal bahwa saya melakukan hal yang salah secara tidak sengaja. Saya mengirim pesan kepadanya di mana saya mengatakan untuk tidak menganggap serius kata-kata saya, dan memintanya untuk mengikuti Fa.
Saya menyadari bahwa keterikatan saya pada kemampuan supernatural adalah salah satu alasan mata saya menjadi buram. Saya tidak lagi memberi tahu praktisi mana pun apa yang saya lihat karena setiap orang memiliki jalannya sendiri dalam kultivasi.
Masalah yang Disebabkan Oleh Keterikatan Saya pada Waktu
Saya berkali-kali memiliki mimpi yang sama selama dua tahun terakhir. Dalam mimpi itu, saya akan pensiun. Setiap kali bos saya mengatur pekerjaan untuk saya, saya memintanya untuk menyuruh orang lain melakukannya karena saya akan pensiun. Saya mengalami mimpi yang sama delapan kali. Satu-satunya perbedaan dalam mimpi adalah sisa waktu menunju hari pensiun saya berkisar dari satu hari sampai setengah tahun.
Saya pikir Guru Li (pendiri Dafa) memberi isyarat kepada saya untuk bergegas dan rajin. Selama hari-hari saya menulis artikel ini, saya mengalami mimpi yang sama lagi. Setelah saya bangun, saya tiba-tiba menyadari bahwa saya memiliki keterikatan pada waktu. Saya tidak ingin melakukan sesuatu menjelang masa pensiun saya dan hanya menunggu hari itu datang.
Melihat kembali perjalanan kultivasi saya selama dua tahun terakhir, saya menemukan bahwa keterikatan saya pada waktu sangat kuat. Terutama ketika virus PKT [virus corona/COVID-19] menyebar, saya melihat-lihat berita di situs web Dongtai di luar negeri dengan cermat. Secara dangkal, saya mencari informasi untuk klarifikasi fakta. Sebenarnya, saya mencoba mencari tahu akhir penganiayaan.
Hati saya tergerak oleh pemilihan AS. Saya menjelajahi Internet untuk mencari berita dan ramalan. Saya menghabiskan lebih dari dua jam di Internet setiap hari. Kadang-kadang saya meminta beberapa praktisi untuk mencetaknya dan mengirimkannya kepada kenalan saya untuk dibaca. Bahkan ketika mata saya tidak nyaman, saya tidak berhenti bermain internet, hanya saja waktunya yang saya kurangi.
Saya melihat ke dalam dan mencoba mencari tahu mengapa saya begitu terikat pada akhir dari kultivasi? Apakah saya masih memiliki ketakutan tersembunyi untuk dianiaya lagi? Saya dianiaya beberapa kali sebelumnya. Setiap kali saya dapat melarikan diri berkat perlindungan Guru dan keyakinan teguh saya pada Dafa. Ketakutan saya akan dianiaya lagi adalah alasan mendasar dari keterikatan saya pada waktu dan pengejaran pada waktu akhir kultivasi.
Guru berkata,
“Dapat melepaskan hidup atau mati, anda adalah Dewa, tidak mampu melepas hidup atau mati, anda adalah manusia. Inilah perbedaannya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York, Ceramah Fa di Amerika Serikat)
Setelah memahami ini, saya bertanya pada diri sendiri: “Jika saya tidak dapat membuktikan kebenaran Fa dan tidak dapat menyelesaikan misi saya, mengapa saya masih ingin memiliki tubuh ini?” Segera setelah saya memikirkan hal ini, tubuh saya gemetar, dan mata saya dipenuhi air mata.
Suatu hari saya berkata dalam hati kepada Guru bahwa saya mengerti dari Fa apa yang Guru katakan, “setelah menjalani Xiulian hal apapun adalah hal yang baik.” (Ceramah Fa pada hari Falun Dafa sedunia). Tapi, saya tidak bisa menjadi bahagia. Pada saat itu ada suara dekat telinga saya: “Semua utang harus diselesaikan.”
Saya terkejut sesaat dan kemudian air mata membasahi wajah saya. Kultivasi akan selesai, dan sudah waktunya untuk pulang. Hati saya penuh dengan sukacita. Kemudian saya melihat pemandangan yang sangat sakral: Ada jalan di bawah kaki saya menuju Surga dan Guru berada di dekatnya melindungi murid-murid dan membimbing mereka untuk terus maju.
Salah satu alasan saya mengalami masalah penglihatan adalah karena saya tidak memerhatikan untuk memancarkan pikiran lurus. Dengan demikian, setan-setan itu diberi makan. Karena saya tidak bisa tenang, saya tidak memerhatikannya. Saya sering ketiduran ketika memancarkan pikiran lurus pada jadwal empat kali setiap hari, terutama pada pukul 6 pagi.
Ketika saya memancarkan pikiran lurus suatu hari beberapa bulan yang lalu, saya melihat dengan mata ketiga saya seorang raksasa seperti simpanse dengan dua mata berdarah menatap saya. Saya ketakutan dan mengirimkan satu pikiran untuk menghilangkannya. Ia menghilang. Tidak Kama kemudian rubah kepala kecil muncul dan menatap saya dengan manis. Saya ragu-ragu sedikit dan memancarkan pikiran "Musnah." Makhluk itu menghilang.
Setelah penglihatan saya memburuk, saya menyadari bahwa itu ada hubungannya dengan pikiran lurus saya. Ada terlalu banyak hal buruk di ruang dimensi saya. Saya memutuskan untuk memancarkan pikiran lurus lebih banyak. Selain waktu yang dijadwalkan untuk memancarkan pikiran lurus, saya menambahkan setengah jam untuk membersihkan hal-hal busuk di bidang dimensi saya.
Ketika saya memancarkan pikiran lurus pada pukul 6 pagi, saya mengingatkan diri saya untuk tidak tidur lagi. Tapi dalam satu menit, telapak tangan saya jatuh. Saya menegakan telapak tangan saya dan kemudian jatuh lagi. Saya menyadari bahwa rubah kecil yang lucu itu membuat saya tertidur. Saya memancarkan pikiran ini, “Singkirkan semua makhluk jahat dan unsur-unsur yang mengganggu saya ketika saya memancarkan pikiran lurus, ‘meliputi segalanya dan tidak menyisakan apa pun di dimensi mana pun.’”
Penglihatan saya meningkat pesat setelah saya memancarkan pikiran lurus seperti ini selama beberapa waktu. Meskipun butuh waktu lama untuk melewati ini, saya merasa saya sedikit lebih dekat dengan rumah saya yang sebenarnya.
Guru berkata,
“Justru karena anda telah berkultivasi Dafa, penderitaan-penderitaan ini datang lebih awal, meskipun mengalami tekanan yang sangat besar, ujian terhadap Xinxing sangat sukar dilewati, kadang kala tahap cobaan yang harus dilewati juga amat besar, akan tetapi bagaimana pun juga penderitaan penderitaan tersebut semua akan berlalu, semua harus ada perhitungan, semua akan dibuatkan nota pembayaran.” (Ceramah Fa di San Francisco, 2005)